pertemuan yg menyakitkan.

12.8K 761 52
                                    

Autor pov

Elsa masih terlelap dalam dekapan prily. Elsa begitu tenang dan nyaman, satu kehangatan yg tak pernah ia dapatkan. Prily mengelus kepala elsa dengan sayang, matanya kembali berkaca kaca. Ia akan menelfon erin dan marko. Meminta nys untuk kembali dan hidup bersama dengan buah hatinya.

Elsa yg baik, bukan elsa yg seperti apa yg ia pikirkan. Elsa yg begitu menggemaskan saat ia kecil, ia tahu bagaimana tumbuh kembang elsa. Ia dulu begitu membenci elsa karena orang tuanya. Menjauhkan nya dari anak anak mereka. Elsa kecil yg selalu keras kepala ingin bermain dwngan reva, adam, steven dan tiffany. Dia selalu tersenyum meski anak nya selalu melukai perasannnya.

Elsa yg ia kenal dulu berbeda dwngan elsa yg sekarang. Elsa yg sekarang tampak begitu rapuh.

Prily meneteskan air matanya. Di kecupnya kening elsa pelan. Di usapnya wajah elsa yg tersenyum dalam tidur nya. Ada rasa bahagia melihat elsa bahagia. Menggganti posisi orang tuanya.

" ehhgggh" elsa menggeliat. Prily tersenyum. Semalam elsa tidur dan sudah sesiang ini ia belum bangun juga. Mungkin elsa terlalu nyaman tidur bersama. Tapi prily juga enggan untuk membangunkan elsa. Biarkan saja. Toh alea juga sedang di bawa keluar oleh ali dan juga reva. Jadi ia bisa menemani elsa lagi. Rasanya ia seperti sedang mengurus bayi. Bayi besar yg menggemaskan saat tidur. Prily juga baru tahu jika saat tertidur elsa memiliki hobi yg membuat terkejut.

Mengudeuk udek pusar. Ya. Tadi malam ia begitu terkejut saat ia merasakan ada yg merayap di bawah perutnya. Dan saat ia bangun ternyata tangan elsa sedang menyusup ke dalam bajunya dan ya. Elsa mengudek udek pusarnya. Entah apa yg dia cari tapi setelah ia mengeluarkan tanganya dan tersenyum.

" ehhh... Bunda " panggil elsa. Ia mengucek2 matanya. " udah siang ko bunda ga bangunin elsa. " tambah nya lg. Prily hanya memberi usapan dan tersenyum. Elsa lalu melirik jam di atas nakas dan ya.

" ya ampun bunda, udah jam 11 siang. Ko bunda ga bangunin elsa sih. Elsa kan ga enak. " pekik elsa. Ia ingin beranjak dari ranjang namun di tahan oleh prily.

" duduk dulu sayang. " tenang prily. Elsa menunduk, ia malu. Karena ia tidur bersama prily dan sekarang masih bersamanya. Elsa mengingat, apa semalam ia melakukan hal yg aneh. Atau ia memeluk prily terlalu erat dan tidak mau lepas.

Owh astaga. Apa yg harus ku lalukan. Batin elsa.

" bunda, elsa___"

" tidak apa sayang, bunda td sudah bangun. Alea sedang di ajak jalan jalan oleh reva dan ali. Jadi bunda bisa nemenin km tidur lagi" terang prily.

Elsa mendesah lega. Ia kira. Tapi apa tidak apa. Ia hanya merindukan pelukan mamahnya. Dan saat ia meminta prily memeluk nya tadi malam ia merasakan kehangatan yg begitu luar biasa. Mungkin itu juga yg membuatnya tidur sampe begitu lamanya.

" apa tidur mu nyenyak sayang " elsa mengangguk. Bahkan lebih dari kata nyenyak. Ia seperti orang mati saja.

" bunda, mf aku sudah merepotkan bunda " ujar elsa tak enak.

" tidak apa sayang, dan ya. Bunda juga merasa senang. Kau lucu saat tidur " elsa membelalakan matanya. Benar pasti ia melakukan hal aneh. Lihat lah wajah prily yg menatap nya dengan senyum geli nya.

Ya tuhan, ia bahkan tidak ingat. Bodoh,. Apa ia melakukan hal bodoh. Jelas..

" bunda___"

" sudahlah, sekarang ayo cepat mandi, dan makan " perintah prily. Elsa mengangguk. Ia memeluk prily erat dan mendaratkan ciuman singkat di pipinya. Prily terkekeh dengan tingak elsa. Dan ini satull hal yg ia tahu lg dari elsa. Manja.

Gadis Brandalan season2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang