Back to the war

1.9K 199 19
                                    

"A..aku tidak bisa melihat lorong yang benar, semua lorong ini mengeluarkan pendaran pentagram berwarna merah sama seperi tanda yang menuntun kita ke jalan yang benar" seru Hideo panik. Jantungnya dari tadi berdegub sangat kencang. Dentangan lonceng makin lama makin berdentang dengan sangat lambat yang artinya bahwa waktu mereka untuk berada di dalam labirin tersebut tinggal sebentar lagi. Jika mereka tak segera menemukan jalan keluar, maka mereka akan terkurung selama-lamanya di dalam labirin tersebut dan tak dapat keluar lagi.

"Hideo! Austin!" Tiba-tiba suara tak asing terdengar memanggil mereka dari arah depan. Austin terkejut saat melihat bahwa ternyata suara tersebut berasal dari Daniel dan Michael yang telah berhasil menemukan mereka.

"Hei! Dimana Jason?" tanya Daniel

"Entahlah, kami terpisah saat diserang sesosok makhluk aneh yang menerkam jason dengan tiba-tba" Jawab Hideo

"Uh! Sial! Waktu sebentar lagi akan habis, kita belum menemukan Aorona, dan sekarang kita juga kehilangan Jason! Aku bahkan tidak dapat melihat tanda yang benar karena semua lorong tiba-tiba memiliki tanda yang sama untuk menuntun kita keluar" Desah Daniel dengan kasar dan penuh emosi

"Eh, sama seperti mu dong...ADOW!" Belum sempat Austin mengakhiri kalimatnya, Hideo dengan cepat menginjak kaki Austin hingga pria tersebut berteriak kesakitan

"Lebih baik sekarang kita tetap melanjutkan perjalanan, siapa tau keberuntungan menuntun kita kepada jason dan juga Aorona" Hideo lalu mulai berlari diikuti ke 3 temannya.

Belum sampai sekitar 5 menit mereka berlari, tiba-tiba...

"JLEBB!" suara tersebut membuat Austin, Daniel, dan Michael melototkan mata mereka tak percaya sekaligus terkejut karena terjadi dengan sangat cepat tanpa mereka sadari. Sebuah tongkat tajam menusuk dada Hideo hingga menembus keluar dari tubuhnya. Monster elang bertubuh setengah manusia yang telah mengejar Austin dkk tadi tiba-tiba muncul dari arah depan dan menghunuskan tongkatnya yang kini berubah menjadi tajam dan menusuk tepat di dada Hideo.

"BUAMMM!" Tubuh Hideo dilempar dengan sangat keras membentur dinding kemudian terjatuh lemah di lantai. Darah segar merembes keluar dari dadanya dengan sangat banyak membuat wajah pemuda tersebut berubah pucat.

"BUM! BUM! BUM!" Monster itu lalu berjalan mendekat ke arah mereka ber3 dengan tatapan penuh dengan dendam dan kemarahan.

*******************

"HAH?!! KALIAN PARA ARCHEIN?!"seru Jason dengan suara nyaring saking terkejutnya dengan apa yang baru saja didengarnya. Ke empat orang itu hanya mengangguk sambil tersenyum penuh karisma.

"Tunggu! Tunggu! Tunggu! berarti selama ini kalian berada di dalam lembah ini?!"

"Hmmm! tentu saja tidak! Tubuh kami yang asli sudah tidak ada. Kami yang berada di hadapan mu saat ini hanyalah berupa sebagian dari jiwa kami yang beribu-ribu tahun terkurung di dalam lembah ini untuk menemui anak yang ditakdirkan untuk menghentikan perang selama-lamanya, dan anak yang ditakdirkan itu adalah kau, Jason Aaric" Kata pria dengan tubuh yang berpendar warna biru

"Ke..kenapa harus aku? Aku bahkan tidak memiliki eyes of the truth seperti Hideo dan Daniel"

"Sebelum kami menjawab pertanyaanmu, biarkan kami memperkenalkan diri kami kepada mu terlebih dahulu. Nama ku adalah Kiel" Kata pria dengan pendaran warna kuning

"Aku Hazel" Pria dengan pendaran Merah

"Eiliot" Pria dengan pendaram biru

"Dan aku Izael" Kata pria terakhir dengan pendaran berwarna Hijau

"Ada satu lagi rekan kami, dan kau pasti sudah mengenalnya" kata Kiel, jason hanya mengangguk-angguk paham. Belvendor.

"Ribuan tahun yang lalu sebelum manusia diciptakan, semesta telah berbicara kepada kami bahwa suatu saat akan ada perang besar antara dirinya dengan kejahatan. Perang tersebut tak akan pernah bisa dihentikan kecuali jika ada seseorang yang ditakdirkan untuk menghentikannya, dan orang itu lah yang kami sebut sebagai "King of Universe" . Semesta telah mengatakan kepada kami bahwa ia telah memilih satu dari semua utusan semesta yang akan menjadi King of Universe. Semenjak pertempuran terakhir kami melawan Belvendor, kami berempat memutuskan untuk merubah wujud kami menjadi sebuah jiwa dan membagikan jiwa-jiwa kami, sebagian pada the scepter dan sebagian lagi terkurung di tempat ini menunggu King of Universe untuk datang dan mengakhiri perang ini untuk selamanya. Tepat saat kau memasuki labirin ini, kami berempat merasakan bahwa sesuatu yang besar dan yang telah ditakdirkan oleh semesta telah datang, oleh karena itu kami memilih mu dan menuntunmu untuk dapat masuk ke dalam dimensi milik Aorona ini, Jason" terang Eiliot

The Scepter : Armageddon WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang