Dies berusaha memutar otaknya, namun sampai saat ini ia dan yang lainnya masih belum menemukan cara untuk mengalahkan Amalaika. Puluhan buku kuno berserakan di atas meja, namun tak satupun yang menjelaskan cara mengalahkan makhluk ciptaan semesta tersebut.
"Tuan, seseorang datang ingin menemui anda" kata sesosok monster kepada Aries
"Siapa?" belum sempat monster tersebut menjawab pertanyaan Aries, tiba-tiba seseorang masuk kedalam tenda tersebut
"Lama tak jumpa" salamnya
"Arsen!" seru Aries girang
"Jadi, bagaimana perangnya? Apakah masih berlangsung diluar?"
Seketika itu juga suasana kembali hening membuat Arsen menaikkan sebelah alisnya.
"Sepertinya kau masih belum tau apa yang terjadi diluar sana" Dies lalu memecah keheningan yang sempat terjadi beberapa saat.
"Maksudmu? Dan siapa kau?" Tanya Arsen, ia memang tidak tau apa yang sedang terjadi di medan pertempuran karena ia dan Abegiel menggunakan teleportasi agar lebih cepat sampai dibandingkan harus menunggangi kereta kuda milik Abegiel.
"Aku adalah Dies, pemimpin pasukan Armasoul, dan kau?" Salam Dies, mendengar perkataan Dies, Arsen terkejut
"Aku Arsen, salah satu pengikut semesta dan juga pelatih para utusan semesta"
"Oh, jadi kau yang melatih mereka, cukup bagus" Jawab Dies sambil menganggukkan kepalanya
"Jadi, tolong jelaskan apa yang sedang terjadi diluar sana"
Dies lalu menceritakan semua yang terjadi sementara Arsen mendengarkan dengan seksama tanpa ada reaksi terkejut sedikitpun terpancar diwajahnya.
"Sudah ku duga" seru Arsen kemudian
"Maksudmu?"
"Dari awal aku sudah menduga jika Belvendor akan menggunakan Amalaika untuk memenangkan pertarungan kali ini, karena hanya dengan cara itu kemungkinan Belvendor untuk memenangkan pertempuarn ini akan menjadi sangat tinggi" terang Arsen
"Masalahnya kali ini adalah bagaimana caranya mengalahkan Amalaika? meskipun kita berhasil merebut kembali the scepter, tapi kita tidak ada yang tau bagaimana caranya memasukkan Amalaika kembali kedalam tempatnya" seru Dies
"Dan juga kita sudah terlalu lama mengulur waktu memikirkan sesuatu yang bahkan kita sendiri tidak ada yang tau solusinya" Sambung Aries
Arsen tampak mengangguk-angguk paham mendengar perkataan Dies dan Aries
"Kita tidak mungkin membiarkan para utusan semesta terus-menerus bertempur dengan sia-sia melawan Amalaika" sambung Hermes lagi
"Utusan semesta melawan Amalaika?!" Arsen sontan terkejut
"Heii! Bagaimana mungkin kau menyuruh mereka bertarung sendiri melawan Amalaika! Itu bisa membahayakan nyawa mereka!" Arsen kini meninggikan suaranya
"Tak ada cara lain! Hanya mereka yang saat ini bisa diandalkan, paling tidak untuk memberi kami waktu memikirkan cara mengalahkan Amalaika" Sela Dies
Arsen melengos kasar mendengar perkataan Dies
Suasana tenda tersebut kembali hening hingga akhirnya Arsen angkat suara
"Sebenarnya aku memiliki cara untuk mengalahkan Belvendor, dan juga Amalaika.. sepertinya"
Mendengar perkataan Arsen, seisi tenda itu memandang ke arahnya
"Bagaimana caranya?" Tanya Dies
"Sepertinya apa yang kau pikirkan sama dengan apa yang ku pikirkan" Belum sempat Arsen menjawab pertanyaan Dies, tiba-tiba sesosok monster masuk kedalam tenda tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scepter : Armageddon War
AdventureDunia sudah binasa. Tak ada satu pun lagi yang tersisa. Hanya sebuah lautan luas yang menyimpan sejuta kota di dasarnya. Daratan gersang tanpa ada satu pun makhluk hidup di atasnya. Tanpa di sadari, di balik semua itu akan terjadi sebuah peperangan...