Autor pov
Elsa menampakan wajah cemberutnya. Pasalnya adam mengajak nya untuk pulang ke rumah. Pada hal elsa masih betah dan ingin berada di rumah prily. Tapi adam bersikekeh untuk tetap pulang. Apa lagi kondisi elsa yg masih sedikit demam. Adam tidak ingin merepotkan ali dan prily. Mereka juga harus mengurus alea, di tambah masalah di FBI. Jelas saja itu akan menambah beban prily. Adam tidak ingin prily mendapat beban dengan ada nya elsa. Apa lagi harus merawat elsa yg sakit.
Adam sudah memberi pengertian pada elsa. Dia juga bisa kapan saja main ke rumah prily sesuka yg dia mau. Tapi dengan satu syarat jika elsa sudah sembuh. Elsa akhirnya luluh juga, tapi tepat saja ia menampilkan wajah cemberutnya. Prily tidak keberatan jika elsa ingin tetap di sibi atau sekedar menginap. Ia justru senang jika rumahnya sedikit ramai. Namun balil lagi pada orang nya. Prily tahu elsa susah pindah tanggung jawab. Adam berhak mengatur elsa dan menentukan apa lg boleh dan tidak. Ya tidak semua harus di atur juga. Mengingat elsa yg masih sakit prily memang setuju dengan adam yg membawa nya pulang. Setidaknya elsa bisa berisrahat dengan cukup. Dan lagi ia juga belum bisa mengatakan pada elsa jika markas dalam siaga satu. Seperti ia harus kembali turun tangan, ini tidak bisa ia biarkan terlalu lama. Mereka semakin memjadi jadi. Setelah elsa sembuh mungkin ia akan kembali bergabung lagi di FBI. Propesi yg sudah lama hentikan. Cukup dengan memantau tanpa harus ikut terjun langsung. Dan lagi ada putra reva yg kini beralih sebagai pemimpin nya. Walau harus dalam bantuan para sahabat nya.
Adam dan elsa akhirnya pamit, prily dan ali mengantar elsa hingga depan rumah. Elsa memeluk prily sebelum ia pulang. Ia masih sangat merindukan prily. Begitu pun dengan prily, dia membalas pelukan elsa dengan erat.
Ali dan adam pun sama hal nya. Bedanya mereka hanya saling berpelukan biasa. Sesudahnya mereka saling melepas kan satu sama lain. Ali tak lupa memberi nasehat pada adam untuk jangan terlalu keras pada elasa. Ali juga setuju dengan syarat yg diberikan adam untuk elsa. Adam mengangguk tanda mengerti. Dia berjanji akan menjaga elsa dengan lebih baik lagi.
" ingat pesan om dam. Sekali lagi kamu buat elsa seperti ini om tidak akan segan2 menghajar kamu. " ancam ali. Adam terkekeh, sudah berapa kali ali mengatakan itu padanya.
" dan jaga baik baik dia. Jangan sampai ada orang yg mencelakai nya." sambung prily. Adam mengernyitkan dahinya. " sudah lupakan saja. Hanya satu yg bunda pinta dari mu dam jaga elsa, jangan sampai ada orang asing atau tak di kenali memasuki wilayah mu. Perketat penjagan rumah. Kita tidak tahu apa yg akan terjadi. Mungkin ada seseorang yg sedang mengincar kita. Kita harus siaga dengan apa yg telah terjadi di markas " lanjut prily panjang kali lebar.
" adam mengerti bun, besok adam aksn mengunjungi markas. " ucap adam.
" apa aku udah mendapat izin. Bun elsa mohon yah. Elsa mau gabung lagi" rengek elsa. Adam mengacak rambut elsa dengan gemas. Dia memang sudah sepakat dengan ali dan prily. Dan syarat yg di ajukan nya pun telah di setujui oleh keduanya. Hanya tinggal mengatakan nya pada elsa dan ia memilih untuk mengikuti perintah nya atau tidak sama sekali. Pilihan nya ada pada elsa. Dan elsa lah yg akan memutuskan nya.
Prily pun tersenyum dengan sifat manja nya elsa. Mungkin ini yg rasanya memiliki anak seorang gadis. Dan ia tidak sabar dengan pertumbuhan alea putrinya.
" tanya kan saja pada suami mu. Dan apa pun yg di katakan itu sudah dengan persetujuan kami. Dan pilihan nya ada pada dirimu sayang" balas prily.
" benarkah" tanya elsa sumringah. Di lirik nya adam yg tengah menatap nya dengan pandangan geli. Elsa langsung menghambur memeluk adam. Prily dan ali hanya bisa geleng geleng. Di rangkul nya pundah istrinya dengan posesif. Prily tersipu malu. Mereka tampak dua pasangan muda mudi yg tengah kasmaran. Namun berbeda generasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan season2
Randomperjuangan seorang gadis untuk mendapatkan kebahagian nya. tapi masalah demi masalah terus datang silih berganti. Cacian, makian, setiap hari ia dengar dan dapatkan. seperti sudah menjadi santapan sehari harinya. akan kah kebahagian itu ia dapat...