"Lihat ini Ron, aku membuatnya khusus untukmu," ucap Belinda.
Belinda membawa semangkuk klepon untuk diberikan pada Juragan Roni. Belinda membuat klepon dibantu oleh Mbok Nah. Belinda tahu klepon menjadi salah satu makanan kesukaan Juragan Roni. Beberapa hari ini Juragan Roni selalu murung. Belinda sudah bertanya pada Juragan Roni, namun Juragan Roni selalu menjawab ia baik-baik saja. Tentu saja Juragan Roni tidak baik-baik saja. Juragan Roni terlihat seperti mayat berjalan.
Juragan Roni hanya memandang sekilas klepon yang diletakkan Belinda di meja lalu kembali membaca buku. Akhir-akhir ini Juragan Roni menjadi sering membaca buku di perpustakaan pribadinya. Juragan Roni sering melewatkan makan malam. Abdi dalem ikut khawatir pada kondisi Juragan Roni.
"Kau harus makan Ron," ucap Belinda.
"Bisa kau pergi?" tanya Juragan Roni pada Belinda.
Belinda tidak kaget. Sekarang setiap Belinda mendekat, Juragan Roni pasti menyuruhnya segera menjauh. Belinda tidak tahu apa yang salah dari dirinya sehingga diperlakukan seperti penyakit oleh Juragan Roni. Belinda sudah menanyakan apa salahnya namun tidak pernah dijawab oleh Juragan Roni.
"Sejak kapan kau merokok?" tanya Belinda. Belinda hendak menarik rokok yang berada di bibir Juragan Roni namun segera ditepis oleh Juragan Roni.
"Ada apa dengan dirimu sebenarnya?" tanya Belinda dengan nada cukup keras.
Juragan Roni yang sejak tadi menatap buku kini memandang Belinda. Tatapan Juragan Roni adalah tatapan sayu, tatapan yang menggambarkan orang yang sedang putus asa.
"Ron jangan seperti ini!" teriak Belinda. Belinda tidak peduli jika ada abdi dalem yang mendengar teriakannya. Melihat Juragan Roni yang sekarang membuat Belinda ikut putus asa.
"Ada apa denganmu?" tanya Juragan Roni, heran.
"Kau yang harusnya menanyakan itu pada dirimu sendiri!" ucap Belinda.
Juragan Roni tersenyum kecut. Ia meletakkan rokoknya di asbak lalu mengambil gelas yang ada di atas meja lalu meminum isinya. Kopi yang sejak pagi baru tersentuh sekarang. Juragan Roni bahkan tidak ingat apa makanan terakhir yang masuk di perutnya.
"Duduk," ucap Juragan Roni.
Belinda menurut, ia menarik kursi dan duduk di depan Juragan Roni. Pandangan Juragan Roni menjadi serius. Belinda merasakan hawa yang berbeda sekarang.
"Boleh aku meminta sesuatu?" tanya Juragan Roni. Belinda mengangguk sebagai jawaban.
Juragan Roni menarik kursinya menjadi lebih dekat dengan Belinda. Juragan Roni menarik tangan Belinda dan mengusapnya lembut. Belinda sedikit terperanjat dengan perlakuan Juragan Roni. Belinda hanya diam ketika tangan Juragan Roni yang tadinya mengusap telapak tangannya kini naik sampai bahu. Belinda mengenakan pakaian santai yang biasa ia pakai di kota berupa gaun tanpa lengan dengan tali tipis sebagai penopang. Belinda tidak menyangka Juragan Roni tergoda dengannya sekarang, karena kemarin-kemarin Juragan Roni tidak pernah tergoda.
Tangan Belinda menyentuh wajah Juragan Roni dan mengusapnya. Juragan Roni menyentuh tangan yang hinggap di wajahnya lalu menciumnya lembut. Belinda tersenyum karena perlakuan manis Juragan Roni.
"Kau menginginkanku Ron?" tanya Belinda.
"Aku menginginkan jawabanmu," ucap Juragan Roni.
"Apapun Ron, apapun yang ingin kau dengarkan," jawab Belinda.
"Apa kau mencintaiku?" tanya Juragan Roni. Tangan Belinda berada di pangkuan Juragan Roni. Juragan Roni dan Belinda saling menggenggam satu sama lain.
"Tentu saja aku mencintaimu," jawab Belinda.
"Sampai sekarang?" tanya Juragan Roni.
"Ya, sampai sekarang. Aku akan mencintaimu sekarang dan seterusnya," jawab Belinda.
"Buktikan," ucap Juragan Roni.
***
Follow akun wp-nya biar nggak ketinggalan update-an!
Terima kasih sudah membaca <3
Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐