Nina menatap Juragan Roni yang duduk tepat di depannya. Juragan Roni sedang berbincang santai dengan Juragan Muria. Mereka membicarakan tentang pabrik gula yang dibobol sehingga menyebabkan beberapa barang hilang. Hal tersebut membuat Pak Lik Sugeng tidak bisa mengikuti pesta Juragan Muria, ia harus menangani masalah kebobolan tersebut.
Juragan Roni awalnya hendak menyusul Pak Lik Sugeng, namun dilarang oleh Juragan Muria. Juragan Muria mengeluarkan jurus memelasnya dengan alasan ia tidak pernah dirayakan ulang tahunnya oleh Juragan Roni. Karena rengekan dan tatapan melas adiknya, Juragan Roni tidak jadi pergi ke pabrik gula.
Juragan Roni melirik singkat ke arah perempuan di seberangnya. Beberapa detik kemudian Juragan Roni terbatuk-batuk. Arman yang berada di samping Juragan Roni mengulurkan segelas air bening yang diterima baik oleh Juragan Roni. Saat meminum air pemberian Arman, Juragan Roni mengintip Nina dari balik celah gelas. Secara kebetulan Nina juga memandang Juragan Roni. Pandangan mereka terkunci satu sama lain.
Juragan Muria melihat bagaimana Nina dan Juragan Roni saling pandang. Kakaknya bahkan tidak sadar gelas yang ia gunakan untuk minum airnya sudah tandas. "Kang Mas," ucap Juragan Muria. Juragan Roni tersadar dari lamunannya. Nina pun demikian, mereka sama-sama mengalihkan pandangan.
"Selamat ulang tahun Juragan," ucap Gendhis, menyerahkan barang berbentuk kubus dengan bungkus berwarna kuning.
"Dari saya, Nina, dan Arman," lanjut Gendhis.
Juragan Muria mengucapkan terima kasih pada Gendhis, Nina, dan Arman karena mereka repot-repot memberikan hadiah.
"Ini dari kami bertiga Juragan," ucap Nugroho, menyerahkan hadiah dengan bungkus berwarna merah metalik.
"Kenapa kalian juga repot-repot," ucap Juragan Muria diakhiri tawa renyah.
"Kalian ndak usah memandang Kang Mas Roni," ucap Juragan Muria. Semua orang di sana memandang Juragan Roni, menunggu apa yang akan diberikan Juragan Roni pada Juragan Muria.
"Pesta ini adalah hadiah ulang tahun terbaik dari Kang Mas," ucap Juragan Muria, menatap Juragan Roni dengan tulus. Juragan Muria memeluk Juragan Roni. Semua orang yang ada di sana terharu akan interaksi kakak beradik itu.
Juragan Muria melepaskan pelukannya lalu mengedipkan mata pada Nugroho dan Anton. Nugroho dan Anton langsung mengeluarkan beberapa arak dari bawah meja.
"Puncak pesta!" ucap Nugroho. Nugroho berkeliling menuangkan arak pada tiap gelas orang yang ada di sana.
Nina dan Gendhis saling pandang, mereka tidak pernah meminum arak sebelumnya. Namun mereka diam saja untuk menghargai pesta Juragan Muria.
Juragan Muria mengulurkan gelas berisi arak ke atas. Semua orang di sana ikut mengulurkan gelas yang mereka pegang.
"Untuk hari ulang tahunku!" ucap Juragan Muria, lantang.
Orang-orang di sana saling bersulang dilanjutkan meminum arak mereka masing-masing. Nina dan Gendhis hanya menempelkan bibir di gelas, seakan-akan ikut meminum air arak.
Setelah matahari tenggelam, Anton dibantu Nugroho menghidupkan musik untuk memeriahkan acara. Anton menarik tangan Desi untuk berdansa. Juragan Muria menarik tangan Nugroho untuk ikut berdansa. Arman pun demikian, ia mengajak Gendhis untuk bergabung di pusat suara. Gendhis sempat menatap Nina, namun Arman buru-buru menarik lengan Gendhis untuk menjauh. Nina melambaikan tangannya pada Gendhis, seakan meminta Gendhis untuk menikmati waktunya dengan Arman di pesta ini.
Alhasil di meja hanya ada Juragan Roni dan Nina. Nina menatap Juragan Roni yang juga menatapnya entah sejak kapan. Tidak ada suara satu sama lain. Pandangan mereka saling terkunci.
***
Follow akun wp-nya biar nggak ketinggalan update-an!
Terima kasih sudah membaca <3
Jangan lupa tinggalkan komen 📱bintangnya ⭐