Bab 60

1.3K 53 6
                                    

Belinda menggenggam tangan Juragan Roni dengan erat, seolah takut kehilangan. Sekarang Belinda ditemani Juragan Roni berjalan-jalan di halaman belakang, melihat kuda-kuda milik Juragan Roni. Dua abdi dalem laki-laki terlihat sedang membersihkan sekitar kandang kuda. Tak lupa Juragan Roni menyapa dan memperkenalkan Belinda pada mereka.

Tadi pagi setelah sarapan, Juragan Roni memperkenalkan Belinda sebagai temannya di kota. Tentu hal tersebut mengganjal di hati Belinda karena hubungan Juragan Roni dan Belinda bukan hanya sekadar teman.

"Kau yakin kita hanya teman?" tanya Belinda, memastikan. Belinda ingin menanyakan hal ini sejak pagi tadi namun Juragan Roni buru-buru pergi ke pabrik dan kembali di sore hari.

"Ron..." ucap Belinda, bergelayut manja pada lengan Juragan Roni. Belinda merasa Juragan Roni tidak menghiraukan pertanyaannya dan mencoba mengalihkan perhatian Belinda pada kuda-kuda.

"Sebentar lagi pasti akan lahir," ucap Juragan Roni. Juragan Roni menunjuk kuda betina yang sedang hamil besar. Kalau tidak salah, harusnya di minggu ini kuda tersebut melahirkan.

"Aku tidak peduli tentang kuda!" ucap Belinda dengan nada kesal.

Juragan Roni menoleh, memandang Belinda sesaat lalu kembali memperhatikan kuda. "Kau kan memang temanku," ucap Juragan Roni.

"Teman?" tanya Belinda, dengan nada tinggi.

"Teman dekat," jawab Juragan Roni.

Belida menyentuh wajah Juragan Roni dengan telapak tangannya, membawa Juragan Roni menatap ke arahnya. "Katakan dengan benar," ucap Belinda.

Sekarang Juragan Roni dan Belinda saling menatap. Juragan Roni masih melihat binar yang sama, binar perempuan cantik yang berbagi kasih dengannya saat di kota. Perempuan yang menjadi cinta pertamanya. Perempuan yang pernah mengisi hari-harinya dulu.

Pun dengan Belinda, Belinda merasakan cinta Juragan Roni masih ada untuknya. Juragan Roni masih memandangnya dengan tatapan memuja. Namun Belinda merasakan ada keraguan di sana. Juragan Roni seperti memberi jarak padanya. Belinda ingin memastikan alasan di balik sikap Juragan Roni. Juragan Roni dan Belinda terlarut dalam pemikiran masing-masing. Tanpa sadar Belinda memajukan wajahnya, menyatukan bibirnya dengan bibir Juragan Roni. Juragan Roni hanya diam. Beberapa detik tidak ada tanda-tanda Juragan Roni menjauh, tidak pula ada pergerakan. Belinda melanjutkan dengan pangutan yang ternyata disambut oleh Juragan Roni.

Ciuman itu diakhiri oleh Juragan Roni. Juragan Roni melihat kanan kiri. Juragan Roni tidak sadar abdi dalem yang membersihkan kandang kuda sudah tidak ada. Mungkin abdi dalem merasa sungkan karena perilaku Belinda dan Juragan Roni.

"Mau melanjutkannya?" tanya Belinda pada Juragan Roni.

"Kau ndak lapar?" tanya Juragan Roni.

"Tidak," jawab Belinda dengan cepat. Lagi-lagi Juragan Roni mencoba mengalihkan perhatian. Awalnya Belinda malu karena Juragan Roni seperti menolak ciumannya, namun setelah beberapa detik Juragan Roni membalas ciuman Belinda. Hal itu membuat perut Belinda seakan bertebaran ribuan kupu-kupu. Belinda tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya.

"Aku ingin jalan-jalan," ucap Belinda dengan bibir manyun.

Juragan Roni menyentuh bibir Belinda dengan jempolnya, mencoba merapikan polesan gincu yang rusak karena ulahnya. Belinda tersenyum saat Juragan Roni menyentuh bibirnya. Belinda maju lebih dekat, berjinjit mengalungkan tangannya pada leher Juragan Roni.

"Jangan," ucap Juragan Roni dengan nada panik.

"Kenapa Ron?" tanya Belinda, menggoda Juragan Roni.

Juragan Roni berusaha menjauhkan Belinda namun Belinda dengan cepat kembali mencium Juragan Roni. Belinda mendominasi ciuman, ia bahkan menyapukan lidahnya pada bibir Juragan Roni. Juragan Roni merasakan senyuman Belinda dari balik ciumannya.

"Selesai!" ucap Belinda.

Belinda tersenyum puas melihat bibir Juragan Roni yang bersih dari sisa gincu akibat ciuman mereka. Belinda bisa saja membersihkan sisa gincu yang menempel di bibir Juragan Roni dengan tangannya, seperti apa yang dilakukan Juragan Roni tadi. Namun kali ini Belinda lebih ingin membersihkan dengan lidahnya langsung.




***



Follow akun wp-nya biar nggak ketinggalan update-an!

Terima kasih sudah membaca <3

Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐


Sang Penggoda (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang