Hei maaf ya jika tokoh tiffany nya aku matiin. Karena di GB2 ini ada sedikit revisi. Akan bertambah tegang, konflik semakin banyak dan akan kembali nya leo,edrik,martin dan prily di dunia FBI. Jadi autor tidak bisa hidupin lg tokoh tiffany. Tapi tenang. Jika kalian terus mengikuti alurnya maka kalian akan tahu apa tujuan dari revisi ini. Sekali lagi maaf jika banyak yg menyayangkan. Love you buat penggemar tiffany...
Happy reading semuanya
Autor pov
Tanah yg masih basah dengan taburan bunga segara di atasnya. Hati yg bersedih, dan merasa kehilangan. Tidak ada senyum bahagia, semua senyum itu telah lenyap bersama gundukan tanah. Edrik menangis tersedu sedu di bawah pusaran makan putri nya. Putri kesayangan nya yg kini telah kembali ke sisi nya. Bersama istrinya yg telah meninggalkan nya. Dia sendiri, tidak ada yg membuatnya untuk bertahsn hidup. Semua nya telah raip di telan takdir. Takdir yg begitu kejam. Takdir yg tidak ingin melihatnya bahagia.
Di usapnya papan nama yg bertuliskan anak nya. Hatinya semakin teriris dan air mata itu semakin deras mengalir. Tidak ada yg berusaha untuk menenangkan edrik. Semua juga merasakan hal yg sama. Yaitu merasa kehilangan. Tidak ada tiffany yg manja, merengek dan menasehatinya ketika dia berkata kasar.
Lalu matanya pindah kesamping di sana istrinya yg telah lebih dulu di renggut. Dua wanita yg sangat berarti untuk edrik. Martin selaku kaka ipar edrik ikut terpukul, keluarga agata telah kehilangan anak dan cucunya. Mereka pergi untuk selamanya.Prily memeluk tubuh ali, tangis yg ia tahan kini tumpah sudah. Sahabat sekaligus calon menantunya telah tiada. Dia tidak tahu harus melakukan apa. Bahkan semenjak tiffany di nyata sudah tiada reva putranya hilang entah kemana. Dia pergi. Prily semakin menangis. Dia tidak ingin reva melakukan hal bodoh. Sudah cukup dia kehilangan sahabat dan menantunya. Jangan reva putranya. Meski reva sulit menerima kenyataanya.
Ali berusaha menenangkan prily dalam pelukanya. Dia tahu apa yg di rasakan istrinya. Reva bahkan belum kembali. Dia menghilang. Dia juga tidak ikut mengantarkan tiffany ke peristirahatan yg terakhir nya. Dimana putranya berada? Ali juga tidak tahu. Reva menghilang tanpa jejak. Adam dan steven sudah berusaha untuk mencari reva. Tapi hasilnya nihil.
" yah___""
" sttttttt... Ayah tau bun. Kita ikhlas kan kepergian tiffany. Mungkin ini sudah takdirnya. " bisik ali. Dia tidak ingin prily stres berat. Ali juga tidak ingin bayi dalam kandunganya nya ikut stres.
" sayang, kenapa kamu ninggalin daddy sendiri. Momy sudah pergi lalu kenapa kamu juga ikut pergi"
" apa ini yg kamu inginkan sayang. Bertemu dengan momy. Melihat wajah momy "
" edrik...."
". Daddy tahu sayang, daddy paham. Daddy akan ikhlas kan kamu. Daddy akan ikhlas kan kamu"
Sungguh kata yg menyayat hati. Martin memepuk pundak edrik. Dia masih memeluk papan nama tiffany dia menangis semakin menjadi kala ia akan mengikhlaskan putrinya untuk menyusul momy. Edrik tahu selama ini putrinya mungkin menderita, apa lagi penyakit yg di deritanya itu permanen. Tidak ada obatnya selain dia harus berketergantungan pada alat pernafassn. Tuhan mungkin lebih menyayangi putrinya. Tuhan tidak ingin melihat putri semakin menderita.
Di balik kaca mata hitam adam menatap pusaran tiffany dengan perasaan yg di penuhi dendam dan emosi. Semua ini tidak akan terjadi jika bukan karena elsa. Jika... Dan jika. Masih ada banyak jika yg ia jabarkan.
" aku harus pergi " ujar adam dingin. Steven mencegah adam untuk pergi. Kemarin saja jika bukan dia yg menahan adam mungkin saat ini dia sudah menghancurkan rumah elsa. Beruntung dia datang tepat waktu. Sehingga dia bisa menahan adam. Tapi seperti nya bara api di dalsm tubuh adam belum padam. Bahkan kini semakin berkobar lebih panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan season2
Randomperjuangan seorang gadis untuk mendapatkan kebahagian nya. tapi masalah demi masalah terus datang silih berganti. Cacian, makian, setiap hari ia dengar dan dapatkan. seperti sudah menjadi santapan sehari harinya. akan kah kebahagian itu ia dapat...