Suasana kota monster itu kini sangat kacau, kerusakan dimana-mana. Tentara Belvendor telah pergi setelah para Ogre tidak setuju untuk bergabung dengan mereka. Hal itu membuat Zeithor geram. Ia menyuruh tentaranya kembali bertempur melawan ogre yang jumlahnya hanya sedikit dan membuat kota tersebut hancur. Tentu saja para ogre dengan cepat dan mudah dikalahkan oleh tentara Zeithor yang jumlahnya masih ribuan.
Seekor burung merpati turun dan hinggap di tangan salah satu ogre yang tergeletak di tanah, ia adalah Edneros. Dengan lemas Edneros membuka matanya dan mendekatkan burung tersebut kemulutnya lalu berbisik.
"Pergilah, sampaikan pesan ku kepada pemimpin besar para Ogre di kota bagian timur" Ia lalu merekatkan sebuah gulungan kertas kecil di kaki burung itu yang kemudian terbang pergi. Burung itu melesat cepat di udara melalui 2 buah tebing besar di bawahnya.
Sementara di salah satu tebing, Dylan membuat sebuah jembatan batu menggunakan kekuatannya agar mereka dapat menyeberang ke tebing seberang. Setelah mereka berhasil menyeberang, memang benar ada sebuah gua berukuran tidak terlalu besar. Mereka lalu memasuki gua tersebut. Gua itu sangat panjang dan cukup sempit. Semakin lama gua itu semakin menanjak ke atas. Akhirnya tak berapa lama mereka melihat jalan keluar.
Angin yang sejuk menerpa wajah mereka yang kini berada diluar gua. Mereka berada di tengah-tengah dinding tebing tinggi itu. Tampak di depan mereka sebuah hutan yang cukup besar dengan pepohonan yang tinggi membuat mereka tidak dapat melihat apa yang ada di balik hutan itu.
"Gwynn, gunakan kekuatan mu untuk melihat apa yang ada di balik hutan ini" pinta Jason. Gwynn mengangguk lalu menutup ke dua matanya. Sebuah angin berhembus dengan cukup kencang menerobos pepohonan di hutan itu dan melesat melalui sebuah hamparan tanah kering yang retak dimana-mana. Gwynn lalu membuka matanya setelah melihat melalui anginnya.
"Di balik hutan ini akan ada hamparan tanah kering. Sekitar 20 km kemudian kita akan menemukan sebuah hutan lagi. Dan...." Gwynn tampak ragu melanjutkan kalimatnya.
"Hutan itu terlihat sangat aneh" Lanjutnya kemudian.
Mereka memutuskan untuk turun menggunakan lempengan tanah yang dibuat oleh Dylan dan Austin bertugas untuk melayangkan lempengan tanah itu menuju ke dasar tebing. Mereka memilih untuk berjalan dibandingkan terbang diudara, lebih aman agar musuh tidak mudah menemukan mereka.
Setelah melalui hutan besar itu, sebuah hamparan tanah kering yang retak dimana-mana terbentang di hadapan mereka.
"Ayo!" Seru Jason. Mereka berlima lalu bersamaan menutup kepala mereka dengan tudung jubah dan berjalan melewati tanah gersang itu.
Cukup lama mereka berjalan, akhirnya sebuah hutan aneh terlihat di depan mereka.
"Hutan apa itu?" tunjuk Rafe. Tampak sebuah hutan dengan pepohonan yang berbentuk sangat aneh. Pohon-pohon di sana sangat besar dan tinggi dan dililit oleh sulur-sulur berwarna ungu. Hutan itu pula di penuhi oleh kabut berwarna ungu yang sangat aneh.
"Ayo kita masuk" Seru Jason. Mereka lalu memasuki hutan aneh tersebut. Permukaan hutan itu ditutupi oleh lumut yang cukup tebal.
"Hati-hati, jangan sampai terpeleset" Kata Austin, mereka saling berpegangan satu sama lain agar tidak ada yang terjatuh.
Pada awalnya mereka tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan dan berbahaya, hingga akhirnya mereka sampai di tengah-tengah hutan itu.
*****
"Sepertinya mereka telah tiba" Seru sebuah suara
"Baiklah, beri mereka sebuah penyambutan" Jawab sosok lain di sebelah suara tadi
*****
"Uh, bagaimana jika kita terbang saja? Ini jelas memperlambat kita" desah Dylan
"Ya sepertinya tidak apa jika kita terbang rendah di hutan ini" Gwynn setuju dengan usul Dylan
"Hmmm, boleh juga" Jawab Jason
"Whusss!!!" Tiba-tiba sebuah bunga berukuran sangat besar berwarna merah melesat ke arah mereka. Dengan cepat mereka berlima melompat menghindari bunga itu.
"Apa-apaan bunga itu?!" Pekik Dylan melihat sebuah bunga berukuran besar lengkap dengan tangkainya yang meliuk-liuk seperti ular. Bunga tersebut memiliki mulut dan gigi yang tajam di tengah-tengahnya. Tanpa mereka sadari dari di belakang mereka ada monster bunga lain dengan bentuk aneh yang siap menyerang mereka.
*****
"Waaaa!!!" Dylan berteriak kaget ketika kakinya dililit oleh sesuatu dan mengangkatnya dengan tinggi diudara.
*****
Austin yang menyadari ada sesuatu yang aneh di belakangnya langsung melompat menghindar "BRAKKK!!!" tepat saat ia menghindar, sebuah sulur berwarna hijau dan sangat besar menghampas tanah di tempat Austin tadi berdiri.
*****
"Tes Tes tes" tetesan air mengenai pundak Jason, air tersebut sangat berbau dan berlendir, di tolehnya ke arah air tersebut berasal, sebuah tumbuhan aneh memiliki mata dan mulut yang besar lengkap dengan gigi yang tajam dan panjang tengah berteriak kepada nya dengan keras sambil memuncratkan beberapa liurnya ke arah Jason
*******
"Srettt!!!!" sebuah sulur panjang aneh berbentuk seperti pisau bergerigi mengenai sebuah pohon besar hingga membuatnya tumbang. Beruntung Rafe mampu menghindar sebelum terkena sulur tajam tersebut. Di lihatnya asal sulur tersebut dan betapa terkejutnya ia melihat sebuah Bunga yang aneh dan mengerikan.
****
"Ssssttt" Sebuah suara seperti desisan ular terdengar dari arah belakang Gwynn. Ia kemudian dengan cepat membalikkan tubuhnya kebelakang dan melihat sebuah tumbuhan besar dengan mata dan gigi yang tajam dan banyak. Di samping tumbuhan tersebut terdapat tumbuhan lain yang berbentuk lebih kecil dan menyerupai ular.
****
Mereka berlima saat itu juga seperti di kepung oleh para monster tumbuhan. Tak ada celah untuk kabur. Yang hanya bisa mereka lakukan adalah bertarung melawan monster-monster tanaman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scepter : Armageddon War
AdventureDunia sudah binasa. Tak ada satu pun lagi yang tersisa. Hanya sebuah lautan luas yang menyimpan sejuta kota di dasarnya. Daratan gersang tanpa ada satu pun makhluk hidup di atasnya. Tanpa di sadari, di balik semua itu akan terjadi sebuah peperangan...