Autor nya lagi baik hati. Lagi dalam mood bagus meski ga enak badan sih. Tapi beruntung di saat mood bagus ga ada yg ganggu. Heeee si kunyuk revan lg sibuk. Di tambah lagi pms jadi rada kesel. Haaaa maaf ya...
Ehhg malah curhat. Lanjut aja yuk. Makin makin ga...
Ga ya. Pasti bosen kan. Hiii di liat dari vote nya semakin sedikit.. Sedih... Tapi tak apa. Menulis adalah hobi ku jadi ga papa lah. Mau sedikit mau bnyk yg penting nyalurin hobi.
Happy reading semuanya
Adam pov
Tidak ada kata yg bisa ku ucapkan dan ku gambarkan untuk mengartikan semua ini. Aku melihat nya bagai wanita yg tak punya semangat untuk hidup. Tatap yg kosong sekosong hati dan perasannnya. Matanya sendu, menandakan jika ia begitu terluka sekarang. Ini kah titik dimana dia berada di paling rendah. Dan semua itu karena ku. Sikap ku. Perkataan ku. Dia depresi berat. Tidak mau bertemu dengan siapa pun termasuk aku.
Tapi bukan dengan dia tidak ingin bertemu denganku aku hanya diam saja. Tidak!!! Setiap malam, setiap ia tertidur aku selalu datang menjenguk nya. Menggenggam tanganya yg semakin hari semakin mengurus. Tidak banyak yg ku kata kan memang. Hanya kata maaf dan maaf. Aku selalu menjaganya setiap ada kesempatan. Karena selama seminggu ini reva selalu datang. Dia berusaha menarik perhatian elsa. Dia secara terang terangan menunjukan sikap pedulinya.
Aku marah, aku kesal. Terlebih saat perlahan elsa mulai merespon reva. Ia mulai mau berbicara. Tidak banyak namun aku tidak suka. Aku ingin elsa begitu padaku. Aku ingin dia meresepon, merasa kan saat aku di dekatnya. Sama seperti ia meresepon reva.
Apa lagi pernah ku lihat elsa yg menangis sesenggukan di bahu reva. Memeluk reva seolah reva adalah sandaranya. Aku sakit, dadaku bergerumuh. Aku ingin elsa menjadikan ku sandaranya. Tidak harus sembuyi2 saat menemui nya. Aku ingin menembus semua kesalahan ku. Memulai semuanya dari awal. Melupakan masa lalu. Dan jika dia begitu membenci ku karena ia kehilangan bayi nya. Aku akan membuat nya hamil. Hamil anak ku. Darah dagingku sendiri.
Ku pandang wajahnya dari luar. Matanya menatap ke arah jendela kaca besar. Diam tanpa melakukan pergerakan. Bahkan makanan yg suster bawakan tak di sentuh nya. Ingin ku masuk dan Merengkuh tububnya. Mengatakan jika jangan menyiksa dirinya seperti ini. Tapi aku tidak bisa, aku takut jika elsa akan histeris dan itu semakin memperburuk kesehatan nya. Aku tidak mau mengambil resiko.
Aku memilih untuk meninggalkan elsa sendiri. Aku akan kembali nanti malam. Seperti malam malam sebelumnya. Lebih baik seperti itu. Aku pun akan lebih leluasa untuk memandang wajahnya. Wajah tenang saat ia tertidur dan wajah itu akan berubah menjadi sendu saat ia bangun.
" sus saya titip elsa ya. Beritahu saya jika terjadi apa2" ucapku pada suster yg bertugas merawat elsa.
" baik dok. " balasnya. Aku pun langsung berlalu. Karena aku harus mengurus urusan yg ada di markas. Ahhh kepala ku pusing. Memikirkan dua masalah yg harus ku selesaikan. Rasanya mau pecah. Masalah ini tidak main main. Mereka telah mencuri data kenegaraan dari markas kami. Beberapa komputer telah di retas oleh orang yg tidak ku ketahui siapa mereka. Dan aku blm tahu apa motif di balik semua itu. Steven dan paman leo sedang mengurus itu. Mereka bekerja sama dengan kepolisian dan para terntara AD dan AL untuk mengantisipasi hal yg tidak di inginkan.
Ku lajukan mobil lamborjini hitam miliku . saatnya bertugas dan melindungi negara. Aku merasa jika ada sesuatu yg besar akan terjadi. Sesuatu yg akan menghancur negara ini. Bisa di lihat dari mereka yg meretas daftar persenjataan. Serta beberapa nuklir yg kami punya.
Aku pun segera merogoh saku celanaku. Mengambil handphone dan mendeal nomer steven. Lama tak di angkat akhirnya nya di panggil ke dua dia mengangkat juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan season2
Randomperjuangan seorang gadis untuk mendapatkan kebahagian nya. tapi masalah demi masalah terus datang silih berganti. Cacian, makian, setiap hari ia dengar dan dapatkan. seperti sudah menjadi santapan sehari harinya. akan kah kebahagian itu ia dapat...