Are You?!!

1.7K 183 3
                                    


Kedua pasukan tersebut saling berlari mendekat, Dylan dan daniel berlari paling depan mendahului pasukan semesta. Dylan lalu membuat tanah di atas Daniel bergerak melambung ke atas. Daniel lalu mengarahkan telapak tangan kanannya ke depan, tanda pentagram di dahinya berpendar, sebuah cahaya putih lalu keluar dari telapak tangannya menyilaukan pasukan monster tersebut hingga membuat mata mereka buta akibat terpapar cahaya yang sangat terang.

Dengan cepat Dylan menggunakan kekuatan semestanya, tanah di sekitarnya lalu melambung membentuk sebuah bola tanah raksasa di udara, di arahkan bola tersebut yang kemudian menggelinding dengan cepat di permukaan tanah dan mengenai pasukan monster tersebut hingga mereka jatuh dan terlindas bola tanah raksasa itu seperti permainan Bowling. Dylan mengarahkan bola tanah raksasa tersebut yang bergerak ke sana kemari melindas pasukan monster yang telah dibuat buta oleh Daniel.

Daniel lalu melompat kebawah dan mengeluarkan Alzor dari tempatnya, di tebasnya satu persatu monster yang ada di hadapannya. Hal tersebut menjadi sangat mudah karena monster-monster tersebut seolah tidak dapat berbuat apa-apa karena kehilangan pengelihatan mereka.

Pasukan semesta yang ia pimpin telah menyerang satu persatu monster tak berdaya tersebut, sementara Dylan masih asyik mengendalikan bola tanah raksasanya dari kejauhan.

Melihat pasukan monsternya satu persatu gugur dengan mudahnya, Kiel menjadi kesal.

"Tunggu, belum saatnya" Cegah Belvendor

Daniel melompat dan bersalto di udara, ia kini berdiri di tengah-tengah pasukan monster yang tampaknya tidak buta karena mereka bisa melihat Daniel. Daniel lalu menggunakan kekuatan cahayanya dan mengalirkan kekuatannya ke Alzor yang kini mengeluarkan pendaran berwarna merah. Daniel lalu berputar bersama dengan Alzor yang kemudian mengeluarkan sebuah cahaya berwarna merah yang melesat dengan cepat menuju pasukan monster tersebut yang kemudian dengan sendirinya tubuh mereka terpotong dan mereka pun jatuh mati di tanah.

Melihat hal tersebut beberapa monster ada yang berlari ketakutan melihat Daniel, namun ada juga yang marah dan tetap memilih untuk menyerang daniel yang kemudian mengayunkan Alzor di udara, sebuah cahaya merah terbentuk dari ayunan pedang tersebut dan bergerak melesat mengenai monster yang menyerangnya hingga mereka pun jatuh tersayat di tanah.

Daniel lalu berdiri dan memandang ke arah Belvendor yang masih duduk diam dengan santainya di atas singgasananya dikejauhan. Ia lalu mengarahkan ujung pedangnya ke arah Belvendor lalu dengan cepat ia mengayunkan Alzor di udara membentuk huruf "X" lalu sebuah cahaya merah berbentuk X muncul dan melesat di udara menuju ke arah Belvendor, makin lama cahaya merah itu semakin besar.

"Zrasss!!!" gajah raksasa yang membawa Belvendor dipunggungnya lalu terbelah menjadi beberapa potongan dan jatuh di tanah mengeluarkan darah yang kemudian membasahi tanah gersang. sementara itu Belvendor dan Kiel melompat di udara.

"Sekarang kesempatan mu" Kata Belvendor kepada Kiel yang kemudian melesat dengan cepat menuju ke arah Daniel. Diarahkannya kakinya ke Daniel untuk menendangnya, dengan cepat Daniel menghindar dari tendangan itu.

"BRUAKKK!" Tanah tersebut hancur membentuk sebuah lubang akibat pria bertopeng tersebut yang kemudian langsung berlari dengan kencang dan menyerang Daniel, pria bertopeng itu tampaknya cukup hebat dalam melakukan gerakan bela diri. Berkali-kali serangan fisik di lontarkannya kepada Daniel yang kemudian bisa menghindar dari serangannya.

Daniel melompat mundur kebelakang menjauhi pria tersebut yang kemudian berlari dengan cepat ke arahnya, sambil berlari, pria tersebut mengeluarkan sebuah pedang berwarna hitam menggunakan kekuatannya yang kemudian dengan tiba-tiba muncul di tangannya.

Melihat bagaimana pedang itu bisa muncul dengan tiba-tiba di tangan pria bertopeng tersebut membuat Daniel terkejut, bukan karena pedang tersebut muncul secara tiba-tiba namun karena baginya hal tersebut terasa tak asing dilihatnya.

"TRANGGG!!!!" Pedang mereka beradu kuat di udara, dengan cepat Kiel menggunakan kekuatannya, dengan cepat ia menghilang dari hadapan Daniel dan muncul tepat dibelakang Daniel yang hanya bisa terdiam tak percaya dengan apa yang dilihatnya, dengan cepat, di tendangnya punggung Daniel hingga Daniel jatuh terpental ke depan.

Dengan menahan rasa sakit, Daniel berusaha berdiri dari jatuhnya.

"Kau?!!" Serunya tak percaya kepada sosok bertopeng di depannya yang perlahan berjalan mendekatinya sambil memegang pedang berwarna hitam.

Dengan berat hati Daniel lalu menutup ke dua matanya, tanda pentagram di dahinya lalu mengeluarkan pendaran berwarna merah. Dibukanya kembali matanya kini yang terdapat simbol pentagram di kedua matanya, dengan cepat Daniel berlari ke arah pria bertopeng tersebut.

Kiel masuk kedalam ilusi mata milik Daniel, tubuhnya seolah tidak bisa bergerak, ia seolah-olah berada ditengah-tengah kegelapan pekat, tak ada satu pun cahaya yang menyinari tempat tersebut.

"BRUAK!" Tubuhnya jatuh berlutut di tanah seolah-olah ada sesuatu yang menariknya dari bawah dengan sangat kuat

Tiba-tiba sepasang mata dengan cahaya merah berbentuk pentagram bergerak dengan sangat cepat menuju ke arahnya.

"PRAKKK!" bunyi retakan terdengar di udara

"TUK! TUK!" satu persatu retakan tersebut jatuh ke tanah

Daniel berhasil menghancurkan topeng pria tersebut dengan menggunakan Alzor.

Topeng tersebut lalu hancur berantakan di tanah memperlihatan sebuah wajah pria bermata hijau dengan rambut pendek berwarna kecoklatan.
Daniel merasa pedih untuk berbalik dan melihat wajah tersebut hingga akhirnya ia memantapkan hatinya untuk berani melihat wajah yang sudah lama tidak di lihatnya dan membuatnya jatuh dalam rasa penyesalan paling dalam.

"Michael... " katanya pelan dengan nada penuh pilu

**********

Sementara itu di dunia nyata, Arsen terkejut dengan apa yang baru saja terlintas dipikirannya.

"Aku tau bagaimana cara mengakhiri perang ini!" Katanya

"Bagaimana?" Tanya Abegiel yang duduk di seberang Arsen

"Akan aku beritahu nanti, kita harus pergi memberitau Jason dan yang lain secepatnya" seru Arsen

"Baiklah!" Abegiel lalu memanggil kereta kudanya, mereka berdua lalu melesat di udara meninggalkan dunia nyata yang kini telah menjadi hamparan lautan dan tanah gersang.

The Scepter : Armageddon WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang