Bab 8

9.7K 82 0
                                        

Juragan Roni mengistirahatkan diri pada dipan teras rumahnya. Dua abdi dalem mengekorinya dari belakang. "Pergilah, aku masih kenyang," ucap Juragan Roni. Juragan Roni membuka dua kancing atas surjannya. Hari ini cuaca cukup sejuk, tetapi entah mengapa bagi Juragan Roni rasanya gerah sekali.

Juragan Roni mengingat kejadian di kebun teh tadi. Juragan Roni bukan orang yang mudah terkonfrontasi karena hal remeh. Namun mata dan tingkah laku perempuan kurus itu membuatnya terusik. Juragan Roni tahu bahwa perempuan itu anak dari orang yang membuat Juragan Aryo meninggal. Kejadian kebakaran sekaligus kematian yang membuatnya mau tak mau harus pulang meninggalkan kebebasannya di kota. Bukan berarti dia tidak menyukai kehidupan di Desa Arang, Desa Arang selalu menempati tempat tersendiri di hati Juragan Roni. Tempat yang membesarkannya, penduduknya beradab, kecuali perempuan itu.

"Monggo Juragan," ucap salah satu abdi dalem, menyerahkan singkong hangat dengan aroma gurih daun salam.

"Terima kasih Mbok," balas Juragan Roni. Abdi dalem tersebut menundukkan kepalanya lalu izin pamit dari hadapan Juragan Roni. Walaupun Juragan Roni tadi mengatakan sudah kenyang, tapi abdi dalem akan tetap memberikannya makanan, entah apapun bentuknya.

Ngomong-ngomong soal perempuan kurus tadi, Juragan Roni tahu bahwa ia bernama Nina. Walaupun samar Juragan Roni merasa pernah satu sekolah dengannya. Juragan Roni memang bukan orang yang senang bergaul saat di sekolah, ia lebih suka menjadi pengamat. Lagipula Sekolah Menengah Atasnya dulu hanya berisi sembilan kelas. Tidak sulit untuk mengingat wajah-wajah mereka.

Pak Lik Sugeng kerap kali mengingatkan Juragan Roni agar berhati-hati, barangkali perempuan kurus itu ingin membalaskan dendam atas kematian kedua orang tuanya yang mati saat menjadi abdi dalem di sini dulu. Juragan Roni sebenarnya tidak peduli dan tidak tertarik dengan urusan lampau, hidup terus berjalan maju. Lagipula semua orang akan mati, pun dengan Juragan Roni sendiri. Balas dendam bagi Juragan Roni bukan penyelesaian yang bijak, hanya membuang-buang waktu, merusak pikiran dan batin.

Sorot mata dan tingkah perempuan kurus itu juga tidak mencerminkan orang yang dendam. Tatapannya seakan tak peduli dengan sekitar. Sorot mata dan tingkah yang memperlihatkan ingin hidup dan tak hidup, seperti patut-patut duniawi. Perempuan kurus itu bukan masalah asalkan mulutnya tetap diam. Seumur-umur Juragan Roni belum pernah mendapat teguran seperti itu dari pekerjanya. Juragan Roni selalu mendapatkan perlakuan hormat dari pekerjanya dan itu membuatnya puas.

Bagaimana bisa perempuan kurus pucat itu membuat Juragan Roni jengkel? Bukankah dia baru pertama kali bekerja di kebun teh? Dan siapa dia berani-beraninya menegur secara tidak sopan pada bosnya?

"Juragan!" Pak Lik Sugeng duduk di samping Juragan Roni. Juragan Roni ikut duduk membersamai Pak Lik Sugeng.

"Ngalamun aja Juragan Roni, tak panggil dari tadi ndak nyahut," ucap Pak Lik Sugeng.

"Tidur Pak Lik," ucap Juragan Roni.

"Tidur apa, melek gitu," balas Pak Lik Sugeng. Pak Lik Sugeng mengambil singkong yang sudah dingin di meja kecil depan dipan lalu memakannya.

"Bagaimana menurutmu jika aku cerai Juragan?" tanya Pak Lik Sugeng. Pertanyaan yang membuat Juragan Roni memincingkan mata. Juragan Roni tahu hubungan Pak Lik Sugeng dengan istrinya, Dwi, kurang baik. Keadaan semakin memburuk karena pernikahan mereka sudah bertahun-tahun lamanya tidak dikaruniai anak.

"Bosan Pak Lik?" tanya Juragan Roni.

"Perangainya seperti lampir, aku bisa mati karena terus-terusan hidup dengannya," ucap Pak Lik Sugeng. Juragan Roni mengangguk-angguk.

"Bu Lik Dwi setuju?" tanya Juragan Roni.

"Dia yang pertama menginginkan cerai. Lagipula setuju tidak setuju aku tetap mau cerai," balas Pak Lik Sugeng berapi-api.

"Ketahuan selingkuh ya Pak Lik?" tanya Juragan Roni. Juragan Roni dan Pak Lik Sugeng saling pandang. Juragan Roni menipiskan bibir, menahan tawa. Wajah Pak Lik Sugeng merah padam hingga kepala gundulnya ikut memerah.




***


Mari berteman ❤️
Ig baru netes: jiahuha (profil bebek kuning)

Follow akun wp-nya juga biar nggak ketinggalan update-an!

Terima kasih sudah membaca <3

Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐



Sang Penggoda (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang