"Kenapa, Pak Lik?" tanya Juragan Roni pada Pak Lik Sugeng.
Kedatangan Juragan Roni di tempat Pak Lik Sugeng bukan tanpa alasan. Juragan Roni ingin menanyakan alasan lebih jelas terkait perilaku Pak Lik Sugeng. Tentu saja kedatangan Juragan Roni sudah diizinkan oleh sesepuh desa. Empat abdi dalem berjaga di depan rumah yang ditempati Pak Lik Sugeng.
Kondisi Pak Lik Sugeng berbeda dari terakhir Juragan Roni bertemu dengannya. Pak Lik Sugeng terlihat lebih kurus, tulang pipinya terlihat jelas. Pak Lik Sugeng yang selalu gundul kini memanjangkan rambutnya. Rambut itu ikal dan berwarna putih. Saat Juragan Roni menemui Pak Lik Sugeng, Sri berada di samping Pak Lik Sugeng dan memandang Juragan Roni takut-takut. Perut Sri sudah sangat buncit, mungkin dalam hitungan hari ia akan melahirkan. Pak Lik Sugeng meminta Sri untuk masuk ke kamar, Sri menurut tanpa suara.
"Aku sebenarnya ndak ada masalah denganmu, tapi bapakmu," jawab Pak Lik Sugeng. Tatapan usil yang sering Pak Lik Sugeng berikan dahulu, kini menjadi tatapan putus asa.
"Bapak?" tanya Juragan Roni.
"Bapakmu dulu membuatku menjadi budak di pabrik gula padahal aku adik kandungnya," jawab Pak Lik Sugeng.
Pak Lik Sugeng menjelaskan mendiang Juragan Aryo dulu sangat kejam pada orang, termasuk saudaranya. Ketika ada orang yang tidak setuju dengan usulan atau pendapat beliau, Juragan Aryo akan membuat orang itu menderita. Seperti Pak Lik Sugeng, Pak Lik Sugeng pernah memberi masukan tentang upah pekerja pabrik agar dinaikkan. Para pekerja pabrik tentu merasa senang karena adik Juragan Aryo memihak mereka. Para pekerja pabrik berada di pihak Pak Lik Sugeng. Hal itu membuat Juragan Aryo murka karena pekerja pabrik gula seakan bersekongkol untuk menjatuhkan beliau, padahal mereka hanya meminta kenaikan upah. Pekerja pabrik melakukan mogok kerja hingga tiga hari membuat kinerja pabrik gula tidak maksimal. Juragan Aryo yang tahu dalang dari mogoknya pekerja adalah Pak Lik Sugeng, langsung menurunkan posisi Pak Lik Sugeng yang tadinya mandor menjadi pekerja biasa. Semua pemberian Juragan Aryo pada Pak Lik Sugeng, seperti hewan ternak dan sawah juga diambil kembali oleh Juragan Aryo. Juragan Aryo benar-benar membuat Pak Lik Sugeng miskin padahal saat itu Pak Lik Sugeng baru menikah dengan Bu Lik Dwi.
Siapapun orang yang membantu Pak Lik Sugeng akan dihukum oleh Juragan Aryo. Apalagi saat itu pekerja pabrik harus bekerja selama lima belas jam setiap harinya. Hal itu yang menyebabkan Pak Lik Sugeng menjadi membenci Juragan Aryo. Juragan Aryo yang arogan dan bengis. Beberapa pekerja lenyap karena ulah beliau.
Juragan Aryo seakan tidak memiliki hati. Bukan hanya penduduk desa dan saudaranya, namun juga pada istrinya, Ndoro Yuni. Ndoro Yuni menjadi korban kekerasan Juragan Aryo. Setiap merasa kesal, Ndoro Yuni menjadi samsak empuk Juragan Aryo untuk melampiaskan emosinya.
"Itu yang membuat ibumu bercerai dengan bapakmu," ucap Pak Lik Sugeng.
Ternyata selain kekerasan, perselingkuhan menjadi alasan Ndoro Yuni bercerai dengan Juragan Aryo. Pak Lik Sugeng mengatakan Juragan Aryo bukan hanya meniduri satu dua perempuan. Setiap perempuan yang Juragan Aryo rasa bahenol pasti akan ditidurinya. Ketika gundik-gundik Juragan Aryo hamil, Juragan Aryo pasti meminta mereka menggugurkan janin tersebut. Pernah ada yang ketahuan melahirkan bayi, namun bayi tersebut langsung dibunuh Juragan Aryo saat itu juga bersama ibunya.
Sudah banyak abdi dalem yang ditiduri oleh Juragan Aryo, bahkan saat mereka sudah memiliki suami. Pak Lik Sugeng mengatakan pada Juragan Roni agar berhati-hati karena sebenarnya banyak orang yang ingin membalas dendam perlakuan mendiang Juragan Aryo. Saat ini Juragan Roni menjadi sasaran empuk karena Juragan Roni satu-satunya anak Juragan Aryo yang tinggal di Desa Arang. Selain itu, Juragan Roni juga memiliki wajah yang sangat mirip dengan Juragan Aryo yang membuat kebencian beberapa orang memercik kembali.
***
Follow akun wp-nya biar nggak ketinggalan update-an!
Terima kasih sudah membaca <3
Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐
