MIMPI BURUK HAMPIR selalu bisa diatasi. Selama dua tahun masa pemulihan trauma, Wilona sudah banyak belajar mengenai berbagai metode untuk menenangkan diri, mulai dari cara menghadapi pemicu ketakutannya, hingga langkah untuk mengelola emosi agar tidak tenggelam dalam luka di masa lalu.
Usahanya untuk menyembuhkan diri bahkan sudah dimulai sejak dia masih bersama sang mantan suami. Wilona sempat bertahan dengan Jonathan selagi menyempatkan diri untuk mencari bantuan terapis. Dia pernah mengonsumsi obat penenang hampir selama dua tahun. Hasil yang didapat adalah nihil. Bukan karena efek obat yang semata-mata tidak manjur, tetapi juga karena pemicu utama—kehadiran Jonathan–yang makin menumpulkan efektivitas obat yang dikonsumsinya.
Alih-alih menjadi pulih, Wilona menjadi semakin ingin menyudahi hidup. Kecantikan yang dipuja-puja mulai sirna berkat pancar kebahagiaan yang hilang dari wajahnya. Proporsi tubuh yang ideal tak lagi dipunyainya ketika obat depresi yang dikonsumsi membuat berat badannya naik dengan signifikan.
Keadaan rentan Wilona mengharuskannya mendapat banyak dukungan dari orang-orang terdekatnya, terutama sang pasangan. Namun, momen itu, Jonathan hanya dapat memberi makian dan pukulan. Dia memojokkan Wilona dan menyalahkannya yang tidak bisa menjaga penampilan. Dia menuding Wilona sebagai penyebab utama terjadinya perselingkuhan.
Wilona berusaha menghapus kisah masa lalunya dari ingatan. Akan tetapi, kejadian menyakitkan itu hampir selalu datang, menghantui tidurnya, bersikeras untuk tetap muncul di alam bawah sadarnya.
Dulu, Wilona sangat kesulitan menghadapi mimpi-mimpi itu. Tak jarang, dia melampiaskannya dengan menyakiti diri sendiri. Dia tidak tahu cara untuk mengatasi gejolak emosi dan ketidakberdayaan yang dirasakan. Hanya cara itu yang menjadi pelampiasannya. Dia merasa bahwa terapis pun sama sekali tidak bisa membantunya.
Mereka tidak berguna. Mereka tak memahami kondisinya.
Paling tidak, sampai dia mulai didampingi oleh Renata.
Setelah memutus ikatan pernikahan dengan Jonathan, keadaannya dapat membaik perlahan-lahan. Renata membantunya menyelesaikan proses persidangan dengan baik, dia mendampinginya agar tetap dapat memperjuangkan keadilan.
Dalam kurun waktu dua tahun, Wilona berhasil memulihkan diri. Setidaknya, orang-orang yang melihatnya bisa melihat bahwa dia sudah kembali sehat, tidak peduli jika dia masih sering menangis dan mendapat serangan panik di waktu-waktu rentan.
Keadaan Wilona sudah mendapat banyak kemajuan. Dia mulai jarang merasa terpukul. Dia dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi dan tak lagi mengisolasi diri.
Wilona yakin dengan kemajuan dalam hidupnya, bahwa dia sudah berhasil bangkit dari jurang ketidakberdayaan.
Dia tidak tahu bahwa Jonathan masih bisa menjadi pemicu terbesar yang dapat mengguncang hidupnya, keadaan fisik dan juga psikisnya. Apalagi ketika pria itu bukan hanya hadir, tetapi dia juga mengirimkan ancaman dan teror tiada henti yang membuat Wilona kembali merasa tidak aman, bahkan di rumahnya sendiri yang sudah dilengkapi dengan berbagai kamera pengaman.
Malam itu, Wilona terbangun dengan guyuran peluh. Mimpi buruk yang telah absen selama sebulan terakhir, kini kembali datang. Wilona sudah terbiasa dengan situasi ini. Jadi, dia bisa menghadapinya dengan baik. Dia mencoba mengelola deru napasnya. Dia juga meneguk air putih guna menjernihkan pikiran.
Sejuk pendingin ruangan turut membantu menurunkan panas di tubuhnya. Wilona mendapati jarum jam dinding yang menunjukkan pukul dua dini hari.
Dia memijat pelan pelipisnya, lalu beranjak dari tempat tidur. Sebelah tangan menggenggam gelas kosong. Tangan yang lain memegang ponsel. Selagi berjalan, dia menyempatkan diri untuk memeriksa pesan-pesan ancaman yang selama dua minggu ini terus berdatangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/361048098-288-k868825.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Glasses
Storie d'amoreLuka dan sakit di masa lalu membuat Wilona pesimis dengan sebuah pernikahan. Baginya yang sempat gagal dan sedang dalam masa pemulihan, pernikahan tidak lagi sakral. Pernikahan bukan lagi benang yang akan mempersatukan dua insan yang saling mencinta...