Bab 30

4.9K 73 3
                                        

"Selamat pagi Perempuan dan Gula!" sapa Juragan Muria pada Nina dan Gendhis.

Setelah diperbolehkan Juragan Roni untuk mengunjungi kebun teh, Juragan Muria langsung membawa sepeda menuju kebun teh. Juragan Muria sudah lama sekali tidak mengendarai sepeda sehingga beberapa kali ia sempat oleng. Juragan Muria tahu bahwa kakaknya ragu-ragu mengizinkan Juragan Muria pergi ke kebun teh sendirian, oleh karena itu Juragan Roni meminta Juragan Muria menemui Arman setelah sampai di kebun, untuk menemani Juragan Muria berkeliling.

Sesampainya di kebun teh, Juragan Muria tidak mencari Arman. Ia langsung berlarian kecil mencari Nina dan Gendhis. Dua perempuan itu selalu bersama, sehingga memudahkan Juragan Muria menemukan mereka.

"Juragan Muria?" ucap Gendhis.

"Apa Gula? rindu padaku?" goda Juragan Muria pada Gendhis.

Pesona Juragan Muria memang tidak dapat dihindari. Juragan Muria memiliki mulut manis yang pandai menggoda. Jika Gendhis tidak mengingat Arman, mungkin Gendhis akan jatuh hati pada Juragan Muria. Lagipula Gendhis juga tidak tertarik dengan laki-laki yang lebih muda darinya.

"Juragan Muria sendirian?" tanya Nina, memastikan.

"Benar, aku sendirian. Namun sekarang kita bertigaan," ucap Juragan Muria. Nina menghela napas, bagi Nina Juragan di depannya seperti laki-laki konyol yang gemar menggoda.

"Juragan duduk saja, di sini mulai terik," usul Nina pada Juragan Muria.

"Ndak terik sama sekali, adanya kalian membuat hatiku sejuk," jawab Juragan Muria.

"Yasudah kalau begitu," jawab Nina, tak bisa berkata-kata lagi.

"Kalian ndak ingin mengajariku memetik teh?" tanya Juragan Muria.

"Untuk apa Juragan Muria memetik teh? Juragan bahkan bisa membeli kebun teh!" jawab Gendhis.

"Seperti ini kan?" Juragan Muria memperlihatkan pucuk teh yang ia petik.

"Ya Juragan, seperti itu, pintar," jawab Gendhis.

"Tadi Aku datang kemari menggunakan sepeda loh! sudah lama sekali ndak naik sepeda, rasanya cukup puas!" ucap Juragan Muria, membanggakan dirinya.

"Bagus Juragan! Saya bahkan ndak bisa menggunakan sepeda," ucap Gendhis.

Gendhis memang tidak bisa menggunakan sepeda. Bukan berarti ia tidak pernah mencoba, sudah dicoba berkali-kali tetapi selalu jatuh. Akhirnya hingga dewasa Gendhis tidak bisa menggunakan sepeda sama sekali. Walau tidak bisa menggunakan sepeda, setidaknya Gendhis bisa membonceng orang lain.

Juragan Muria melihat raut wajah Gendhis yang terlihat sedih. "Berkenan aku ajari?" tanya Juragan Muria.

Gendhis menggeleng, mengucapkan terima kasih. Gendhis menjelaskan pada Juragan Muria bahwa dia sudah berusaha naik sepeda namun sepertinya ia tidak pandai bersepeda. Juragan Muria mengangguk-angguk, mencoba mengerti.

"Aku sebenarnya lebih senang jika membonceng Arman," ucap Gendhis, kebablasan.

Nina menatap Gendhis, Gendhis dan Nina saling bertatapan. "Apa? Juragan Muria sudah pernah bertemu Arman kan?" tanya Gendhis pada Juragan Muria.

"Arman yang itu?" tunjuk Juragan Muria pada laki-laki yang sedang memperhatikan mereka dari jauh.

"Iya, itu Arman!" ucap Gendhis. Gendhis melambai-lambaikan tangannya pada Arman, namun Arman seperti tidak menghiraukan Gendhis. Arman berbalik, berjalan menjauh.

Gendhis mengernyit, bingung akan tingkah Arman. Apakah Arman kurang enak badan? atau Arman sedang ada masalah? Gendhis hanya bisa membatin dalam hati.

"Dia terlihat tidak menyukaimu," ucap Juragan Muria. Gendhis menatap Juragan Muria sebal.

"Juragan Muria lebih baik Anda istirahat di cakruk," ucap Nina.

Kehadiran Juragan Muria malah memperlambat pekerjaan Nina dan Gendhis. Sebenarnya Juragan Muria ini menyenangkan, namun waktunya saja yang tidak tepat. Nina tahu Juragan Muria ingin akrab dengan mereka. Namun Nina merasa tidak enak dengan pekerja lain karena saat Nina dan Gendhis berbincang dengan Juragan Muria, mereka menatap tidak suka.



***


Mari berteman ❤️
Ig baru netes: jiahuha (profil bebek kuning)

Follow akun wp-nya juga biar nggak ketinggalan update-an!

Terima kasih sudah membaca <3

Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐

Sang Penggoda (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang