"WAKTU MU TINGGAL 3 DENTANGAN LAGI! APA JAWABAN MU?!"
Jason menatap ke 4 temannya yang kini tak berdaya berada dalam lilitan maut ekor monster kadal batu tersebut dengan tatapan memohon maaf karena ia memang tidak tau apa jawabannya.
"TENG!" tinggal 2 dentangan tersisa
Keringat dingin telah membasahi seluruh tubuh Jason. Monster kadal batu itu menatapnya menunggu jawaban Jason dengan tatapan mata merah yang menusuk.
"TENG!" 1 dentangan terakhir lagi namun Jason masih belum tau apa jawaban dari pertanyaan tersebut.
Tiba-tiba sebuah angin lembut berhembus mengenai bagian leher Jason
"......waktu...." Angin tersebut seolah berbicara masuk ke dalam telinga Jason dengan sangat lembut hampir tak terdengar
"... jawabannya adalah waktu....." bisik suara itu lagi
"TE...." Bunyi dentangan terakhir telah mulai berbunyi, ekor monster kadal itu telah bersiap untuk meliliti tubuh Jason
"WAKTU!" tepat saat ekor monster itu hendak meliliti tubuhnya, Jason dengan cepat memberikan jawabannya dengan suara lantang dan penuh keyakinan. Monster kadal tersebut lalu segera menghentikan gerakan ekornya dan menatap kesal ke arah Jason.
Melihat reaksi monster kadal itu, tiba-tiba sebersit ide muncul di kepala Jason
"Ya! Jawabannya ada waktu. Waktu selalu berjalan bahkan sebelum semesta terbentuk. Waktu selalu menyertai langkah kehidupan tanpa henti karena ia selalu berputar tanpa ada sesuatu yang dapat menghentikannya. Maksud dari pendosa adalah mereka yang tidak pernah bisa bersabar dan selalu menyalahkan waktu sebagai pokok permasalahan mereka, sedangkan berhati baja adalah mereka yang selalu bersabar menunggu sampai waktunya telah tiba" terang Jason mantap
Monster kadal tersebut terlihat sangat kesal kepada Jason, namun pada akhirnya ia tersenyum sambil menurunkan ke 4 teman jason dan melepaskan lilitan ekornya.
"KAU SANGAT MENYEBALKAN! TAPI JAWABAN MU BENAR! SELAMAT! KALIAN BISA MELANJUTKAN PERJALANAN KALIAN LAGI! SEMOGA SEMESTA SELALU MENYERTAI KALIAN MENUJU TUJUAN" kata monster kadal tersebut kemudian perlahan tubuhnya hancur dan menyatu kembali menjadi lantai.
"Wow! Ternyata kau cukup cerdas juga" seru Michael, entah kalimat tersebut berarti memujinya atau justru menghinanya. Namun yang jelas Jason lega karena ia berhasil menyelamatkan teman-temannya dan juga..... misi mereka.
"Ayo! Waktu kita tak banyak" Seru Daniel kemudian mulai berlari menuju pintu tersebut dan membukanya.
Sementara itu sebersit senyuman terbentuk di sudut bibir Hideo tanpa ada satu pun yang sadar termasuk Jason.
Sepanjang mereka berlari menelusuri labirin sambil menghindari dinding-dinding yang bergerak berusaha untuk mengubah posisi dari labirin tersebut, Jason tak henti-hentinya berpikir tentang apa yang baru saja terjadi padanya. Hembusan angin lembut yang seolah berbicara untuk membantunya menjawab pertanyaan monster kadal tadi.
"PLAK!" Seseorang memukul punggung Jason dan mengagetkannya
"Jangan melamun!" tegur Hideo. Jason hanya tersenyum tipis membalas teguran Hideo kemudian kembali memfokuskan pikirannya untuk berlari.
"BUM! BUM! BUM!" tiba-tiba sebuah suara terdengar dari arah Depan. Mendengar suara tersebut, Daniel lalu berbelok masuk ke salah satu lorong labirin diikuti oleh yang lain dan menempelkan tubuhnya ke dinding labirin. Sesekali ia menoleh untuk melihat sesuatu.
"Guardian?" Tanya Hideo sambil berbisik, Daniel mengangguk.
"BUM! BUM! BUM!" Suara tersebut semakin terdengar nyaring seolah sedang berjalan mendekat ke arah mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scepter : Armageddon War
AdventureDunia sudah binasa. Tak ada satu pun lagi yang tersisa. Hanya sebuah lautan luas yang menyimpan sejuta kota di dasarnya. Daratan gersang tanpa ada satu pun makhluk hidup di atasnya. Tanpa di sadari, di balik semua itu akan terjadi sebuah peperangan...