Happy reading semua....
Autor pov
Revaldo menancap kan gas mobil nta untuk menyusul tiffani. Reva tidak ingin tiffani salah paham dan mengartikan kedekatanya dengan elsa sebagai kekasih. Reva hanya membantu elsa dan itu tidak lebih.
Ingin ia berteriak. Mengatakan jika ia tidak ada hubungan spesial seperti yg di pikiran tiffani terhadapnya. Harusnya tiffani tahu jika selamanya di hatinya itu hanya ada namanya. Reva sadar, karna sampai detik ini juga ia belum mengungkapkan perasaannya. Reva masih memendam rasa yg selalu ia jaga sejak dulu.
Reva kembali memacu mobil nya. Ia harus mengejar tiffani dan segera meluruskan permasalahannya. Namun tiba2 hp nya berdering di lihat nama bundanya yg tertera. Reva menghela nafas bunda nya pasti sangat khawatir karena sampai pagi ini dia tidak pulang.
Reva akhir nya menjawab panggil dari bundanya.
" hallo bun.. "
"...."
" ya reva ga pulang bun. Mau langsung ke kampus "
"..."
" ya bun nanti reva jaga in fany. Bunfa tenang aja."
"...."
" ok. Dah bunda. Love you". Ucap reva mengakhiri terlfonnya. Bunda memang selalu overprotektif terhadapnya. Sekali tidak pulang saja pasti bunda nya akan mencercanya dengan berbagai pertanyaan. Terlebih sekarang ia harus menjaga tiffani. Bundanya pasti akan marah besar jika ia tahu kini tiffani sedang salah paham terhadapnya.
" argggghhhhh" reva membanting setir mobilnya ke arah kanan. Nafasnya terengah. Kegagalan dalam misinya sudah membuat nya stres. Lalu sekarang tiffani dan bundanya. Reva sadar ini semua resiko yg harus ia terima. Memikil pekerjaan yg berbahaya tentu harus memiliki tenaga exstra. Apa lagi di tambah dengan kehidupan pribadinya.
" sial"
Reva mengumpat. Sudah tiga kali ia gagal menangkap bandar narkoba kelas kakap. Dan tiga ksli juga mereka harus tertipu dan menelan kekecewaan. Reva kembali menjalankan mobilnya. Sekarang yg harus di lakukan nya adalah menyelesaikan satu persatu permasalahan yg ada.
Di lain tempat. Tiffany sudah sampai di kampus. Ia menghela nafas dan menatap gedung tinggi tempat nya akan menimba ilmu. Berharap di sini ia menemukan hal baru. Tiffany keluar dari mobilnya. Beberapa mahasiswa menatapnya memuja saat tiffani keluar dan melangkah menuju bagasi. Tiffany mengambil gitar kesayanganya. Berhubung tiffani suka musik maka ia mengambil kuliah musik.
" wihhhh gila cantik banget bro. Nak baru kayanya."
" ya cantik. "
" bukan cantik lagi ini mah. Tapi bidadari"
Begitulah ungkapan para pria sepanjang lorong menuju ruang dosen. Tiffany hanya tersenyum ramah, ia tidak begitu memperdulikan tatapan dan pujian dari pria yg di laluinya. Karna pada saat itu juga ia mendapatkan tatapan mencemooh dari para wanita.
" cih. Secantik apa sih dia. Perasaan biasa aja"
" ya sama. Cantikan gue kali. "
" dia mau kuliah apa tebar pesona. Lagi pula pesona nya masih kalah tuh sama si elsa"
Tiffany hanya bisa tersenyum kecut. Lagi lagi nama elsa yg di sebut. Tiffany ingin tahu seberapa populer sih elsa di kampus ini.
Tok
Tok
Tiffany mengetuk pintu dosen. Karna dia anak baru jadi dia harus menemui dosen kampus ini untuk menujukan kelasnya berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan season2
Randomperjuangan seorang gadis untuk mendapatkan kebahagian nya. tapi masalah demi masalah terus datang silih berganti. Cacian, makian, setiap hari ia dengar dan dapatkan. seperti sudah menjadi santapan sehari harinya. akan kah kebahagian itu ia dapat...