Autor pov
Di ruangan yg gelap, tidak ada penerangaan satu pun. Seseorang duduk dengan tangan dan kaki terikat, mulut yg di tempeli lakban hitam. Serta mata yg di tutup. Udara yang pengap dan bau tak sedap dari sekitar ruangan. Sungguh suasana yg sangat menyeramkan dan menyedihkan. Dia terkulai lemas tak berdaya. Baju yg basah bekas siraman air. Tubuhnya perlahan menggeliat, mengerakan perlahan saraf tubuhnya yg terasa menegang. Semua terasa gelap, dia tak tahu dimana dia berada. Seseorang telah menculik nya dan membawa nya entah ke mana. Bahkan untuk mengetahui tempat apa yg ia tempati saat ini pun ia tak tahu. Mata yg tertutup mulut tertutup rapat mempersulit dirinya. Ingin ia berteriak meminta tolong, menggerak gerajsn tubuhnya yg membuat pergerakan nya menimbulkan luka memerah di tangan dan kakinya.
Di saat itu pula terdengar derap langkah serta pintu yg di buka. Terdengar percakapan yg ternyata tengah membicarakan nya. Ternyata benar dia telah di culik, hatinya terkekeh, dia seperti anak kecil yg menjadi kan nya sebagai sandra untuk meminta tebusan orang tuanya. Dia tak menyangka jika ia akan menjadi korban nya. Lalu motif apa yg mendasari atas penculikan nya.Dendam!!!
Jabatan!!!
Atau kekuasan..??
Bibirnya menarik garis simpul, meski dengan mulut tertutup ia tahu jika orang yg berada di hadapan nya kini melihat senyum nya itu. Tidak, tidak hanya melihat tapi bisa merasakan nya.
Dan benar saja, orang yg kini ada di hadapan menyeringai. Dia tak mengangkat jika dalam kondisi seperti ini saja dia mampu tersenyum. Senyum mengejek yg seolah di tunjukan padanya. Tangannya bergerak gerak meminta sesuatu. Dan ketika apa yg dia mau telah ia dapatkan dengan senyum evil nya dia menyiramkan se ember air panas ke tubuh orang yg berada di hadapan..
Byurrrrr
" arggghhh " erangan tertahan keluar dari mulutnya. Di tariknya dengan paksa lakban yg menutupi mututnya.
Srekkk!!!!
" uhhuhhhh" ia menarik nafas dalam, menghirup oksigen sebanyak mungkin untuk memenuhi rongga tubuh nya.
" well. Setelah apa yg ku lakukan barusan. Apa kau bisa tersenyum lagi ADAM" bisik seseorang di telinga sebelah kirinya. " atau kau ingin merasakan yg lebih panas lagi. Atau sesuatu yg menarik gitu. Ahhh ya bagaimana kalau dengan mencium bau bau yg sungguh sedap" ucapnya lagi.
"Buka penutup matanya. " terdengar perintah nya yg menggelegar. Adam masih diam tak bergeming. Merasakan panas yg menjalar di seluruh tubuhnya. Dia yakin jika saat ini seluruh tubuhnya menimbulkan bercak bercak memerah. Sial... Dia tidak akan mengampuni orang yg telah memperlakukannya seperti ini.
Dengan perintah nya, penutup mata adam di buka. Mata yg terpejam perlahan membuka dan menyesuaikan dengan sinar yg menyorot mata nya. Di tatapnya sekitar nya yg di lihatnya ada beberapa orang, salah satu nya dia yg tengah duduk dengan angkuh nya di atas kursi tepat di hadapan nya.
" selamat datang kembali tuan adam agata. Sang agent FBI, si pembunuh berdarah dingin namun memiliki otak yg dangkal" ucap nya menggelegar. Terdengar suara gelak tawa.
" siapa kau" ujar adam dingin. Suara itu terdengar familiar baginya.
" belum saat nya kau tahu. Namun yg jelas aku ingin bermain main dengan sang agent. Permainan yang belum berakhir. " ujar nya penuh penekanan. " siram tubuhnya dengan cairan obat obatan yg telah kalian buat. " perintah nya lagi. Adam bergerak gelisah. Perut nya sudah bergejolak menahan rasa mual. Bau obat yg menyengat membuat nya ingin muntah. Belum lagi bau bau lain nya yg pada akhirnya membuat perutnya tak mampu menahan gejolak itu.
" hueeekkkk.... "
" hueeekkkk.... "
" jauh kan benda laknat itu dariku" teriak adam. Dia tidak tahan dan tak mampu menahan lebih lama lagi. Cairan itu sungguh menyengat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan season2
Randomperjuangan seorang gadis untuk mendapatkan kebahagian nya. tapi masalah demi masalah terus datang silih berganti. Cacian, makian, setiap hari ia dengar dan dapatkan. seperti sudah menjadi santapan sehari harinya. akan kah kebahagian itu ia dapat...