Bab 25

3.8K 54 0
                                    

Sesuai perkiraan Juragan Roni, Juragan Muria datang tepat pukul dua belas siang. Juragan Muria datang menggunakan mobilnya sendiri, Honda Civic Wonder SB3. Kedatangan Juragan Muria diikuti tiga temannya, dua laki-laki dan satu perempuan.

"Apa kabar Kang Mas?" Juragan Muria menjabat tangan Juragan Roni lalu memeluknya.

"Seperti yang kau lihat Mur, aku masih sehat dan kuat," jawab Juragan Roni.

"Keponakanku!" Pak Lik Sugeng memeluk Juragan Muria, mencoba akrab.

"Pak Lik Sugeng?" ucap Juragan Muria. Juragan Muria mengetahui Pak Lik Sugeng dari surat yang dikirim Juragan Roni. Dalam suratnya, Juragan Roni sering menyebut nama Pak Lik Sugeng.

"Iya Juragan!" Pak Lik Sugeng mengangguk-angguk, senyum lebar tak lepas dari bibirnya.

"Ternyata Pak Lik Sugeng ngganteng pol ya!" ucap Juragan Muria, menggoda Pak Lik Sugeng. Pak Lik Sugeng menggaruk kepalanya yang tidak tertutup sehelai rambutpun. Menurut penilaian Pak Lik Sugeng dari pandangan pertama, Juragan Muria adalah orang yang ramah dan mudah akrab. Dulu Pak Lik Sugeng tidak memiliki kesempatan bahkan untuk sekadar menggendong bayi Juragan Muria. Tidak ada dalam pikiran Pak Lik Sugeng bahwa Juragan Aryo dan Ndoro Yuni akan berpisah. Pak Lik Sugeng melihat Juragan Muria adalah versi laki-laki Ndoro Yuni. Jika Juragan Roni memiliki wajah tegas Juragan Aryo, Juragan Muria memiliki wajah bulat dengan mata sipit dan pipi tembam mirip Ndoro Yuni. Juragan Muria memiliki tinggi yang hampir sama dengan Juragan Roni, Juragan Muria mungkin lebih pendek lima centimeter. Untuk proposi tubuh, Juragan Muria memiliki tubuh tegap yang tidak terlalu berisi persis Juragan Roni.

"Juragan ini berlebihan loh!" jawab Pak Lik Sugeng, menepuk-nepuk bahu Juragan Muria. Mereka saling melepaskan tawa masing-masing.

"Kang Mas, Pak Lik, kenalkan ini teman-temanku," ucap Juragan Muria. Juragan Muria memperkenalkan satu per satu temannya. Diketahui nama mereka Anton, Nugroho, dan Desi. Juragan Muria, Anton, dan Nugroho kompak memakai kemeja pendek dengan celana panjang, Desi memakai dress selutut dengan potongan lengan di atas siku. Teman-teman Juragan Muria bergantian menjabat tangan Juragan Roni dan Pak Lik Sugeng.
Pak Lik Sugeng mengantar teman-teman Juragan Muria ke kamar tamu yang sudah dipersiapkan. Juragan Roni mengantar Juragan Muria ke kamar bekas Juragan Aryo.

"Ini kamar bapak Kang Mas?" tanya Juragan Muria, sesampainya di kamar Juragan Aryo.

"Iya Mur," jawab Juragan Roni.

Juragan Muria masuk lebih dalam ke kamar bekas Juragan Aryo, ia memandang lukisan-lukisan yang dipajang di dinding kamar. Lukisan-lukisan yang dipajang kebanyakan lukisan alam abstrak. Juragan Muria menyentuh kasur Juragan Aryo lalu duduk di sana. Semuanya masih terawat, tentu saja Juragan Roni pasti menyuruh abdi dalemnya untuk selalu membersihkan kamar Juragan Aryo. Juragan Muria tidak mengingat apapun tentang kamar ini karena memang tak banyak ingatan yang dia miliki di rumah yang sekarang menjadi milik Juragan Roni.

"Aku tidur di kamar tamu saja Kang Mas," ucap Juragan Roni.

"Kamar ini jauh lebih luas daripada kamar tamu Mur," ucap Juragan Roni.

"Kamarnya suram Kang Mas," jawab Juragan Muria, disertai senyuman jenaka.

Juragan Muria memang tidak memiliki ingatan akan kebersamaannya dengan Juragan Aryo, keberadaan Juragan Muria di kamar Juragan Aryo hanya membuatnya mengingat setiap tangisan ibunya. Ibunya benar-benar terpuruk saat Juragan Aryo menceraikannya. Saat ditanya alasan perceraian mereka, ibunya tidak pernah menjawab dan hanya bisa menangis.



***


Mari berteman ❤️
Ig baru netes: jiahuha (profil bebek kuning)

Follow akun wp-nya juga biar nggak ketinggalan update-an!

Terima kasih sudah membaca <3

Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐

Sang Penggoda (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang