Autor pov
Adam membawa elsa kembali ke rumah sakit. Dokter segera memeriksa elsa dan mengatakan jika keadanya cukup baik. Hanya butuh istrirahat dan sedikit ketenangan. Adam mengerti ia pun menyuruh elsa untuk segera tidur. Ia tahu elsa pasti lelah, dengan semua yg terjadi hari ini pasti itu membuat nya lelah. Terlebih adam tahu saat ia menemukan elsa dia tidak sendiri. Ada seorang lelaki yg tidak ia kenal. Dia tengah bersimpuh di hadapan elsa dengan wajah yg babak belur. Apa itu ulah elsa, apa lelaki itu elsa yg menghajarnya. Tapi kenapa. Adam masih bertanya. Siapa dan ada apa. Ingin sekali ia bertanya namun saat melihat elsa yg sudah terlelap membuat dia mengurungkan niatnya . belum saatnya ia menanyakan itu. Karena mengingat hubungan nya saja baru mendapat kan setitik terang. Ia tidak ingin merusak nya. Biar kan ia mencari tahu sendiri. Sekarang ia bisa fokus ke pada masalah peretasan dan mencari siapa pelaku sebenarnya. Ia tidak ingin menduga jika elsa ikut terlibat. Apa lg jika ia belum tahu rupa joy. Hanya namanya saja yg ia tahu.
Adam mengusap kepala elsa dengan pelan. Di kecupnya kening elsa. Tatapanya meneliti setiap inci wajah elsa. Sangat tenang.
" tidur lah, aku akan menjaga mu. Bawa aku kedalam mimpi mu" bisik adam. Setelah itu ia pergi, menutup pintu ruangan dengan pelan. Ia akan kembali ke markas, membantu steven dan juga paman leo. Karena sejak tadi steven sudah menghubungi nya agar segera ke markas. Mungkin sesuatu telah mereka temukan. Dan adam berharap itu sedikit informasi tentang siapa pelaku nya.
Pagi pun tiba, elsa masih tertidur saat reva datang mengunjungi nya. Reva sengaja datang sebelum ia menemui ayah nya. Dia ingin melihat keadaan elsa dan memastikan jika elsa baik baik saja.
" emm" elsa melenguh, matanya perlahan terbuka. Membiasakan diri dengan sinar matahari yg menusuk indra penglihatanya.
" pagi," sapa reva. Elsa sedikit terkejut akan kehadiran reva di samping nya. Bukan kah semalem ia di antar adam. Lalu kenapa justru reva yg ia dapati pagi ini. Ada sedikit perasaan kecewa saat bukan adam yg di samping nya. Tapi elsa segera mengenyahkan rasa itu. Karena tidak sepantasnya ia mengharapkan adam. Walau setelah kejadian semalam yang___ tidak elsa menggeleng. Ia tidak ingin terbuai akan janji adam. Bisa saja itu hanya sandirawanya.
" elsa. Are you ok" tanya reva. Ia melihat elsa yg menggeleng kan kepalanya. Lalu setelah itu raut wajahnya menjadi masam.
" ah__ia aku ok. " balas elsa singkat.
Hening dan canggung. Itu lah suasana yg terjadi di antara elsa dan reva. Mereka sibuk dengan pikiran nya masing2. Elsa yg memikirkan kejadian semalam dan reva memikirkan bagaimana cara ia bisa lebih dekat lagi dengan elsa. Mengenal elsa lebih dalam. Mengetahui apa yg tidak ia ketahui dan masih banyak lagi. Intinya ia ingin mengenal siapa elsa sebenarnya. Walau tidak seluruh nya tetapi setidaknya ia bisa saling bertukar pikiran.
" sa__ mau jalan2 ke taman" ajak reva. " seperti kau butuh udara segara. Tapi jika tak mau pun tak apa" tambah reva.
" boleh, aku juga bosan di dalam sini" ujar elsa. Reva mendesah lega, ia kira elsa akan menolak nya. Dengan begitu ia bisa menanyakan kenapa ia kabur dari rumah sakit dan membuat dirinya khawatir. Ia mengelilingi ibukota dengan putus asa. Hingga saat ia di danau ia mendengar suara keributan dan ia melihat kejadian di mana adam mencium elsa dengan liar. Tapi bukan itu masalah nya. Ia hanya ingin tahu kenapa lelaki yg bernama joy itu bersimpuh di hadapan elsa. Ada hubungan apa elsa dengan lelaki itu. Karena ini kali kedua ia bertemu. Pertama saat ia melihat elsa yg di seret paksa olehnya. Tapi yg kedua sungguh mengejutkan. Lelaki itu bersimpuh dengan luka lebam yg menghiasi wajahnya.
Siapa kah dia. Batin reva.
" rev ayo" ajak elsa. Reva tersadar dari lamunan nya. Di sana elsa sudah turun dari atas bangsal dan sudah di depan pintu. Mereka pun berjalan beriringan menuju taman rumah sakit dalam diam. Entah apa yg membuat reva seperti kehilangan kata kata. Hingga tiba di taman pun mereka masih saling diam. Diam dalam kebiusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan season2
Randomperjuangan seorang gadis untuk mendapatkan kebahagian nya. tapi masalah demi masalah terus datang silih berganti. Cacian, makian, setiap hari ia dengar dan dapatkan. seperti sudah menjadi santapan sehari harinya. akan kah kebahagian itu ia dapat...