Pelarian

2.4K 226 3
                                    

Jason bersama ratusan monster berlarian menuju tempat yang di arahkan oleh para pengawal berwajah elang di ruangan tersebut. Berkali-kali ia memandang sekitar mencari ke 4 temannya, namun karena banyak monster bertubuh besar dan mereka dalam keadaan berdesak-desakan, sangat sulit bagi Jason untuk menemukan mereka. Entah apa yang terjadi, beberapa saat yang lalu saat mereka sedang sibuk bekerja, salah satu pengawal berwajah elang itu masuk dengan tergesa-gesa dan memberi tau sesuatu kepada mandor lalu mandor itu berteriak menyuruh mereka untuk berhenti bekerja dan mengikuti arahan para pengawal.

Mereka berjalan melalui sebuah lorong kecil yang hanya muat dilalui oleh satu monster bertubuh cukup besar. Satu persatu monster di depan Jason melompat masuk melalui sebuah lubang besar yang tampak gelap. Jason lompat ke dalam lubang tersebut dan mendarat dengan cukup baik. DIlihatnya sebuah ruangan yang cukup besar dengan beberapa obor di dinding sebagai penerang. Ruangan tersebut tampak seperti ruang persembunyian yang terletak di bawah tanah. Beberapa monster yang duluan turun tampak sedang duduk diam di lantai.

Tak berapa lama lubang besar tersebut tertutup yang artinya sudah tidak ada lagi yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Jason berjalan mencari ke empat temannya di sela-sela para monster.

"Hei!" Sebuah suara menahan Jason yang kemudian menoleh ke arah suara tersebut, gadis yang berbicara dengannya tadi malam.

"Ya?" Tanya Jason

"Ikut aku" Kata gadis itu

"Ehmm.. maaf, aku sedang sibuk" Tolak Jason

"BUUMMMM!" Tiba-tiba langit ruangan tersebut bergetar dengan sangat hebat. Sesuatu yang besar sedang terjadi di atas sana. Para monster diruangan tersebut mulai terlihat panik dan ketakutan.

"Aku akan mengantar mu keluar dari tempat ini" Kata gadis itu lagi, Jason terdiam sejenak memandangnya

"Tidak tanpa teman-teman ku" Jawab Jason

"Baiklah, aku akan membantu mu mencari mereka"

********

Suasana di dalam gerbang kini dipenuhi dengan peperangan antara ogre melawan pasukan monster milik Zeithor. Kini ribuan monster dengan bentuk dan rupa yang berbeda-beda mulai dari yang berbadan kecil hingga berbadan besar memenuhi tempat itu. Para ogre yang tentu saja kalah banyak dalam jumlah hanya bisa membentuk pertahanan sampai para penduduk tempat itu dievakuasi.

Zeithor mengangkat tangan kanannya di udara. Para tentaranya lalu berhenti menyerang dan membentuk barisan di belakangnya. Sementara para ogre yang kini hanya tersisa sekitar 30 itu membentuk barisan di sisi seberang. Edneros berjalan menembus para Ogre dan berdiri di depan mereka menghadap ke arah Zeithor.

"Beraninya kau menghancurkan kota ini!" Geram Edneros

"Ini kota? Bagiku tempat ini seperti tempat pembuangan bagi makhluk-makhluk tidak berguna seperti kalian" Jawab Zeithor membuat Edneros dan para ogre naik pitam

"Dasar kau makhluk brengsek!" Maki Edneros

"Aku kesini hanya ingin membuat sebuah kerja sama atas nama tuan ku Belvendor kepada kalian para ogre" Kata Zeithor kemudian turun dari kudanya dan berjalan mendekat ke arah Edneros

"Kau tau kan sebentar lagi perang besar akan muncul kembali? Oleh karena itu aku ingin mengajak para ogre untuk bertarung bersama kami melawan pengikut semesta. Dan peperangan kali ini akan menjadi perang yang sangat besar dalam sejarah semesta" Jelas Zeithor

"Cih, aku tidak berniat membantu kalian. Lagipula kami para Ogre tidak tertarik untuk pergi berperang" Tolak Edneros, Zeithor hanya tertawa kecil mendengar jawaban Edneros

The Scepter : Armageddon WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang