Jason berdiri menghadap ke arah depan, jantungnya berdetak kencang karena gugup. Bukan karena ia takut, tapi karena ini akan menjadi pertempuran pertamanya. Langit pagi itu masih sangat gelap. Di liriknya ke arah jam tangannya, sekarang sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Udara dingin masih berhembus seolah menusuk tulang.
Ia bersama dengan Casey, Daryl, dan Gwynn berdiri di salah satu cabang pohon yang tinggi dan besar, saat ini mereka ada di hutan beracun, hutan yang ternyata sengaja dibuat oleh Casey. Tak jauh di belakang mereka terdapat sekitar 2 ribu pasukan tengah berdiri menunggu untuk menyerang.
Ya, ini termasuk salah satu strategi perang, dimana mereka berempat di posisikan di bagian paling depan untuk memberikan sebuah sambutan kepada pasukan monster milik Belvendor.
Perlahan langit yang tadinya gelap kini perlahan mulai hilang berganti menjadi terang.
"Mereka datang!" seru Gwynn sambil membuka matanya, ia baru saja menggunakan anginnya untuk melihat pasukan Belvendor.
Jason melihat lagi ke arah depan, tampak sebuah garis hitam semakin lama semakin besar mendekat ke arah mereka, dan jason sangat yakin bahwa itu adalah pasukan monster Belvendor.
"Tunggu aba-aba dari ku!" seru Casey
Pasukan monster Belvendor bergerak dengan sangat cepat menyusuri hamparan tanah gersang yang akan menjadi medan pertempuran mereka melawan pasukan semesta. Di baris paling depan tampak ribuan monster berbentuk seperti serigala jadi-jadian dengan bentuh tubuh yang besar tengah berlari dengan kencang menggunakan keempat kakinya, di belakang serigala jadi-jadian tersebut terdapat monster raksasa dengan membawa senjata tajam di tangan mereka, ada yang membawa palu besar, pentungan, rantai, dan lain-lain. Di barisan belakang raksasa itu terdapat hewan raksasa berbentuk seperti gajah dengan wajah yang mengerikan seperti babi hutan tengah menarik sebuah alat besar di belakang mereka, di atas gajah raksasa itu terdapat beberapa sosok monster berdiri, tampak monster-monster itu yang nantinya akan menggunakan alat tersebut saat perang. Sementara Belvendor berada di barisan tengah, ia duduk di atas singgasananya yang terdapat di atas punggung gajah raksasa, di belakang singgasana Belvendor, tampak Zeithor dan Kiel berdiri. Gillian dan pasukan neraka miliknya berada di baris tengah setelah baris milik Zeithor. Gillian duduk di atas singgasananya yang di bawa oleh badak raksasa berwarna hitam dengan mata berwarna merah menyala dan terdapat dua buah tanduk besar di kepalanya, tampak kepulan asap panas keluar dari hidung badak hitam tersebut. Semakin lama pasukan monster milik Belvendor bergerak mendekati hutan beracun.
Belvendor menghentikan pasukkannya saat melihat hutan besar yang berdiri tak jauh di depan mereka.
"Mereka ada di dalam hutan itu?" Tanya Zeithor
"Ya, aku merasakan ada beberapa utusan semesta berada di hutan itu" jawab Belvendor
"Persiapkan para pasukkan, sepertinya sebentar lagi kita akan mendapatkan sebuah sambutan" Sambung Belvendor
******
Jason melihat ribuan pasukan monster dengan bentuk tubuh dan rupa yang berbeda-beda tengah berdiri tak jauh di depan hutan beracun.
"Apakah mereka sudah sampai di tempat yang telah di tentukkan?" Tanya Joe yang tiba-tiba datang.
"Ya" Jawab Jason
"Baiklah, kalau begitu ayo kita beri mereka sebuah sambutan" Seru Casey sambil tersenyum
"Sip! Aku sekarang sudah bersemangat!" Seru Daryl, ia lalu mengeluarkan kekuataannya.
Sementara itu di dalam hutanberacun, Rafe, dan Austin tengah berdiri bersama dengan ribuan pasukan lainnya, mereka terpana saat melihat ke atas, tampak gelombang air tengah lewat di atas mereka seperti sebuah gelombang tsunami yang sangat besar. Gulungan gelombang air tersebut membuat hutan menjadi gelap karena cahaya tidak dapat menembusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scepter : Armageddon War
AdventureDunia sudah binasa. Tak ada satu pun lagi yang tersisa. Hanya sebuah lautan luas yang menyimpan sejuta kota di dasarnya. Daratan gersang tanpa ada satu pun makhluk hidup di atasnya. Tanpa di sadari, di balik semua itu akan terjadi sebuah peperangan...