Autor pov
Pagi menjelang, udara segar khas pegunungan membuat mereka yg masih terlepap enggan untuk membuka matanya. Kicauan burung2 yg bernyayi riang tak membuat mereka terganggu. Ini adalah pagi yg indah dan berbeda. Pagi yg membuat mereka berdua sama sama enggan untuk melihat dunia nyata. Mereka masih bergumpul dalam pelukan hangat dan selimut tebal yg membalut tubuh mereka.
Sinar matahari yg masuk melalui celah jendela. Masih belum mampu untuk membangunkan sepasang suami istri itu. Ya mereka adalah adam dan elsa. Mereka tidur bersama untuk pertama kalinya selama mereka menikah dan berstatus suami istri. Elsa merapatkan pelukan ke badan adam. Adam balas mendekap tubuh mungil elsa. Mereka berdua masih kompak dengan mata terpejam. Tapi keduanya sudah bangun sejak tadi tapi keintiman ini tak ingin cepat berlalu. Elsa dengan malu malu membuka matanya. Pertama yg di lihat adalah dada bidang milik adam. Elsa juga baru tahu jika saat tidur adam hanya akan mengenakan celana pendek saja. Awalnya elsa malu melihat tubuh setengah telanjang milik adam namun sikap adam yg cuek dan acuh membuat elsa malu malu menaiki ranjang dengan detak jantung yg berdisko ria.
Sedangkan adam dia pun kaget dwngan kebiasan tidur elsa. Semalem mereka tidur satu ranjang. Catat satu ranjang tapi tidak melakukan apa apa. Hanya tidur dan saling berpelukan. Akan tetapi saat tengah malam adam hampir saja berteriak saat ada tangan yg menggerayangi tubuhnya. Lebih tepatnya sebuah tangan yg tampak sedang mencari sesuatu. Adam lalu menyibak kan selimut yg menutupi tubuhnya. Dan membuat mulutnya menganga adalah di mana tangan elsa yg sedang mengudek udek pusar nya . seperti sedang menggali tanah tangan elsa terus saja mengudek udek pusernya hingga ia mengeliat kegelian. Adam menarik tangan elsa kala itu tapi tetap saja tangan elsa balik lagi. Jadi saat itu adam membiarkan saja meski ia merasa geli. Ia terus memperhatikan tangan elsa dengan seksama. Lalu setelah beberapa lama kemudian tangan elsa berhenti dan adam melirik wajah elsa yg masih terlelap tengah tersenyum saat tangannya sudah terlepas dari pusar nya. Dan itu semua membuat adam menggeleng tidak percaya. Elsa seolah sedang menggali harta karun dan setelah ia mendapatkan nya ia akan tersenyum bahagia..
Itu lah yg terjadi saat malam pertama mereka tidur. Mereka jadi tahu kebiasan mereka satu sama lain. Adam dengan tubuh setengah telanjang nya saat tidur dan elsa dengan keunikan mengudek udek puser. Sungguh kebiasan yg aneh.
" adam " panggil elsa. Ia tidak bisa tidue lagi. Ia ingin bangun tapi adam masih menahan tubuh nya. Dan kini ia merasa pegal dan kesemutan.
" ehmmm" gumam adam. Bukan nya melepaskan pelukanya adam justru menarik elsa lebih dekat lagi. Elsa mendengus dan menyubit pinggang membuat adam meringis.
" awww sakit sa." keluh adam. Tangan otomatis terlepas dan mengelus pinggang nya.
" aku pegel tahu. Terus kesemputan juga. Kamu sih meluknya erat banget " sungut elsa.
" tapi ga perlu nyubit juga kali sa sakit tahu"
Elsa mendengus dan beranjak dari ranjangnya. Adam yg melihat itu langsung menyekal tangan elsa sebelum elsa benar benar turun.
" apa" ucap elsa galak.
" galak banget sih. Sini cium dulu" goda adam.
" nih" seru elsa sambil mengacungkan kepalan tanganya. Adam terkikik geli . ada rasa tersendiri saat ia menggoda elsa. Baginya ini adalah pagi yg bersejarah untuk nya. Dari mulai bangun tidur bersama elsa, sampai menggoda elsa. Mungkin ini akan menjadi hobinya di pagi hari. Yaitu menggoda elsa. Entahlah adam merasa elsa sangat cantik saat bangun tidur, apa lagi melihat rambut yg acak acakan, muka khas bangun tidur aihss itu sungguh mengemaskan. Adam tidak berbohong saat ia minta di cium karena ia mengang ingin mencium elsa. Tapi melihat elsa yg mengacungkan kepalanya tangan dan menatapnya garang membuat ia terkikik karena tingkah elsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan season2
Randomperjuangan seorang gadis untuk mendapatkan kebahagian nya. tapi masalah demi masalah terus datang silih berganti. Cacian, makian, setiap hari ia dengar dan dapatkan. seperti sudah menjadi santapan sehari harinya. akan kah kebahagian itu ia dapat...