kesakitan ku.

13.3K 814 14
                                    


Lanjuttttt...

Happy reading semuanya..

Autor pov

Hampir satu bulan sudah usia pernikahan adam dan elsa. Selama itu juga tidak ada kebahagian yg menghampiri diri elsa. Hanya ada gunjingan dan cacian yg selalu ia terima. Tapi elsa selalu sabar dan menjalani harinya dengan senyum an. Tidak peduli dengan kata kasar yg keluar dari mulut adam, sikap dingin dari reva. Atau pun merasa tidak di anggap oleh keluarga adam. Bahkan orang tuanya saja memilih untuk kembali ke luar negri dan tinggal di sana.

Elsa berusaha tegar, setiap ada waktu elsa selalu menyempatkan diri untuk membuat makan. Walau ia tahu makanan itu akan berakhir di tong sampah. Elsa masih bisa menerima, ia juga berusaha untuk memperbaiki hubungan nya dengan reva. Memberinya makan dan sepucuk surat setiap harinya. Sama halnya ia lakukan pada edrik ayah dari tiffany. Walau elsa tidak tahu  juga jika setiap makan yg ia kirim selalu berakhir pada tong sampah pula. Semua yg ia lakukan hanya sia sia. Tidak ada harganya di depan mereka. Bagi mereka elsa adalah sumber mala petaka yg harus mereka jauhi. Adam juga kerap pulang malam, adam lebih banyak menghabis kan waktunya di markas dan rumah sakit. Karena adam mulai fokus pada bidang pekerjaan mulai awal bulan kemarin.

Hari ini adam mengajak elsa untuk menginap di rumah orang tuanya. Sangat jarang terjadi. Untuk pertama kali nya adam mengajaknya keluar bersama nya. Apa lagi ini mereka akan menginap di rumah martin. Elsa sedikit gugup dan emmm ragu mungkin. Karena otaknya di penuhi pemikiran2 yg mungkin sangat konyol.

" menginap... Itu artinya tidur sekamar. " batin elsa. Padahal selama ini mereka tidur terpisah. Ia tidur di sofa dan adam di kamarnya. Jadi jika mereka menginap bagaimana?? Apa mereka akan tidur terpisah juga.

Ya ampun, memikirkan nya saja sudah membuat elsa gemetar. Ia tidak membayangkan jika mereka akan tidur sekamar. Lebih tepatnya dia akan tersiksa dengan sikap dingin adam.

" elsa apa yg kau lakukan. " adam bersuara lantang. Dia sudah siap untuk berangkat. Tetapi melihat elsa yg masih duduk termenung dengan pakaian tidurnya membuat adam mendidih. Tidak tahu kah jika ia harus segera ke rumah sakit dulu sebelum ke rumah mamah papahnya. Lalu elsa dengan santainya masih berdiam diri.

" eh___"

" kau tahu kita akan menginap di rumah orang tua ku. Lalu kenapa kau belum siap " potong adam kesal. Elsa tergagap dan meminta maaf. Adam pu. Menyuruh elsa berganti baju dalam waktu 5 menit. Dan menyiapkan keperluan untuk menginap dalam waktu 5 menit pula. Jadi totalnya 10 menit harus sudah siap. Adam sengaja tidak banyak bicara. Ia malas untuk sekedar mengoceh. Karena urusan rumah sakit dan tugasnya di FBI saja sudah membuatnya pusing.

" elsa, sudah apa belum sih. Ini udah lewat dari waktu yg ku berikan " teriak adam. Elsa keluar dari dalam kamar adam dengan tergesa gesa. Ia mengambil tas dan mengecek semua keperluan. Termasuk obat yg harus ia minum secara rutin.

" maaf menungu " ujar elsa. Ia menyesal tidak menyiapkan diri sejak tadi bangun. Ia malah memilih melamun hal hal yg belum tentu terjadi.
Sedangkan adam hanya melengos acuh. Ia segera keluar dari apartemen di ikuti elsa dari belakang. Adam juga tak lupa mengunci pintu sebelum mereka pergi.

Sesampainya di mobil adam masih diam membisu, tanganya sudah di sibukan dengan beberapa panggilan dan pesan yg masuk. Elsa masuk dan duduk di samping kemudian. Mobil pun melaju dengan kecepatan rata rata.

Hening.

Elsa benci dengan situasi seperti ini. Ingin ia memulai pembicaraan tapi melihat wajah datar adam membuat ia mengurungkan niatnya. Lebih baik ia diam dari pada bicara yg berujung pada kekesalan adam.

Gadis Brandalan season2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang