Dari balik dapur Sri melihat Pak Lik Sugeng berjalan menuju halaman belakang Juragan Roni. Sri paham bahwa ia harus mengikuti Pak Lik Sugeng.
"Ada apa Sri?" tanya Mbok Nah. Mbok Nah mengatur pekerja dapur untuk lekas menata hidangan penutup. Mbok Nah tidak sengaja melihat Sri yang gusar, lalu menanyakan keadaannya.
"Anu Mbok, Sri sakit perut," ucap Sri.
"Ya sudah, istirahatlah terlebih dahulu," jawab Mbok Nah. Sri mengangguk, mengucapkan terima kasih. Setelah dirasa aman, Sri keluar lewat pintu belakang.
Sri menengok kanan kiri mencari keberadaan Pak Lik Sugeng. Hingga sampailah Sri di kandang kuda Juragan Roni. Kandang kuda bersebelahan dengan kandang sapi dan kambing. Letaknya cukup jauh dari rumah utama Juragan Roni. Di kandang kuda terdapat rumah kosong tempat menaruh pakan hewan ternak. Ada bayangan tangan yang melambai, Sri yakin itu Pak Lik Sugeng.
Benar saja, setelah Sri mendekat Pak Lik Sugeng langsung menarik tangan Sri, membawa Sri masuk ke tempat penyimpanan pakan. Setelah mengunci pintu, Pak Lik Sugeng langsung memangut bibir Sri. Sri dan Pak Lik Sugeng saling memejamkan mata. Ditemani cahaya remang-remang, Pak Lik Sugeng membawa Sri untuk tidur diantara tumpukan jerami.
Pak Lik Sugeng melepas kancing kebaya Sri satu per satu, hingga meninggalkan bra hitam yang menempel pada payudara Sri. Sri tidak ingin tinggal diam, ia duduk bersimpuh di depan paha Pak Lik Sugeng. Dengan segera Sri melucuti jarik Pak Lik Sugeng. Setelah menemukan apa yang ia cari, Sri menggunakan mulutnya untuk mengulum. Wajah Sri bergerak naik turun. Hal ini membuat Pak Lik Sugeng mendesah tidak karuan. Pak Lik Sugeng inisiatif melepaskan surjan yang ia kenakan sehingga tubuhnya sepenuhnya tanpa kain.
Pak Lik Sugeng menghentikan aksi Sri. Menarik dagu Sri untuk kembali berciuman. Selanjutnya Pak Lik Sugeng merebahkan diri dengan posisi Sri berada di atasnya. Pangutan bibir Pak Lik Sugeng dan Sri masih berlanjut. Pak Lik Sugeng beralih menciumi payudara montok Sri. Tangan dan mulut Pak Lik Sugeng bergantian memainkan payudara kiri dan kanan Sri.
Apa yang dilakukan Pak Lik Sugeng membuat Sri mendesah tak karuan. Pak Lik Sugeng semakin semangat menggunakan tangan dan lidahnya. Pak Lik Sugeng meninggalkan bekas kemerahan di payudara Sri. Pak Lik Sugeng mengubah posisinya menjadi di atas Sri. Pak Lik Sugeng melepas bra dan jarik yang Sri kenakan hingga mereka sama-sama tanpa sehelai kain pun. Pak Lik Sugeng membentangkan paha Sri, ia memasukkan lidahnya di antara paha Sri.
"Juragan!" Sri memekik, tubuhnya bergetar hebat.
Pak Lik Sugeng naik mencium perut, payudara, lalu bibir Sri. Tanpa melepas pangutan, Pak Lik Sugeng memasukkan kemaluannya pada kemaluan Sri. Pak Lik Sugeng mulai bergerak naik turun. Tangan Pak Lik Sugeng tak tinggal diam, memainkan payudara Sri. Desahan demi desahan menjadi satu, Pak Lik Sugeng terus mempercepat gerakannya. Beberapa saat kemudian Pak Lik Sugeng mencapai puncaknya. Pak Lik Sugeng menidurkan diri di samping Sri yang masih terengah-engah. Sri dan Pak Lik Sugeng sama-sama mengatur napas mereka.
Setelah selesai menuntaskan nafsu, Pak Lik Sugeng dan Sri memakai pakaian mereka masing-masing. Sri memberikan sisiran pada rambutnya yang berantakan menggunakan jarinya. Pak Lik Sugeng membukakan pintu yang sebelumnya ia kunci, meminta Sri untuk keluar terlebih dahulu. Setelah dirasa Sri sudah cukup jauh, Pak Lik Sugeng juga keluar dari tempat penyimpanan pakan ternak. Pak Lik Sugeng masuk ke area wayang dan kembali duduk di samping Juragan Roni, bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
***
Mari berteman ❤️
Ig baru netes: jiahuha (profil bebek kuning)Follow akun wp-nya juga biar nggak ketinggalan update-an!
Terima kasih sudah membaca <3
Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐