Hai autor balik lagi nih. Jadi sebelum autor liburan update dulu. Takutnya untuk seminggu ke depan tidak bisa update. Huuuuuuuufff maaf ya jika harus menunggu lama. See you Semua nya. Dan selamat liburan...
Happy reading semuanya
Autor pov
Prily sedang berjalan jalan di sekitar komplek bersama ali suaminya. Karena dokter menyarankan untuk banyak melakukan kegiatan yg akan menyehatkan bayi nya. Prily tentu saja mengiayakan perintah dokter. Ia sudah tidak sabar menunggu kelahiran buah hatinya. Begitu pun dengan ali. Dia sudah tidak sabar menanti seseorang memanggil nya ayah lagi. Mereka berdua sama sama menanti kan itu. Terlebih usis kandungan prily yg sudah menginjak bulan ke 6. Hanya tinggal 3 bulan lagi maka bayi mereka akan lahir.
Ali menggandeng tangan prily dengan mesra. Membuat semua yg melihat merasa iri dengan kemesraan mereka. Apa lagi di usianya mereka yg tidak lagi muda namun tetap masih memiliki karisma yg masih membuat orang terpesona. Sungguh pasangan yg sangat serasi.
Sesekali prily hanya melemparkan senyum titisnya saat beberapa pejalan kaki memuji kemesraan mereka. Sedangkan ali dia sih cuek bebek. Tidak terlalu memperdulikan mereka yg membicarakan. Atau berbisik bisik tentang mereka.
" yah! Apa tidak sebaiknya kita cari reva. . reva belum juga pulang. Bunda khawatir yah" ucap prily tiba tiba. Ali menghentikan langkahnya, dia juga cukup mengkhawatirkan putra nya itu tapi ali merasa reva sudah dewasa jadi dia pasti hanya sedang menyendiri dan membutuhkan waktu untuk menerima kenyataanya.
" tidak usah bun, reva sudah dewasa. Mungkin saat ini dia masih butuh waktu untuk sendiri" ujar ali . memberi pengertian pada istrinya yg memang sangat mengkhawatirkan reva putranya. Prily mendesah selalu itu yg di katakan suaminya. Prily tahu reva butuh waktu tapi sampai kapan. Dia ingin melihat putranya, dia sangat merindukan putranya itu. Wajar saja jika ia sedikit khawatir. Karena sampai detik ini juga tak ada kabar bahkan steven dan adam pun tidak tahu. Ahhh mengingat adam prily tidak habis pikir. Bagaimana bisa adam menikahi elsa yg jelas2 lebih tua darinya. Bahkan dia jg yg sudah membuat tiffany tiada. Prily menggeleng lemah. Kehidupan yg dulu terasa tenang kini mulai riuh dengan datangnya berbagai masalah.
Prily kira setelah ia keluar dan pensiun dari FBI hidupnya akan lebih tenang dan menikmati masa tua nya bersama suami dan anak anaknya tapi semua itu seakan hanya angan belaka.
" bunda benci elsa yah. Dia adalah sumber masalah di keluarga kita. " ucap prily kesal.
" jangan seperti itu sayang. Tidak baik membawa dendam masa lalu ke masa sekarang. "
" tapi yah___"
" tidak ada tapi tapian bun. Biarkan ini menjadi masalah mereka. Dan soal tiffany. Itu sudah takdir tuhan. " ujar ali bijak.
" baiklah terserah ayah. Yg jelas bunda benci sama elsa dsn keluarga nya. Sampai kapanpun"
" sayang hati hati dengan ucapan mu. Ingat kamu sedang hamil. Pamali bilang seperti itu " tegur ali. Prily langsung diam. Ali menggandeng tanganya dan melanjutkan kembali. Baru setengah jalan ali langsung berseru. Membuat prily terlonjak kaget karena ali langsung melepas genggamnya dan berlari menghampiri tukang eskrim.
" ahhhh aku mau eskrim rasa strowberry ya. Sepuluh" pinta ali girang. Prily menganga tak percaya. Ali. Suaminya. Ya tuhan. Prily mengelus perutnya yg sudah membuncit lalu bergumam pelan ' sayang jika kamu lahir nanti tirulah bunda mu. Jangan seperti ayahmu'
" ya ampun pak. Apa ini di jual. " seru ali saat melihat bando hello kity yg sangat lucu. Ali mengambil nya lalu segera memakainya. Prily sudah tidak kuat melihat kelakuan ali. Dia memilih untuk pulang dan meninggalkan ali yg sibuk dengan eskrim dan bando hello kity itu. Ini sama terjadi saat dia mengandung reva saat itu ali yg mengidam. Dan sekarang terulang kembali tetapi lebih parah. Ali menyukai semua barang berwarna pink dan sejenisnta. Prily yakin jika anak yg di kandungnya adalah perempuan. Mengingat ali yg bertingkah seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan season2
Randomperjuangan seorang gadis untuk mendapatkan kebahagian nya. tapi masalah demi masalah terus datang silih berganti. Cacian, makian, setiap hari ia dengar dan dapatkan. seperti sudah menjadi santapan sehari harinya. akan kah kebahagian itu ia dapat...