sepi sendiri

12.6K 723 66
                                    

Adam pov

Sakit

Perih

Sendiri

Tersiksa.

Itulah aku sekarang. Hampir setiap hari aku mendapatkan perlakuan kasar dari vio. Dia menyiksa ku. Membuatku tak berdaya. Tak ada satu pun yg peduli terhadap ku. Mereka melupakan ku. Tidak mencoba mencariku. Aku bagai hidup seorang diri. Lalu apa yg aku harap sekarang. Bahkan orang yg ku harap kan kedatangan nya pun tak kunjung datang. Ia hilang entah kemana. Aku di sini, meratapi nasib dan hanya menungu sang ilahi menjemput nyawaku.

Mereka tidak peduli

Semua sibuk dengan urusan mereka.

Aku....

Aku terus berharap ada seseorang yg datang menolongku

Menolong ku dari kesakitan ini

Tuhan.. Dengar lah doa ku.

Aku hanya ingin terbebas dari siksaan ini

Aku....

Aku...

" arrrrgggghhhhhhh.... "

Prangggg

Aku membanting gelas yg yg sejak tadi ku genggam. Menatap kepingian beling yg hancur. Itulah aku. Aku muak dengan keadaan ini. Aku muak dengan kelemahan ini. Sekarang aku adalah lelaki yg berdaya. Viona membuatku seperti ini. Dia menjebak ku, dia menyiksa ku. Aku menyesal telah membawanya masuk kedalam lingkunganku. Aku tidak menyangka dia akan melakukan itu. Dia bukan gadis yg ku kenal. Dia iblis. Aku tertipu oleh nya. Sekarang apa yg harus ku lalukan. Seluruh sel saraf ku tak mampu ku gerakan. Kepala ku pun terasa berdetut. Entah apa yg dia lakukan padaku. Tapi setiap kali ku bangun tubuh ini bagai jeli, sangat lemah dan tak bertenaga. Bahkan aku tidak bisa mengingat kejadian semalam nya.v

Sialan

Brengsek

Jalang

" arghhhhh " hanya ini. Hanya teriakan percuma yg bisa ku lakukan. Tidak akan ada yg bisa mendengar teriakan ku. Dan sialan nya tembok ini terpasang kedap suara. Aku menyesal memilih apartemen ini. Jika akan seperti ini. Mungkin aku lebih memilih rumah tempat ku beristrirahat.

Cklek

Ku lihat pintu terbuka. Neraka datang. Sang penyiksa telah tiba. Ini saatnya. Saat dimana aku akan berteriak kesakitan. Siksaan demi siksaan aku terima. Tajamnya jarum akan menembus kulit ku. Entah berapa banyak luka kecil yg bersarang di tubuhku. Aku tidak menghitung nya, karena terlalu banyak.

Vio mendekat, tangannya sudah siap menusukan benda runcing itu. Aku diam, lidah ku kelu, tidak ada suara yg keluar untuk sekedar menolaknya. Aku lemah, semua sarafku telah mati.

" pagi, adam sayang. Saatnya minum obat dan ya seperti biasa. Aku akan memberi mu vitamin " aku tetap diam. Tidak ada gunanya juga meladeni dia yg gila. Bisa kah aku bertahan. Aku tidak tahu. Hanya satu yg membuatku bertahan. Yaitu elsa. Istriku, wanita yg mampu membuatku bertahan di tengah kesakitan ini. Tuhan aku butuh pertolongan mu. Sekali ini saja.

" kau diam berarti kau setuju. Baik lah aku tidak akan lama lama ko"

" kau mau yg mana dulu, minum obat atau suntik. Ahhh atau kau ingin aku menyegarkan otakmu. Begitu. Ok. Aku turuti"

Vio terus saja mengoceh sendiri. Aku tidak peduli. Yg ku perduli kan saat ini adalah bagaimana caraku bebas dari jeratanya. Hatiku sepi sendiri. Seakan hidup ku tak kan lama lagi.

Gadis Brandalan season2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang