Hai aku update lagi, ternyata urusan di kampus dapat aku selesaikan dengan cepat. Terima kasih sudah menunggu ❤️
***
"Bagaimana Nin?" tanya Gendhis pada Nina. Gendhis berada di depan rumah Nina, mereka duduk di atas dipan bambu.
"Ini sudah hampir siang, mungkin Juragan Muria lupa," jawab Nina.
Nina baru saja pulang dari hutan. Pagi-pagi sekali tetangganya mengetuk rumahnya, mengajak ke hutan bersama dengan kereta kuda sederhana mereka. Berkat tumpangan tetangganya, Nina mendapat dua ikat penuh kayu bakar. Setelah sampai rumah, Nina membersihkan diri dilanjutkan sarapan. Mengingat waktu yang sudah siang, sebenarnya disebut makan siang, namun sejak pagi Nina belum berkesempatan sarapan karena harus mencari kayu bakar. Mbah Ami mengajak Nina mengobrol sebentar lalu masuk lagi ke kamar untuk mengistirahatkan punggungnya. Belum sempat Nina masuk kamar, Nina mendengar suara ketukan pintu disertai sapaan yang tidak lain berasal dari Gendhis.
"Kau sudah ke hutan ya?" tanya Gendhis. Gendhis membawa tangan Nina ke pangkuannya. Gendhis mengusap-usap tangan Nina yang tergores tak beraturan. Gendhis yakin goresan itu berasal dari kayu-kayu yang Nina angkat.
"Ya Ndis, aku sudah pergi ke hutan pagi tadi," jawab Nina.
Gendhis mengeluarkan sesuatu dari kantong roknya. Benda yang diketahui Nina sebagai resep ala-ala Gendhis. Benda itu adalah pelembab yang terbuat dari lidah buaya, minyak, dan beberapa bahan lain yang Nina lupa namanya. Gendhis gemar membuat inovasi tentang kecantikan. Sering kali Nina menjadi manusia uji coba untuk menggunakan hasil karya Gendhis.
"Selesai!" ucap Gendhis, selesai mengoleskan pelembab pada kulit Nina yang kering dan tergores ringan.
Dari kejauhan Nina dan Gendhis melihat kereta dengan dua kuda pengangkut melaju ke arah rumah Nina. Gendhis berdiri, wajahnya terlihat antusias, yakin bahwa itu pasti Juragan Muria. Benar saja, kereta kuda tersebut berhenti di rumah Nina. Juragan Muria turun, disusul Juragan Aryo, Arman, Desi, Anton, dan Nugroho.
"Maaf, tadi ada yang bangun kesiangan," ucap Juragan Muria, disertai senyum cerahnya. Juragan Muria mendudukkan diri di dipan Nina.
"Kalian sudah siap?" tanya Juragan Muria. Gendhis mengangguk antusias. Juragan Muria mempersilakan Nina dan Gendhis untuk masuk kereta. Sebelum pergi Juragan Muria sempat ingin berpamitan pada Mbah Ami, namun Nina menolak dengan halus dengan alasan neneknya sedang istirahat, walau neneknya memang benar-benar istirahat. Nina yakin neneknya paham jika ia sedang pergi bersama Gendhis.
Kereta kuda penuh dengan kehadiran delapan orang. Desi beberapa kali mengibaskan tangannya, gerah. Juragan Roni, Juragan Muria, Arman, Anton, dan Nugroho kompak memakai kaos pendek berkerah dengan celana bahan. Nina dan Gendhis memakai kaos tanpa kerah, bedanya Nina memakai celana sedangkan Gendhis memakai rok selutut. Sementara Desi menggunakan dress di atas lutut dengan tali tipis memperlihatkan belahan dadanya.
Anton yang berada di samping Desi mengibas-ibaskan tangannya membantu Desi agar tidak kepanasan.
Juragan Roni duduk di depan bersama Juragan Muria dan Arman. Arman bertugas mengendarai kuda.
Desi, Anton, dan Nugroho duduk di tengah. Nina dan Gendhis duduk di belakang."Apa benar di hutan ada harimau?" tanya Nugroho, menghadap belakang, bertanya pada Nina.
"Ya Mas, aku pernah melihatnya langsung," jawab Nina.
"Panggil aku Nugroho saja," ucap Nugroho, ramah, dibalas dengan anggukan Nina.
"Nina sering mencari kayu bakar di hutan, jadi ia sudah hapal betul makhluk-makhluk hutan," ucap Gendhis, mencoba masuk pada obrolan.
"Hebat sekali, badan sekecil Nina ternyata pemberani juga ya," ucap Nugroho.
"Jangan salah, Nina bahkan kuat mengangkut kayu bakar bolak-balik dari hutan ke rumah," ucap Gendhis. Nina menyenggol lengan Gendhis. Walaupun yang dikatakan Gendhis benar, namun hal seperti itu rasanya kurang tepat dibicarakan pada situasi canggung dengan delapan orang di kereta.
Desi menatap bergantian pada Nina, Gendhis, dan Nugroho. "Bukankah hal seperti itu biasa dilakukan perempuan desa?" tanya Desi.
***
Follow akun wp-nya biar nggak ketinggalan update-an!
Terima kasih sudah membaca <3
Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐
![](https://img.wattpad.com/cover/338683174-288-k673937.jpg)