5 and 5 : Useless?

2K 200 9
                                    


"Siap?" Daniel bertanya kepada teman-temannya yang kemudian mengangguk mantap.

"Sesuai kesepakatan, 5 dan 5" sambung Jason

"Baiklah.. SEKARANG!" Teriak Hideo, lalu joe, Daryl, Rafe, Casey dan Austin berlari dengan kencang menuju makhluk tersebut, sementara itu Daniel, Jason, Hideo, Dylan, dan Gwynn duduk tenang mencoba untuk berkonsentrasi dalam mengumpulkan tenaga.

Makhluk tersebut lalu menatap ke arah 5 orang yang tengah berlari menujunya.

Rafe mengarahkan telapak tangannya ke depan, sebuah kobaran api berwarna merah muncul membentuk sebuah burung phoenix, Rafe lalu melompat naik ke atas burung api tersebut, diarahkannya kedua tangannya membentuk posisi seperti sedang memegang panah, lalu sebuah panah api berwarna biru muncul dalam genggaman rafe, di arahkannya anak panah tepat menuju ke arah Amalaika

"DSINGG!!" Panah api itu lalu melesat dengan cepat, makin lama anak panah tersebut makin membesar lalu membelah menjadi 3 anak panah api berukuran besar.

"JLEBB!" ketiga anak panah tersebut berhasil menusuk bagian perut dan dada Amalaika, namun anehnya tiba-tiba panah api tersebut terserap masuk ke dalam tubuhnya.

"Apa-apaan ini?" Seru rafe kebingungan, namun tak lama tiba-tiba amalaika membuka mulutnya dengan sangat lebar, saat itu jugalah ribuan panah api melesat keluar dari dalam mulutnya dan melesat menuju Rafe dkk, Dengan cepat Daryl lalu membuat sebuah gelombang air yang sangat besar seperti tsunami untuk mencegah api-api tersebut membakar tubuh mereka

Api-api itu lalu tenggelam dan padam ditelan oleh air Daryl, namun saat itu juga amalaika mengangkat cambuk yang berada di tangan kanannya dan mencambuk air tsunami Daryl, seketika itu juga air tersebut berubah menjadi sangat ganas dan sedikit demi sedikit membentuk menjadi sebuah butiran-butiran air kecil yang lalu berubah bentuk menjadi jarum air yang tajam, ribuan jarum tersebut lalu berterbangan melesat menuju mereka berlima. Daryl berusaha untuk mengendalikan airnya lagi, namun airnya tetap tidak meresponnya, seolah-olah airnya memilih tunduk pada kekuataan amalaika daripada kekuatannya. Melihat hal tersebut Austin lalu membuat sebuah pelindung gravitasi bagi dirinya dan 4 orang lainnya sehingga air-air tersebut tak bisa mengenai tubuh mereka.

Amalaika lalu menghembuskan udara dari mulutnya ke arah mereka berlima yang seolah berada di dalam balon gravitasi transparant. Tiba-tiba austin, Rafe, Casey, Daryl, dan Joe merasa sulit bernapas didalam balon gravitasi yang telah di buat Austin. Dengan cepat Austin menghilangkan kekuatannya agar bola gravitasi tersebut hilang dan mereka dapat bernapas lagi, namun ia tak ingat bahwa jarum-jarum air tersebut masih melayang disekitar mereka sehingga pada saat austin melenyapkan bola gravitasi itu, jarum-jarum air tadi melesat menusuk tubuh mereka hingga mereka jatuh tersungkur di tanah dipenuhi luka dan lecet.

"Aaaaa!!" rafe berteriak dari atas, tubuhnya kini jatuh bebas dari udara akibat burung phoenix apinya telah menghilang, Casey lalu menggunakan kekuatannya dan memunculkan sebuah sulur tumbuhan besar dari dalam tanah, sulur itu lalu bergerak meliliti tubuh Rafe dan menurunkannya dengan perlahan.

Tanpa mereka sadari, Amalaika memandang sulur tumbuhan tersebut dengan tatapan matanya yang berwarna seperti pemandangan luar angkasa, tiba-tiba sulur yang tadi menolong rafe berubah menjadi ganas dan tak terkendali oleh Casey, sulur tersebut lalu bertambah besar dan memunculkan sulur-sulur lain disekitarnya lalu menyerang mereka berlima dan melilit seluruh tubuh mereka hingga tak dapat bergerak, semakin kencang sulur-sulur tumbuhan tersebut meliliti tubuh mereka seolah hendak meremukkan semua tulang dan organ-organ tubuh.

"JDER!" Sebuah kilat menyambar salah satu sulur yang meliliti Joe, ia lalu mengarahkan petir-petirnya ke arah sulur yang meliliti ke 4 temannya hingga mereka terlepas.

The Scepter : Armageddon WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang