Sore di Desa Arang sekarang ramai, bukan karena para pekerjanya yang belum pulang dari kebun, peternakan, maupun pabrik. Dikatakan ramai karena penduduk desa berbondong-bondong pulang ke rumah masing-masing. Beberapa dari mereka berbincang di teras rumah sambil menikmati singkong rebus dan secangkir teh hangat.
Hal ini karena Juragan Roni menerapkan peraturan baru, setiap pukul tiga para pekerja diwajibkan pulang ke rumah masing-masing. Tidak ada yang namanya kerja rodi seperti saat bapaknya menjabat dulu. Di mana saat itu pekerja bekerja dari subuh hingga menjelang maghrib.
Penduduk menyambut suka cita peraturan tersebut, beberapa dari mereka bersyukur karena dapat segera pulang memasak untuk anaknya atau sekadar istirahat meregangkan otot-otot mereka dari pekerjaan yang melelahkan. Beberapa lagi merasa sedih karena upah yang mereka dapatkan tidak semaksimal saat bekerja sampai maghrib.
Juragan Roni mengamati segala tingkah laku penduduknya diikuti Pak Lik Sugeng. Pak Lik Sugeng adalah adik keempat dari Juragan Aryo. Juragan Aryo memiliki tiga saudara, dua perempuan dan satu laki-laki. Mereka semua sudah menikah dan dua perempuan diantaranya ikut suami mereka tinggal di kota.
Pak Lik Sugeng diamanahi Juragan Aryo untuk mengawasi pabrik gula. Hasilnyanya nanti masih dibagi separuh dengan Juragan Roni, selaku pewaris sah. Juragan Roni diamanahi untuk mengurus segala bentuk pertanian di desa ini. Juragan Roni adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Adik keduanya, Juragan Muria sedang menempuh kuliah di kota. Adik ketiganya, Ndoro Sekar menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di kota juga.
Kabarnya, dua adik Juragan Roni enggan pulang ke kampung halamannya di Desa Arang karena sakit hati mereka pada mendiang Juragan Aryo, karena telah menceraikan ibunya. Ndoro Yuni, mantan istri Juragan Aryo, memilih pindah ke kota setelah perceraian mereka. Tidak ada yang benar-benar tahu penyebab perceraian mereka kecuali Ndoro Yuni, anak-anaknya, dan para abdi dalem.
"Jadi mampir warung Mbah Yono toh Juragan?" ucap Pak Lik Sugeng.
"Jadi, aku pengen makan gethuk goreng khas Mbah Yono," ucap Juragan Roni, sumringah.
Sejak kecil setelah pulang dari sekolah, Juragan Roni selalu jajan di tempat Mbah Yono. Katanya, gethuk goreng Mbah Yono adalah jajanan terbaik yang pernah dia makan. Juragan Roni pemilih soal makanan, apabila dia suka sesuatu pasti makanan itu benar-benar dapat dipastikan enak. Gethuk goreng Mbah Yono sendiri adalah langganan penduduk desa, termasuk langganan keluarga Juragan Aryo dulu, apabila ada hajatan pasti selalu ada gethuk goreng Mbah Yono.
"Monggo juragan," ucap para gadis desa yang melewati Juragan Roni.
"Gara-gara Juragan, ndak ada yang nyapa aku," ucap Pak Lik Sugeng, pura-pura sedih.
"Resiko punya rupa bagus Pak Lik," ucap Juragan Roni.
"Hahaha Juragan, bener. Datangnya Juragan disini membawa berkah untuk penduduk sekaligus membawa berkah buat Juragan sendiri," ucap Pak Lik Sugeng.
"Lha kok, Pak Lik?" Juragan Roni bertanya tapi tatapannya tetap lurus ke depan.
"Lha iya, kalau penduduk dapat kesejahteraan, kalau Juragan dapat jodoh!" Pak Lik Sugeng menjelaskan keras-keras. Beberapa perawan desa yang melintas cekikikan karena ucapan Pak Lik Sugeng, mungkin mereka berharap jodoh yang dimaksud adalah salah satu dari mereka.
"Halah, endak Pak Lik. Fokusku disini cuma mau meneruskan apa yang harus diteruskan," ucap Juragan Roni. Maksudnya, Juragan Roni berada di Desa Arang untuk meneruskan usaha Juragan Aryo, selaku anak sulung.
"Lha iya, juragan memang harus meneruskan apa yang harus diteruskan, contohnya meneruskan keturunan," ucap Pak Lik Sugeng, lalu tertawa ngakak. Rupanya Pak Lik Sugeng salah kaprah dengan apa yang diucapkan Juragan Roni.
"Kalau itu aku sudah punya Pak Lik," ucap Juragan Roni. Juragan Roni memang memiliki tambatan hati yang ia tinggal di kota, namanya Nur. Ia adalah teman satu kampus adiknya, Muria.
Pak Lik Sugeng mendadak berhenti berjalan. Juragan Roni ikut berhenti lalu memperhatikan Pak Lik Sugeng, "Kenapa Pak Lik?" tanya Juragan Roni. Takut kalau penyakit asma Pak Lik Sugeng kumat.
"Ju-Juragan sudah punya anak?" tanya Pak Lik Sugeng, berbisik.
Juragan Roni melotot, "Walah Pak Lik, kok ya ndak dong-dong!"
Juragan Roni melanjutkan perjalanan ke warung Mbah Yono. Tak menghiraukan panggilan Pak Lik Sugeng yang buru-buru menyusul langkahnya.
Sesampainya di warung Mbah Yono, mereka disambut hangat oleh sang pemilik warung. Mbah Yono izin pamit menggoreng gethuknya tepat di samping warung yang ia beri sekat. Sebelumnya ia meminta maaf pada Juragan Roni dan Pak Lik Sugeng karena harus menunggu, "Maaf nggih Juragan, tadi diborong sama Gendhis, buat acara kelulusan di rumahnya," ucap Mbah Yono, menjelaskan.
"Gendhis anaknya Wiro, Mbah?" tanya Pak Lik Sugeng.
"Iya Juragan, acara lulus kuliah," jawab Mbah Yono sambil membolak-balik gethuknya di wajan penggorengan.
"Anaknya Wiro Juragan, yang kerja di pabrik gulamu. Anaknya dulu teman SLTA mu, ndak ingat?" tanya Pak Lik Sugeng.
"Ndak tahu Pak Lik, aku ndak terlalu kenal teman perempuan, kalau Wiro aku kenal," ucap Juragan Roni. Wiro dikenal sebagai pekerja yang tekun. Ia adalah salah satu orang yang kecewa karena pekerjaan harus berhenti pukul tiga sore. Mungkin alasan kekecewaannya karena Wiro perlu uang lebih untuk membiayai sekolah anaknya.
Mbah Yono mulai menghidangkan gethuk gorengnya. "Ngapunten nggih Juragan, panas. Diminum dulu es kelapa mudanya," ucap Mbah Yono.
"Matur nuwun, Mbah," ucap Juragan Roni.
"Mboten usah matur nuwun, niki mboten sepiro," ucap Mbah Yono.
"Juragan Roni niku sopan Mbah, adabe apik," ucap Pak Lik Sugeng. "Lha Sri di mana, Mbah?" tanya Pak Lik Sugeng.
"Bantu-bantu di rumahnya Gendhis Juragan," jawab Mbah Yono. Raut wajahnya terlihat gelisah.
Hampir semua penduduk Desa Arang tahu kalau Pak Lik Sugeng menyukai Sri, cucu Mbah Yono satu-satunya. Sri seumuran dengan Juragan Roni, beda tujuh belas tahun dengan Pak Lik Sugeng. Pak Lik Sugeng sendiri sudah memiliki istri, Dwi namanya. Mereka belum dikaruniai anak. Maka penduduk desa meyakini bahwa Pak Lik Sugeng ingin segera memiliki anak, oleh karenanya ia mendekati Sri.
***
Follow akun wp-nya juga biar nggak ketinggalan update-an!
Terima kasih sudah membaca <3
Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐
