Belvendor duduk di atas singgasananya sambil menatap ke depan, ke seseorang yang tengah berlutut memberi salam padanya. Sosok di hadapannya memiliki tubuh tinggi dan kekar, kulit tubuh berwarna cerah, 2 buah tanduk panjang tertanam di atas kepalanya, dan rambut yang berwarna hitam legam. Sosok tersebut mengenakan jubah hitam panjang di atas mata kaki dan sepasang sepatu yang terbuat entah dari kulit apa, namun terlihat kuat dan berkilau. Wajahnya bersih dan terlihat sangat tampan, hanya saja seluruh tubuhnya seperti di selubungi aura gelap yang sangat jahat.
"Jadi, kau ingin membantu ku?" Tanya Belvendor kepada sosok tersebut yang kemudian berdiri sambil menatap kearahnya
"Tentu saja, Aku sebagai pemimpin dari pasukan Neraka akan sangat senang memberi bantuan untuk melawan para pengikut semesta yang telah berlaku tidak adil kepada kami" jawab sosok tersebut sambil tersenyum penuh kelicikan di wajahnya yang tampan. Belvendor tampak menimbang-nimbang perkataan sosok tersebut kemudian mulai berbicara lagi.
"Bagaimana mungkin aku percaya dengan perkataanmu? Kalian tentara Neraka hanya berperang demi kepentingan sendiri"
Sosok tersebut hanya tersenyum mendengar tanggapan Belvendor
"Tenang saja. Kali ini kami akan bersungguh-sungguh ingin membantu mu memenangkan peperangan ini. Mengingat kau pernah kalah karena menolak bantuan dari bala tentara Neraka" sindir sosok tersebut yang membuat Belvendor berdiri dari singgasananya dan berjalan mendekati sosok tersebut.
"Kau tau mengapa aku dulu menolak bantuan dari mu? Karena kau seorang pengkhianat! Kau berniat untuk merebut scepter dari ku dan menguasai semesta!" teriak Belvendor
"Itu dulu. Sekarang aku sudah tidak berniat dengan scepter. Ada hal lain yang lebih bagus dari itu. Sebuah pertarungan menarik yang sempat terhenti dan aku berniat untuk melanjutkannya kembali " jawab sosok tersebut sambil tersenyum dan membiarkan ingatannya kembali ke masa ribuan tahun yang lalu ia bertarung bersama seseorang yang menurutnya sangat menarik dan menantang. Di saat itu lah untuk pertama kalinya ia menemukan lawan yang sebanding dengannya.
"Baiklah! Aku akan memegang perkataanmu. Tapi jika kau ternyata berkhianat, lihat saja. Gillian, anak dari neraka" ancam Belvendor
"Oke, kalau begitu biarkan aku menyiapkan para tentara neraka ku
untuk membantu mu yang mulia" gillian membungkukkan tubuhnya kemudian menghilang meninggalkan asap hitam yang berterbangan."Sepertinya kali ini akan menjadi perang yang sangat menarik" gumam Belvendor sambil tersenyum
******
Arsen menaruh sebuah gulungan kertas yang terlihat sudah usang dan tua. Jason yakin gulungan tersebut telah berumur ribuan tahun.
Dibukanya gulungan kertas tersebut yang mengeluarkan gumpalan debu hingga membuat mereka terbatuk-batuk.
Setelah kertas tersebut terbuka sempurna, Arsen lalu mengarahkan telapak tangan kanannya ke atas kertas itu yang tampak kosong tanpa ada satu pun tulisan. Tak berapa lama sebuah pendaran berwarna biru dengan bentuk pentagram muncul dari kertas kosong tersebut kemudian menghilang dan memunculkan banyak gambar. Peta.
"Wow, keren!" Gumam Dylan takjub sambil terus memperhatikan gambar tersebut.
"Sepertinya aku tidak pernah melihat tempat yang seperti ada di peta itu" kata Austin sambil terus menatap peta tersebut.
"Tentu saja kalian tidak tau tempat ini. Karena tempat ini bukan berada dibumi" jawab arsen yang membuat mereka ber 5 hanya bisa melongo menatap Arsen.
"Tidak ada di bumi? Maksud mu? Di luar angkasa?" Tanya Dylan polos yang membuat arsen tertawa terkekeh.
"Bukan. Apakah kalian tau sebenarnya selain dunia tempat kita berada ini, ada lagi dunia lain?" Arsen balik bertanya kepada mereka yang hanya bisa menjawab dengan gelengan kepala.
"Di alam semesta ini ada 2 dunia yaitu dunia nyata dan dunia tidak nyata. Maksud dari dunia tidak nyata bukan berarti tidak ada. Dunia tersebut ada, hanya saja manusia tidak mengetahui dan mengakuinya karena dunia tersebut tersembunyi" jelas arsen
"Jadi maksud mu ini adalah peta dari dunia tidak nyata?" Tanya Rafe masih penasaran
"Bukan, ini adalah peta dari daratan tanpa nama" jawab Arsen
"Daratan tanpa nama?" Seru mereka ber 5 secara bersamaan
"Sebenarnya antara dunia nyata dengan dunia tidak nyata ada sebuah penghubung. Seperti jembatan. Dan penghubung ke dua dunia tersebut adalah tempat ini, daratan tanpa nama. Tempat ini tidak berpemilik. Kalian pasti tau jika dunia ini maupun dunia tidak nyata itu semuanya adalah milik semesta, namun pengecualian bagi tempat ini. Makanya kenapa disebutkan juga tempat ini sebagai tanah tak bertuan." Arsen menghentikan kalimatnya sambil memandang ke arah mereka ber 5 yang terlihat serius mendengarnya lalu melanjutkan penjelasan lagi.
"Tujuan ku memberi tau kalian semua ini adalah... " arsen tampak ragu melanjutkan kalimatnya
"Kalian tau istilah armageddon?" Tanyanya memancing mereka ber 5 agar tau arah pembicaraannya
"Maksudmu perang akhir jaman antara surga melawan neraka?" Tanya austin memastikan.
"Ya seperti itu lah sekarang disebutnya. Namun sebenarnya armageddon adalah istilah dari peperangan besar tanpa akhir antara semesta melawan pemberontak nya"
jelas arsen"Dan tak lama lagi perang besar itu akan terjadi" Sambung abegiel, ia tak ingin berlama-lama menyembunyikan perihal tersebut karena baginya, semakin cepat mereka tau, akan semakin baik.
"Eh, jadi perang armageddon itu beneran terjadi?!" Tanya dylan masih belum percaya
"Aku kira itu hanya mitos" seru Gwynn
"Itu benar ada, tertulis pula di kitab suci, hanya saja aku masih belum percaya jika itu perang antara semesta melawan pemberontak nya" sambung jason
"Itu memang benar terjadi.
Oleh karena itu lah kalian di utus semesta untuk melawan para pemberontak itu" kata Arsen sambil memain-mainkan pulpen di tangannya."Bagaimana bisa kami ber 5 melawan para pemberontak itu? Pasti jumlah mereka lebih banyak dari pada kami yang hanya ber 5" tanya austin
"Tenang saja. Justru karena itu lah kalian harus mengajak para pengikut semesta untuk berperang lagi dan memimpin mereka " jawab abegiel
"Para pengikut semesta?" seru mereka ber 5 bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scepter : Armageddon War
AdventureDunia sudah binasa. Tak ada satu pun lagi yang tersisa. Hanya sebuah lautan luas yang menyimpan sejuta kota di dasarnya. Daratan gersang tanpa ada satu pun makhluk hidup di atasnya. Tanpa di sadari, di balik semua itu akan terjadi sebuah peperangan...