Sebuah Kejujuran

16K 888 50
                                    

Autor pov

Di saat semua mengecap indah nya kebahagiaan. Steven hanya bisa tersenyum penuh kepalsuan. Tak ada lagi harapan untuk nya agar tetap tersenyum. Adam dan elsa kini mereka sudah hidup bahagia Dengan bayinya yang baru di lahirkannya satu bulan yang lalu dengan Cesar. Dokter yang menangani elsa memang mengatakan jika elsa tidak bisa melahirkan secara normal karena ada sedikit gangguan pada kandungan nya. Jika elsa tetap memaksa untuk melahirkan secara normal hanya ada dua kemungkinan. Yaitu bayinya yg selamat dan ibunya akan kembali koma, atau bisa saja yang lebih parah adalah jika keduanya tak bisa di Selamat kan. Adam tidak mau mengambil resiko dan elsa pun menurut apa yg di katakan oleh adam. Jadi saat tiba saat nya elsa pun melahirkan dengan cara cesar. Walau sedikit sedih namun elsa bahagia. Karena kini ia telah menjadi seorang ibu. Ibu bagi putra dan putri kecilnya.

Dan apa jika kalian bertanya apa bayi elsa kembar ? Jawaban nya ya. Yang pertama lahir dia seorang jagoan, adam memberinya nama Kenzo putra agata dan yang terakhir lahir dia seorang princes yang adam beri nama Keyla Putri agata. Adam dan elsa kini sudah memiliki kebahagiaan nya sendiri, setelah badai besar yang menghalangi kebahagiaan mereka . Dan tidak mau ketinggalan reva dan tya pun akan segera melangsungkan pertunangan bulan depan. Lalu akan menikah setelah tya lulus sekolah dan reva akan tinggal di Jerman karena pekerjaan.

Lalu bagaimana dengan yona? Kemana dia sehingga steven merasa hidupnya tak berarti lagi. Semua bermula saat mereka bertemu di rumah elsa.

Flashback

Steven dan yona pun memilih untuk berjalan keluar dari rumah. Yona sengaja memilih berbicara di luar karna dengan begitu ia bisa pergi dengan mudah. Steven membuntuti dari belakang, ingin rasanya ia mendekap tubuh yona saat ini. Namun ia urungkan karena ia tidak ingin yona membencinya, setidaknya melihat kembali wajah yona membuatnya bahagia.

Yona pun melangkah semakin mantap. Hingga ia berhenti di depan taman bunga di halaman depan rumah. Dia menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong nya. Steven berdiri di samping yona dan ikut menatap hamparan pohon yang menjulang nan hijau itu. Entah apa yang membuat yona betah memandang dedaunan hijau itu, tapi yang jelas steven melihat ada sedikit kesedihan di manik mata yona. Tatapan mata itu tak setajam dulu saat mereka bertemu, tak sebersinar walau dalam bahaya sekali pun. Tapi kali ini sinar itu seakan telah redup terganti oleh kesedihan yang yona pendam dan tutupi seorang diri.

" bagaimana kabar mu. Kau terlihat kurus saat ini " kalimat pertama yang muncul dari mulut steven. Yona menghela nafas, apa terlihat jelas bobot tubuhnya yang menurun  hingga steven menyadarinya.

" jika boleh aku berpendapat, aku lebih suka bentuk tubuh mu yang dulu. Sangat ideal dan kau terlihat cantik. Tapi saat ini pun kau masih tetap cantik. Tak peduli kau kurus atau pun gemuk. " lanjut steven.

Yona hanya tersenyum hambar. Mungkin saja ia tak kan lagi seperti dulu. Atau bisa saja hidupnya tak kan lama. Siapa yang tahu bukan.

" stev__" panggil yona. Steven balik menatap yona. Hatinya sangat senang saat yona menyebut namanya . senyum nya melebar bak bunga yang sedang merekah.

" jangan mengharapkan ku lagi. "

Duarrrrr

Senyum di wajahnya seketika hilang saat yona mengatakan kalimat yang menghancurkan tembok tinggi yang ia bangun.

" jangan mengharapkan ku lagi, stev. Aku tidak akan bisa membalas semua yang kau rasakan untuk ku. " ucap yona.

" tapi kenapa, kenapa kau tidak bisa membalas perasaan ku. Aku menyukai mu, lalu apa itu salah " tanya steven.

Gadis Brandalan season2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang