Bersama mu

15.4K 919 19
                                    


Maafkan atas keterlambatanya. Autor sibuk, dapet tugas lapangan dan itu benar2 berada di pelosok. Tapi meski sibuk autor selalu nyempetin buat nulis dan ini bikin autor kacau. Sudah nulis panjang lebar tetapi secara otomatis ke hapus dan itu bikin kesel.

Pokonya banyak sekali gangguan, entah di GB2 atau di my queen.

Ahhh bikin pusingggggg...tapi dengan penuh kesabaran akhirnya part ini kelar juga.

Selamat membacA semuanya...

Tiffany pov

Seminggu berada di rumah sakit bagai setahun lamanya. Mereka semua tidak membiarkan ku keluar sebelum dokter menyatakan ku dengan sehat. Aku mendesah selalu seperti ini. Jika bukan karena reva aku pasti sudah merengek minta pulang pada daddy.

Reva mampu membuatku merasa nyaman. Dia selalu bisa membuatku mengalihkan rasa bosan yg mendera. Paman adam dan steven juga sering datang berkunjung. Melakukan kekonyolan sehingga mendapat teguran dari paseien lain.

Aku hanya bisa terkikik geli kala paman adam steven kena omel paman dan bibi. Mereka memberi hukuman dengan mengangkat kaki mereka dan tangan yg memegang kupingnya.

Seperti anak sd yg kena hukuman ibu guru.

Lalu reva dia juga sering kena jeweran bunda. Reva yg kecap mencuri ciuman dari bibirku tapi selalu ketauan bunda. Akhirnya reva pun di jewer. Aku hanya bisa tertawa menyaksikan mereka.

Ini yg aku harapkan sejak dulu. Bisa bersama dengan orang2 yg kucintai. Terlebih aku yg sudah memilik reva seutuhnya. Mungkin belum seutuhnya tapi akan. Hanya tinggal menunggu waktu dan kami akan hidup bahagia.

Aku berharap aku bisa selama nya di samping reva. Begitu pun sebaliknya, saling melengkapi kekosongan masing2. Masih banyak lagi yg ingin aku lakukan bersama reva. Salah satunya membina rumah tangga yg hanya ada aku reva dan anak kami.

Aku tahu itu teramat jauh, tapi apa salahnya jika aku memimpikan seperti itu. Hidup penuh cinta, bersama orang yg kita cinta. Susah senang kita lewati bersama.
Terdengar menyenangkan bukan.

Reva dia lelaki pertama yg membuatku mampu bertahan menjalani ini semua. Hidup termisah selama lima tahun lamanya sungguh menyiksaku. Jika bukan karena daddy aku pasti akan memilih tinggal di indonesia. Bersama reva dan orang yg aku sayangi.

" ngelamun aja nih" tegur reva. Aku menoleh dan menaruh kepala ku di pundak reva. Begini saja sudah membuatku senang.

" tidak, siapa yg ngelamun " sanggah ku. Reva mencubit hidungku gemas, sehinga aku mengaduh kesakitan. Tidak sakit sih hanya ingin menggodanya saja.

Aku pura2 mengelus hidungku. Mataku perlahan menbentuk kristal bening yg sisp meluncur di pipiku. Aku pandai berakting karena aku pernah belajar sekolah seni. Bagaimana cara membentuk muka kita sesuai dengan apa yg kita inginkan. Nah sekarang saatnya pura2 bersedih dan aku ingin tahu bagaimana reaksi reva.

" sakit kah, ah sayang maaf kan aku" sesal reva. Dalam hati aku ingin tertawa karena berhasil mengerjainya. Setetes cairan itu akhirnya meluncur di pipiku. Berhasil.

" sayang maaf aku tidak bermaksud. Sungguh " reva minta maaf. Ya tuhan ternyata dia begitu menyesali perbuatannya. Oh reva sayang maaf kan aku.

Reva mengusap cairan bening yg terus mengalir di pipiku. Aku juga heran kenapa aku gampang sekali aku mengeluarkan air mata.

Aku memeluk tubuh reva, menenggelamkan wajah ku pada dada bidang nya. Reva membalas pelukan ku dan sesekali aku merasakan kecupan hangat di keningku.

" jangan lakukan itu lagi. Itu terasa sakit" rajuk ku. Aku tersenyum, pintar sekali aku. Mungkin besok aku akan masuk sekolah acting. Memperdalam ilmu ku. Haaaaa... Ini menyenangkan.

Gadis Brandalan season2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang