Autor pov
Untuk pertama kalinya. Anggota FBI berkumpul semua, edrik, leo, martin dan juga prily. Mereka sedang mendiskusikan masalah yg sedang mereka hadapai. Edrik yg baru turun tangan langsung menangani pemindahan persenjataan. Hanya sekedar mengantisipasi saja. Karena menurut leo orang yg mencuri bukan orang sembarangan. Mereka memilik alat yg sangat canggih sehinga mampu meretas data yg sangat penting. Bahkan data itu hanya anggota FBI saja yg tahu. Yaitu para pimpinan.
Leo menyerahkan setumpuk data yg berhasil ia dapat. Beberapa di antar nya adalah perkumpulan rahasia yg sangat tertutup. Leo juga baru saja tahu jika selain FBI ada satu kelompok rahasia lain nya. Leo juga belum tahu perkumpulan itu masuk dalam jaringan baik atau jahat. Ia dan steven sedang menyelidiki nya. Walau tidak ada sedikit pun petunjuk tentang mereka.
Martin dan edrik membaca dengan seksama. Sangat terkejut juga mengetahui ada perkumpulan rahasia lain. Dan yg lebih parah adalah keberadan nya tak terketahui. Siapa anggota nya dan siapa pimpinannya. Tidak ada petunjuk satu pun. Namun satu lagi kenyataan yg harus mereka tahu jika organisasi itu telah menguasai sebagian markas besar mafia. Dia juga telah banyak melumpuhkan negara negara yg memberontak. Termasuk negara prancis yg memang banyak sekali terdapat teroris.
Prily yg juga ikut membaca hanya bisa terdiam. Sebesar apa kah organisasi itu. Mereka telah banyak berlalu lalang. Namun tidak tahu dimana mereka berada. Satu yg membuat prily yakin jika organisasi itu ada di pihaknya. Terbukti dari mereka yg memberantas kejahatan. Bahkan FBI saja tidak mampu untuk merungkus bos terbesar mafia di prancis. Mereka pasti memiliki kinerja yg bagus. Anggota yg cukup hebat. Tapi semua itu tak lepas dari siapa pemimpin nya. Pasti dia orang yg hebat. Karena bisa menjalankan misi tanpa dapat terketahui. Dan tanpa jejak.
" jadi apa yg harus kita lakukan sekarang. Mereka telah bergerak lebih cepat. Jika organisasi itu berada di pihak kita maka kita bisa tenang. Namun jika mereka di pihak musuh kita harus siapkan strategi yg matang. Karena lawan kita bukan lah yg sembarangan " jelas edrik. Jangan sampai mereka salah melangkah. Karena sekali saja salah melangkah maka bersiaplah untuk hancur.
" kita tidak tahu apa motif di balik pencurian itu. Kita juga tidak tahu siapa organisasi itu. Selagi mereka tidak mencari masalah dengan kita kita abaikan. Kita fokus saja pada misi kita. Yaitu melindungi negara kita. Negara yg selama ini kita jaga. Jangan sampai kejadian waktu itu terulang lagi" sambung leo. Martin dan prily setuju. Mereka mengorbankan banyak tenaga, dan pikiran untuk mencapai sebuah kemenangan. Tidak mudah memang. Mengingat banyak sekali pertumpahan darah dan air mata. Ahhh jika mengingat kejadian dulu membuat prily meringis. Perjuangan terlalu berat. Cinta dan sebuah tanggung jawab. Rasanya begitu berat. Menjalani kedua di saat yg bersama membuat ia begitu lemah dulu. Namun semua itu tidak akan terjadi di masa sekarang. Ia dan sahabat nya akan terus memperjuangkan sampai titik darah penghabisan.
" sayang. Kau di sini. Aku mencarimu " ujar ali dari arah belakang. Lalu di peluknya dengan erat istri tercintanya. " kamu tidak bilang pada ku jika kamu aktif lagi. Sayang dengar kamu sedang hamil. Aku tidak mau kamu cape dan kenapa napa. Kamu harus sadar posisi mu" oceh ali. Edrik, martin dan leo hanya terkekeh. Sifat ali tidak pernah berubah sejak dulu. Masih overpritektif. Apa lagi jika itu sudah menyangkut tenang prily. Bisa dua hari dua malam ali akan mengomel. Sedangkan yg di tanya malah asik dengan layar komputer di depan nya. Ia sedang memantau keadaan negara. Masih aman dan terkendali.
" sayang___" rengek ali. Persis seperti anak kecil yg minta di belikan permen. Prily mendengus. Ia sedang fokus sekarang. Kenapa ali malah mengganggu nya.
" li, sadar li. Umur lu udah tua. Masih saja merajuk. Tidak malu apa sama calon anak mu " ledek martin. Leo terkekeh. Pasti sebentar lagi akan ada perang dua ke lima. Hanya tinggal menunggu waktu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan season2
Randomperjuangan seorang gadis untuk mendapatkan kebahagian nya. tapi masalah demi masalah terus datang silih berganti. Cacian, makian, setiap hari ia dengar dan dapatkan. seperti sudah menjadi santapan sehari harinya. akan kah kebahagian itu ia dapat...