Tidak gampang untuk merangkai setiap kata hingga berbuah sebuah paragraf. Di setiap cerita pasti ada konfilk, cinta segitiga, masalah keluarga dan banyak lagi. Tergantung kita menyikapinya.
Itu yg yg saya harap kan ketika kalian membaca cerita ku. Love you. Hampir seharian ini menghilang dari dunia sosmed. Mood sedang buruk. Jadi harap maklum ya.
Ini autor kasih spesial edisi adam, viona. Dan setelah part ini aku kan kasih bagaimana caranya adam merebut kembali elsa. Semoga suka.. Happy reading semuanya
Autor pov
Viona semakin memperparah keadaan. Adam sama sekali di buat tidak berkutik olehnya. Tidak hanya obat obatan saja yg ia ganti. Tetapi ia juga memalsukan cairan vitamin juga. Tubuh adam semakin melemah, untuk sekedar bangun saja ia tidak mampu. Viona yg merawat nya selama ini. Kadang melisa ibunya pun datang untuk menjenguk adam. Adam pasrah, saat viona mengatakan jika ia terkena Demam Berdarah. Harus banyak istrirahat, bedrest total. Waktu pun adam buang dengan hanya berdiam diri di kamar. Tanpa melakukan apa apa. Bahkan untuk mencari elsa pun ia kembali urungkan karena kondisi nya yg tidak memungkinkan.
Sahabat sahabatnya pun tak ada yg berkunjung sana sekali. Reva dia menghilang entah kemana. Kalau steven, dia sedang mendapat tugas ke militeran di jerman. Jadi wajar saja jika steven tidak menjenguk nya.Tapi berbeda dengan reva, adam sendiri saja bingung. Sahabat nya satu itu pun tak pernah muncul di hadapanya. Kerap kali ia menanyakan pada melisa. Selalu di jawab dengan ' mamah tidak tahu' lalu kemana reva. Apa dia sedang mencari elsa. Adam harap ia. Adam masih berharap elsa pulang ke apartemen. Mungkin itu akan menjadi energi tersendiri baginya.
Cklek. .
Pintu kamar di buka, sosok wanita yg beberapa minggu ini yg selalu merawat nya. Dia masuk dengan tangan yg menenteng nampan berisi makanan. Adam membuang nafasnya kasar. Ia tidak bernafsu untuk makan. Jika setiap makan saja ia akan selalu muntah. Terlebih tubuhnya selalu melemas sesaat setelah meminum obat. Adam tidak mengerti dengan tubub nya. Kenapa ia bisa sakit hingga berminggu minggu seperti ini.
" aku tidak lapar vi" ujar adam. Viona meletakan nampan nya di atas nakas. Tanpa memperdulikan ucapan adam ia mengambil piring berisi makanan lalu menyendok kanya dan mengarahkanya ke mulut adam.
Adam masih menolak dan membungkam mulut rapat2. Vio masih dengan sabar menaik turun kan sendok nya di depan mulut adam. Tidak menyerah hingga adam lah yg menyerah. Vio tampak tersenyum penuh kemenangan saat sendok yg berisi makana itu masuk kedalam mulut adam. Sekali lagi vio menyendok nasi beserta lauknya. Adam selalu kalah dengan vio, dia akhirnya memakan makanan itu sampai habis.
" minum dulu obatnya. Biar cepat sembuh " ujar vio. Ia memberikan gelas berisi air putih dan beberapa butir obat. Adam menegak nya sampai tandas.
" terimakasih " ujar adam. Vio hanya menyunggingkan senyum nya. Adam merasakan tidak enak di badanya. Selalu seperti ini, entah kenapa tubuhnya akan melemas setelah minum obat. Lalu detik berikutnya ia akan tertidur.
" vio, kenapa tubuhku selalu lemas setelah minum obat. Sebenarnya obat apa yg dokter kasih untuk ku" adam bertanya. Ia heran dan bingung. Harusnya ia bisa sehat dan kembali bugar setelah minum obat dan istrirahat yg cukup. Tapi nyatanya penyakitnya justru semakin parah.
" itu hal biasa dam. Kau memang di haruskan untuk istrirahat. Dokter memberi mu obat tidur. Agar kau bisa tidur dengan tenang. " jawab vio. Tapi kenyataan yg sebenarnya obat itu telah ia tukar agar adam tidak pergi untuk mencari elsa. Ia sebisa mungkin menahan adam dan mencampur obat tidur setiap malam nya.
Vio juga kerap menyuntikan sebuah cairan obat yg membuat sel dan saraf adam bekerja sangat lambat. Dia benci saat mendengar adam yg meracau setiap malam nya menyebut nama elsa. Ia pun belum menemukan keberadan elsa saat ini. Entah di mana dia berads. Tapi vio sulit sekali untuk melacaknya. Bahkan anak buahnya sudah ia kerahkan untuk mencari elsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan season2
Randomperjuangan seorang gadis untuk mendapatkan kebahagian nya. tapi masalah demi masalah terus datang silih berganti. Cacian, makian, setiap hari ia dengar dan dapatkan. seperti sudah menjadi santapan sehari harinya. akan kah kebahagian itu ia dapat...