"SEMUANYA KEMBALI FOKUS BERTARUNGGG!!!" Teriak Dies mencoba mengendalikan situasi yang mulai kacau.
"Sial! Aku tidak bisa mengendalikan air-air ini!" geram Daryl yang berusaha mengendalikan semburan-semburan air yang kian lama membuat genangan air yang tingginya hampir mencapai lututnya.
"Gwynn! Joe! Perlambat badai angin dan petir itu!!" Teriak Casey sambil berusaha mengeluarkan sulur-sulur tanaman dari dalam tanah dan menyerang pasukan monster Belvendor.
Gwynn dan Joe segera bergegas menuju sisi lain medan pertempuran dengan mengubah wujud mereka menjadi hembusan angin dan kilatan petir sehingga dalam sekejap mereka telah sampai di pinggir medan pertempuran dan berhadapan langsung dengan bencana badai yang bergerak cepat menuju ke arah mereka.
"WHUUUSSSSS!! WHUUSSSS!!" Badai angin tersebut bergerak dengan cepat sambil membawa partike-partike debu-debu tanah yang berterbangan sehingga membuatnya seolah menyerupai badai pasir raksasa di padang gurun.
"SHIT!" Maki Gwynn saat melihat betapa besarnya badai tersebut. Ia bahkan tak pernah menggunakan kekuatan sebesar itu menciptakan sebuah badai angin raksasa.
Sementara itu Joe berhenti di sisi lain medan pertempuran sambil menatap ke arah depan. Puluhan badai petir raksasa terus menerus menyambar apa pun yang mereka lalui dengan kekuatan listrik yang entah seberapa besar, namun cukup untuk membuat seseorang menjadi daging panggang gosong.

"CK!" Ia lalu mengangkat telapak tangan kanannya di udara. Lambang pentagram di dahi dan punggung tangannya berpendar.
"CTARRR!!" Sebuah petir raksasa bercahaya terang tepat di atasnya. Petir tersebut makin lama makin membesar.
"HIAAHHHH!!!!" Joe lalu mengarahkan badai petir raksasa miliknya yang dengan cepat berputar seperti sebuah angin puting beling berupa petir raksasa menuju puluhan petir raksasa didepannya.
"SYUUUUUT!!!" Badai petir raksasa milik joe berputar dan melesat dengan sangat kencang menabrak puluhan badai petir di depannya.
"DDUUUAAAARRRRRRR!!!" Sebuah ledakan dahsyat terjadi akibat tabrakan petir-petir tersebut. Cahaya putih yang menyilaukan mata menyebar di seluruh medan pertempuran ditambah dengan bunyi nyaring yang memekakan telinga.
Untuk beberapa saat, tampak petir-petir tadi terlihat semakin sedikit, berukuran lebih kecil, dan sudah tak bergerak menuju ke arah medan pertempuran.
Namun tiba-tiba kilat besar muncul lagi dari atas langit membuat kilat-kilat kecil lainnya yang makin lama makin bertambah besar dan bergerak lagi menuju ke medan pertempuran.
"SHITT!!" Maki Joe
Gwynn mengangkat telapak tangan kanannya ke atas. Angin kencang berhembus dari belakangnya dan membentuk menjadi sebuah dinding angin raksasa yang menerbangkan milyaran debu tanah.
Makin lama dinding angin milik Gwynn makin bertambah besar meskipun tak sebesar badai angin yang menuju ke medan perang, namun paling tidak dapat memperlambat pergerakan angin tersebut.
Gwynn lalu mengarahkan telapak tangannya kedepan.
"WHUSSSSS!!!!" badai angin miliknya bergerak kencang menuju badai angin raksasa didepannya.
Sebuah gemuruh besar terdengar nyaring tak kalah dengan bunyi ledakan petir milik Joe saat kedua angin raksasa tersebut bertabrakan. Daya tabrak yang besar menciptakan hembusan angin kencang yang bergerak tak beraturan memenuhi medan pertempuran.
Debu-debu masih berterbangan di udara seperti sebuah kabut pasir yang cukup tebal menutup pandangan Gwynn. Di arahkannya telapak tangan kanannya kedepan untuk menyingkirkan debu-debu yang menutup pandangannya dengan angin lembutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scepter : Armageddon War
AdventureDunia sudah binasa. Tak ada satu pun lagi yang tersisa. Hanya sebuah lautan luas yang menyimpan sejuta kota di dasarnya. Daratan gersang tanpa ada satu pun makhluk hidup di atasnya. Tanpa di sadari, di balik semua itu akan terjadi sebuah peperangan...