Bukan ini??

14.8K 934 64
                                    

Reva pov.

Setelah mengantarkan fany ke rumahnya. Aku segera meluncur ke markas. Di sana adam, steven dan elsa sudah menunggu kedatanganku. Mereka mengatakan jika kasino bandar perjudian terbesar akan di selenggarakan malam ini di club malam yg terkenal.

Aku tidak akan menyianyiakan kesempatan ini. Perjudian itu harus segera di tutup. Jika tidak ingin kota ini semakin terjerumus. Kasihan mereka yg di luar sana. Mencari sepeser uang untuk sesuap nasi. Sedangkan mereka dengan cuma2 menghamburkan uang miliaran rupiah demi kesenangan sesaat.

Ku pacu motor ninja merah miliki dengan kencang. Aku harus segera menyelesaikan masalah ini dan aku berharap bisa ikut memberi kejutan untuk tiffany nanti malam.

Karna malam nanti adalah malam yg akan bersejarah buatnya. Aku akan mengutarakan perasaanku dan segera mengikatnya. Perasaan yg bertahun tahun ku pendam. Menunggu saat yg tepat dan ini saatnya. Saat itu telah tiba, aku akan sepenuhnya meliliki tiffany.

Sesampainya di markas tampak adam sedang menyiapkan beberapa senjata. Mengecek sebelum kami bergerak. Adam muncul dengan pakaian lengkapnya. Jaket kulit hitam serta topi yg senada dengan jaketnya. Di tanganya sudah ada pistol .

" bang..." sapa steven. Aku menghampiri mereka. Mengambil keperluan yg ku butuhkan. Pistol dengan peluruh timah sudah berada di genggamku. Serta pisau lipat yg ku simpan di balik jaket kulit serta di selah sepatu.

" bagaimana " tanya ku. Steven sedang memasukan granat dan alat peledak lainya. Aku tidak melihat elsa sejak aku datang. Kemana dia?

" semua beres bang. Kita hanya tinggal menunggu kabar dari elsa"

" elsa, di mana dia"

" elsa sudah berangkat. Dia akan masuk ke club itu. Berpura pura menjadi gadis pelayan di sana. "

" apa.... Kalian gila" teriak ku. Bagaimana bisa steven dan adam membiarkan elsa masuk dengan sendiri. Bagaimana jika dia ketahuan. Bodoh kenapa tidak ada yg mendiskusikanya denganku dulu. Jika ingin bertindak pakai otak bukan dengkul.

" dia yg minta bang. Lagi pula kita tenang saja. Elsa bisa menjaga dirinya. Beberapa agent juga ikut bersamanya. Dia terlindungi" sambung adam. Dia duduk bersila sambil memasukan persenjataan di balik jaketnya.

" tapi lawan kita bukan orang sembarangan. Tidak hanya satu tapi puluhan pejudi kelas atas yg hadir. Mereka pasti membawa pengawal mereka. " sialll... Aku harus segera menyusulnya. Ini terlalu bahaya. Meski elsa kuat dan terlatih namun jika lawanya tak sebanding dia bisa apa. Sekuat kuatnya tenaga wanita akan kalah juga oleh kekuatan pria.

" sekarang kita berangkat. Tak usah menuggu kabar darinya. Kita akan masuk kedalam. Siap kan diri kalian jangan sampai ada yg mengenali kita " perintahku.

Adam dan steven mengagguk. Mereka lantas memakai kaca mata hitam untuk menutupi wajah nya. Begitu pun dengan aku. Kami bertiga akan masuk kedalam bertindak sebagai pelanggan club itu. Setelah aman kami akan menyusup ke tempat pertemuan para pejudi internasional.

" kita berangkat memakai motor. Akan lebih cepat dan terhindar dari macet sekarang____""

Drrtttttt

Hp di saku celana ku bergetar. Ku rogoh dan melihat siap yg menghubungiku. Ternyata bunda pasti bunda menanyakan kenapa aku belum pulang.

" halo. Ia bun reva ada urusan. Ah tidak reva usahakan bisa hadir. "

"...."

" tidak usah. Bilang padanya kalau reva ada urusan. Ya bun reva tahu. Setelah ini selesai reva akan menemuinya. Yaaaa"

Gadis Brandalan season2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang