Terjebak

12.7K 745 51
                                    

Maaf ya kalau akhir akhir ini aku jarang bales komen kalian. Cukup aku membaca dan mencermati saja. Ok.big tks dari autor.

Happy reading semuanya

Autor pov

Di saat adam menghadapi kemelut kehidupan yg di permainksn elsa justru mendapat kebahagian yg tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Reva memberinya tumpangan tempat tinggal. Ia tidak lagi tinggal di apartemen reva. Sekarang ia tinggal di rumah orang tua reva. Prily yg memang di sudah di perbolehkan pulang sangat welcome pada nya. Ia mendapat perhatian lebih dari prily. Elsa merasa tidak enak, ia kadang juga melihat prily yg menangis setelah mengobrol denganya. Elsa tidsk tahu kenapa, prily hanya bilang ia bersyukur karena ia selamat. Elsa mungkin lupa tentang masa lalu nya. Tapi melihat prily yg kerap menangis menimbul ksn pertanyaan. Apa jah ia pernah menyakiti nya dulu. Jawaban tidak. Justru prily lah yg mengatakan jika ia yg menyakiti nya. Elsa tidak tahu, ia benar benar lupa. Kadang ia bertanya pada reva pun percuma. Reva hanya bilang salah paham saja. Tapi tetap hati elsa tidak enak.
Seperti sekarang ini prily mengidangkan banyak sekali makan untuk nya. Prily juga mengambil kwn lauk dan nasinya sekaligus. Hati elsa melengos, ia merasa sesak. Ia ingat saat di mana ia tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu dari mamanya. Mereka justru pergi meninggalkan nya. Elsa meringis, matanya memanas dan sebutir kristal bening meluncur dari kelopak matanya.
Prily yg menyadari itu langsung menghentikan aktifitas nya.

" elsa, ada apa. " tanya prily. Ia Merengkuh tubuh elsa kedalam pelukannya. Air mata elsa tumpah, bahunya bergetar. Ia balas memeluk prily dengan erat. Ia juga ingin merasakan bagaimana kasih sayang seorang ibu. Ia menginginkan mamah memeluk nya seperti ini. Di saat ia butuh tempat untuk bersandar.

" menangis lah sayang. Menangis lah jika itu membuat mu lega. Anggap lah bunda sebagai ibu mu. Kamu bisa menceritakan semua yg km rasakan pada bunda. " ujar prily. Elsa semakin terisak. Begini kah rasanya di peluk seorang ibu. Begini kah lembutnya perhatian seorqng ibu. Elsa semakin terisak. Prily terus mengelus punggung elsa sayang. Ia tahu ia juga bersalah. Karena rasa bencinya terhadap marko dan erin mereka pergi meninggalkan elsa seorang diri. Belum cukup sampai di situ. Ia pun ikut membenci elsa yg tidak tahu apa apa. Ya tuhan. Ia telah berdosa, izinkan ia menebus segalanya. Izinkan ia memberi kan elsa sebuah kasih sayang. Ia ikhlas, ia juga akan menganggap elsa sebagai anaknya.

" ehmmm maaf. " ujar elsa. Ia melepaskan pelukanya dari prily. Lalu menyeka air matanya. Ia terlalu sensitif dengan perasaan.

" tidak apa, anggap lah aku sebagai bunda mu. Dan mulai sekarang panggil bunda. Sama kaya reva. Ok" perintah prily. Elsa menatap prily dengan sendu. Senyum itu semakin membuat nya merindukan mamahnya. Kapan ia bisa bertemu mamahnya. Ia kangen.

" makasih bun" balas elsa. Prily tersenyum,lalu di usapnya dengan lembut pipi elsa. Ia semakin bersalah rasanya.

Di saat prily dan elsa sedang berpelukan ali datang bersama alea maharani putri. Nama dari putri mereka. Prily memang sudah di perbolehkan pulang bersama anak nya. Walau pun lahir secara prematur tapi kesehatan alea justru seperti bayi pada umumnya. Dokter memperbolehkan alea pulang memang alea tidak memiliki kelainan. Prily dan ali tentu senang bukan main. Mereka kira alea membutuhkan perawatan khusus. Tapi nyatanya tidak.

Ali menghampiri prily, lalu berdehem. Elsa melepaskan pelukan. Dan merasa sedikit malu. Ali tersenyum. Dia justru senang istrinya bisa akur dan berdamai dengan masa lalu nya. Ia tidak mempermasalahkan itu. Apa lagi sekarang reva memilih untuk tinggal lagi bersama mereka.

" eh om" elsa gugup. Ia ketauan menangis oleh ali. Prily meraih alea dari ali. Dia tampak segar sehabis berjemur. Ali memang rajin membawa alea keliling komplek. Ali juga lah yg sering menjaga alea tiap malam. Ali tidak ingin prily terlalu lelah. Jadi dia pun ikut andil dalam mengurus alea.

Gadis Brandalan season2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang