Autor pov
Reva melajukan motornya tanpa arah dan tujuan. Ia keluar hanya untuk menghindar. Ia tidak ingin melihat tatapan penuh cinta adam pada elsa. Begitu pun sebaliknya. Ia juga tidak ingin merusak apa yg sedang di perjuangan adam. Biarlah ia yg tahu tentang perasaanya. Biar rasa ini is kubur dalam dalam bersama rasa cinta nya untuk tiffany. Hampir enam bulan sudah tiffany meninggalkan nya. Meski ia mencoba untuk membuka lembaran baru dan sempat terbuka sedikit untuk elsa namun ya, cinta tidak bisa di paksakan. Elsa telah memilih adam. Meski lelaki itu telah menyakiti nya tapi elsa sudah terlalu mencintai nya. Tinggal menunggu kepastian dari sang pria.
Reva terus melajukan motor nya dengan kencang. Ia bosan, hubungan nya dengan steven pun sedikit renggang. Semua memang salah nya tapi ia lakukan untuk melindungi elsa. Apa lagi bunda nya mengatakan jika seseorang sedang mengincar elsa. Jadi ia harus melindungi nya. Sebagai adik dan kaka yg memang sepantasnya untuk saling menjaga.
Bremmmm
Bremmmm
Suara gas motor, serta roda yg beradu dengan aspal membuat kepulan asap yg mengudara. Reva belum menemukan tempat yg ia akan tuju. Ia hanya mengikuti nalurinya. Hingga ia tak sengaja melewati sekolah nya dulu. SMA purnama sekolah yg dulu pernah ia singgahi. Tiga tahu ia mengenyam bangku SMA, penuh warna dan ya banyak sekali kenangan yang tak bisa di lupakan begitu saja.
Tepat tak jauh dari SMA purnama. Reva memarkirkan motor nya. Ia mengamati setiap sudut sekolah. Masih seperti dulu tidak ada yg berubah namun ada beberapa tambah an.
Reva mengamati dalam diam. Hingga satu titik pandangan nya menuju pada sekumpulan anak sekolah yg terlihat bersitegang. Mereka para pria SMA purnama yg reva kenal dari seragam yg mereka pakai dengan seorang wanita yg begitu murka.
Tunggu. Apa tadi ia bilang wanita. Reva pun menajamkan pandangan nya. Ya dia tidak salah. Satu di antars mereka. Para pria tampak mencemooh dan sang wanita merasa tidak terima. Entah apa yg sedang mereka ributkan. Reva masih melihat, dia tidak akan ikut campur urusan para anak sekolah. Paling tidak jauh dari sang wanita yg tidak rela ti putusin oleh pacarnya. Atau mungkin saja si pria selingkuh dengan sahabat nya sendiri.
Awwwww,, gila. Itu namanya pagar makan tanaman.
" gue bilang ganti ya ganti " si wanita tampak nyolot. Ia tidak terima motor yg baru keluar dari bengkel itu harus lecet gara gara para pria yg tidak tahu diri. Itu.
" kalau ga mau. Lo mau apa. Ngasih bogem ke kita" si pria malah menyulut api yg sedang panas itu. Mereka tidak tahu saja sedang berhadapan dengan siapa. Dan si wanita itu mulai tidak bisa menahan emosi nya. Ia bukan wanita yg pandai meredam emosi. Karna ia di didik dengan keras oleh daddynya.
" udah lah anak kecil kaya gini di ladenin. Hajar aja, kalau ga kasih yg hot hot juga pasti diem" ujar teman nya lalu di sambut kekeh yg lainya.
Buuuukkkk
Satu pukulan mendarat di wajah si pria yg mengejek nya. Dia tidak suka menunjuk kan jati dirinya. Tapi mereka yg memancing sendiri. Jadi jangan salah sendiri jika mereka pulang dengan tangan dan tulang yg patah.
" wah main kasar ni cewek. Hajar guys"
Si wanita menyeringai. Dia tidak takut sedikit pun. Satu lawan 6. Itu masih batas kecil. Dua puluh pun ia sanggup tumbang kan.
Brukkk
Duggggh
Kretekkkkk
Gubrakkkkk
Buggggghhhhhh
Reva menatap kagum. Ia tidak menyangka jika si gadis mungil itu memiliki keahlian bela diri yg hebat. Buktinya 6 pria di hadapanya KO tak berdaya. Di tambah wanita itu yg menginjak kaki mereka satu persatu. Seolah sedang mengecek jumlah lawan nya yg tumban
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan season2
Randomperjuangan seorang gadis untuk mendapatkan kebahagian nya. tapi masalah demi masalah terus datang silih berganti. Cacian, makian, setiap hari ia dengar dan dapatkan. seperti sudah menjadi santapan sehari harinya. akan kah kebahagian itu ia dapat...