Bab 61

1.7K 52 1
                                    

"Nina!"

Gendhis mengagetkan Nina dari belakang. Gendhis nampak sangat bahagia, wajahnya berseri-seri.

"Ndak bersama Arman?" tanya Nina, menengok kanan kiri depan belakang. Setelah menikah, Gendhis selalu berangkat bersama Arman dengan sepeda, lalu mereka akan masuk kebun bersama. Namun hari ini nampaknya Gendhis masuk kebun teh sendirian.

"Arman sedang di rumah Juragan Roni," jawab Gendhis.

"Kau nampak senang sekali, ada apa?" tanya Nina. Nina curiga Gendhis ingin menyampaikan sesuatu padanya karena Gendhis tak kunjung memetik pucuk teh.

Gendhis menarik Nina agar sedikit menunduk lalu membisikkan sesuatu di telinga Nina. "Aku sepertinya hamil," ucap Gendhis.

"Benarkah?" tanya Nina dengan nada cukup tinggi. Nina kaget sekaligus bahagia. Nina memeluk Gendhis erat. Hal tersebut tak lepas dari pandangan pekerja kebun lain.

Gendhis menceritakan dia sudah memeriksa ke dukun desa karena sejak seminggu lalu ia terus-menerus muntah. Dukun desa mengatakan jika kemungkinan besar Gendhis hamil. Rencananya Gendhis akan memastikan kehamilannya di rumah sakit. Namun Gendhis tidak tahu kapan, Gendhis menunggu Arman izin terlebih dahulu dengan Juragan Roni,  karena tentu saja Arman harus libur karena jarak rumah sakit yang cukup jauh.

"Bagaimana hubunganmu?" tanya Gendhis.

Nina tahu, 'hubungan' yang dimaksud Gendhis adalah hubungannya dengan Juragan Roni. Sudah empat hari Nina tidak nampak keberadaan Juragan Roni. Nina meyakinkan diri mungkin saja Juragan Roni sedang sibuk.

"Nin, ada apa?" tanya Gendhis, melambai-lambaikan tangannya di wajah Nina. Nina tak sadar sedang melamun, memikirkan Juragan Roni membuatnya tidak fokus.

"Ndak apa, Ndis," jawab Nina.

"Ceritakan!" pinta Gendhis.

Gendhis tahu kemajuan hubungan Juragan Roni dan Nina dari terkahir mereka terjebak di cakruk saat hujan. Nina juga sudah mengakui hubungannya dengan Juragan Roni menjadi lebih serius. Gendhis senang akan fakta itu, karena Nina dan Juragan Roni adalah pasangan yang serasi. Gendhis juga sering meminta Arman bercerita tentang keseharian Juragan Roni. Mau tidak mau Arman bercerita karena Gendhis cukup memaksa. Hal tersebut karena Gendhis ingin tahu apa yang dilakukan calon pasangan hidup Nina nanti. Dari apa yang Arman ucapakan, Gendhis cukup yakin Juragan Roni adalah calon yang pas untuk Nina. Juragan Roni tidak neko-neko dan terkenal setia. Arman menceritakan Juragan Roni pernah memiliki satu kekasih di kota. Semoga saja benar-benar 'pernah' dan tak memiliki hubungan lain selain berteman.

"Sudah ndak ada pertemuan sejak empat hari ini," jawab Nina.

"Kau rindu ya?" tanya Gendhis dengan senyuman jahil.

Nina menatap Gendhis sekilas lalu melanjutkan memetik pucuk teh. "Sedikit khawatir," ucap Nina.

Gendhis menyenggol kecil lengan Nina. Gendhis tahu pasti Nina sedang merasakan perasaan berbunga-bunga sama seperti Gendhis dulu. Saat pertama mengetahui Gendhis benar-benar jatuh cinta dengan Arman, Gendhis sampai tidak bisa tidur. Gendhis terus memikirkan Arman. Merasa hampa jika tidak bertemu Arman barang sehari pun.

"Ndak mau menengok?" tanya Gendhis.

Nina menatap Gendhis. "Ke rumahnya?" tanya Nina.

Gendhis mengangguk mantap. Nina nampak ragu dengan tawaran Gendhis. Nina tidak mau jika kehadirannya akan membebani Juragan Roni. Nina yakin Juragan Roni sedang sibuk dengan urusan pabrik.

"Nanti aku antar!" usul Gendhis.

"Ntahlah Ndis," jawab Nina.

"Rasa khawatirmu akan terobati jika bertemu Juragan Roni," ucap Gendhis.

Nina menghela napas panjang. Benar apa yang diucapkan Gendhis. Rasa khawatir Nina pasti akan terobati jika Bertemu Juragan Roni. Namun saat bertemu Nina harus apa? Nina malu membayangkannya. Lagipula Juragan Roni lah yang lebih sering menemui Nina. Juragan Roni selalu tak terduga dan menjadi orang yang mengawali percakapan.

"Pasti sibuk Ndis," ucap Nina.

"Sibuk apa? pasti bertemu denganmu membuatnya lega!" ucap Gendhis. Gendhis tahu Nina malu menjadi orang pertama yang memulai, oleh karenanya Gendhis ingin membantu Nina. Namun sepertinya Nina terus-terusan menyangkal perkataan Gendhis, membuat Gendhis gemas sendiri.

"Besok saja jika Juragan Roni masih ndak menengok kebun," ucap Nina.

"Benar ya?" tanya Gendhis, meminta Nina berjanji.

"Iya Ndhis," jawab Nina.




***



Follow akun wp-nya biar nggak ketinggalan update-an!

Terima kasih sudah membaca <3

Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐

Sang Penggoda (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang