Hal yang Tersembunyi

2K 191 18
                                    

"Kalian tak apa?" Tanya Gabriel yang datang menghampiri Daniel dkk diikuti Arsen dan juga Abegiel

"Dimana Jason?" Tanya Arsen saat melihat batang hidung pria tersebut tak terlihat di depannya. Belum sempat Daniel menjelaskan apa yang sedang terjadi, tiba-tiba Abegiel berseru kaget

"JASON?!" Arsen lalu menatap kearah pandangan Abegiel. Ia pun tak kalah terkejut melihat di kejauhan sana Jason sedang berdiri di seberang Belvendor. Yang membuat Arsen tak kalah kaget lagi adalah jubah kuning keemasan yang terpasang ditubuh Jason, terlihat begitu bersinar. Bahkan aura Jason pun terasa berbeda dari yang sebelumnya, lebih kuat dan sangat berbahaya.

"Tak ku sangka anak bodoh itu ternyata bisa membuat ku tercengang" Guman Arsen pelan sambil tersenyum

*****

"Wow! Wow! Wow! Lihat siapa yang datang menghampiri ku sekarang ditengah-tengah puncak kekalahan mereka? Seorang utusan semesta!" Kata Belvendor santai, semetara Jason hanya diam sambil menatap Belvendor dengan tatapan tak peduli

"Aku tak tau apa rencana kalian saat ini! Mengirimkan seorang bocah ingusan seperti mu? Hah! Yang benar saja! Kalian hanya membuang-buang tenaga kalian saja untuk melakukan sesuatu yang sudah pasti kalian tau akhirnya, kekalahan" seru Belvendro dengan memberi penekanan "kalah" pada nada suaranya. Jason masih diam mendengarkan kata-kata Belvendor sambil sesekali menanggapi santai.

"Lagipula saat ini kalian tidak bisa melakukan apa-apa, karena kalian tidak memiliki kekuatan yang dapat menandingi kekuatan Amalaika, jadi lebih baik kau menyerah saja, bocah ingusan"

"Yah, mungkin kau benar bahwa kami tidak memiliki kekuatan untuk mengalahkan Amalaika, tapi... kami dapat membuat monster itu menghilang dari hadapanmu!" Jawab Jason tegas

"Oh benarkan? Gaya bicara mu sombong sekali! Kalau kau merasa dapat menghilangkan Amalaika dari hadapan ku, seharusnya kau dapat mengalahkannya terlebih dahulu" tepat saat Belvendor mengakhiri kalimatnya, Amalaika lalu mengarahkan telapak tangannya ke arah Jason. Sebuah bola hitam terbentuk semakin lama semakin membesar dan melesat ke arah Jason yang hanya berdiri santai sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan memandang bagaimana bola hitam yang mematikan itu tengah melesat ke arahnya membuat suara desingan nyaring di udara. Tinggal 1 meter lagi jarak bola hitam tersebut dengan tubuh Jason, tiba-tiba sebuah cahaya putih seolah melindungi Jason dari bola hitam raksasa itu dan menghempas bola hitam tersebut sangat jauh.

"DUARRR!" Ledakan sangat besar terjadi dari kejauhan akibat serangan bola hitam itu.

"Bukan aku yang akan mengalahkan Amalaika, tetapi dia....." Tepat saat itu juga dari belakang Jason muncul sesosok naga besar berwarna putih dengan warna biru pada bagian bawah tubuhnya. Aorona. Naga itu kini tubuhnya berpuluh kali lipat lebih besar dari pada saat mereka bertemu dilembah, karena wujud asli naga itu memang sangatlah besar.

Belvendor terkejut melihat naga yang sudah tak asing dilihatnya.

"Naga itu.......!" Geramnya. Sebuah ingatan saat ia dulu pertama kali melawan para Archein tiba-tiba muncul dikepalanya. Naga itu, ya, Aorona. Naga yang juga ikut bertempur melawannya. Tidak. Lebih tepatnya adalah melawan Amalaika. Naga yang memiliki kekuatan sangat hebat hingga akhirnya membuat ia mengalami kekalahan yang tak dapat dilupakan Belvendor sampai saat ini.

"Kau pasti mengingat naga ini kan?" Tanya Jason dengan nada sarkastis membuat Belvendor bertambah geram melihatnya

"Belvendor! Aku menantang mu untuk melawan ku pada peperangan kali ini, dan Aorona akan bertempur melawan Amalaika!" Tantang Jason sambil menodongkan jari telunjuknya tepat kearah Belvendor

Belvendor tampak diam memikirkan tantangan Jason, namun pada akhirnya ia tersenyum penuh kepuasan karena ia yakin bahjwa ia memiliki kekuatan lebih hebat dibandingkan Jason, karena toh ia adalah mantan Archein dulunya.

The Scepter : Armageddon WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang