Dies bersama dengan ribuan pasukan semesta dan juga pasukan Armasoul berdiri memandangin Amalaika yang berada sangat jauh di depan sana.
"BUM! BUM! BUM!" tanah bergetar dengan cukup hebat akibat langkah kaki Amalaika yang berjalan perlahan menuju mereka
"Kalian perlambat Amalaika, aku akan mengurus Belvendor" Seru Keios kepada utusan semesta yang kemudian menghilang dengan cepat.
"BUM!" Keios mendarat tak jauh di samping Belvendor
"Wow! Lihat siapa yang datang menemui ku, huh? sesosok makhluk tak berguna yang menyedihkan" Kata Belvendor sambil tersenyum licik ke arah Keios yang hanya menatapnya santai
"Aku kira kau sudah mati akibat dilempar oleh Zeithor" Sambung Gillian
Mendengar itu, Keios hanya tertawa kecil meremehkan
"Hahaha, sepertinya justru yang mati duluan adalah kaki tangan mu itu"
"Yah, aku tak peduli! Karena orang lemah memang pantas mati" jawab Belvendor enteng, seolah kematian orang kepercayaannya itu bukan suatu masalah besar baginya.
"Aku tak tau apalagi rencana kalian untuk mengalahkan ku kali ini, tapi aku akan memberi tau kalian satu hal bahwa usaha kalian akan sia-sia. Jadi menyerah dan bergabunglah dalam pasukan monster milik ku. Aku berjanji akan memberi kalian kedudukan yang tinggi" Tawar Belvendor
"Cuih! Aku tak sudi bergabung bersama orang jahat seperti mu! Lebih baik sekarang kau mempersiapkan diri untuk mati di tangan ku saat ini juga!"
"Sayang sekali kau menolak kesempatan langka yag telah ku berikan.... Hmmm, baiklah kalau itu mau mu. Namun sebelum kau melawan ku, ada sesuatu yang ingin aku perlihatkan kepada mu" Belvendor lalu mengangkat ke dua tangannya ke atas. Tepat saat itu juga Amalaika mengarahkan telapak tangannya kedepan. Asap hitam tiba-tiba muncul dari telapak tangan tersebut dan berterbangan di tanah membentuk ribuan sosok yang tak asing lagi bagi Keios. Tatapan ribuan pasukan tersebut terlihat kosong seperti orang-orang yang sedang terkena hipnotis.
"Heh, kau memang sangat licik" Senyum Keios ketika melihat ribuan pasukan yang ia pimpin muncul di bawah sana, lengkap dengan rekan seperjuangannya, Tarlos, Bezeil, dan Felo.
***********
Daniel terduduk lemas sambil menyandarkan tubuhnya pada dinding labirin tersebut. Ia tak percaya bahwa ia telah gagal lagi menyelamatkan rekannya. Seharusnya ia tetap bersama dengan Jason dan yang lainnya meskipun lorong bertanda pentagram tersebut telah bergerak menghilang dari pandangannya, yang terpenting adalah kesalahannya di masa lalu tak terulang kembali di masa kini.
Michael hanya berdiri diam mengalihkan pandangannya dari Daniel yang terlihat seperti orang yang sedang frustasi berat.
Lorong tersebut lalu berhenti didepan percabangan labirin lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scepter : Armageddon War
AdventureDunia sudah binasa. Tak ada satu pun lagi yang tersisa. Hanya sebuah lautan luas yang menyimpan sejuta kota di dasarnya. Daratan gersang tanpa ada satu pun makhluk hidup di atasnya. Tanpa di sadari, di balik semua itu akan terjadi sebuah peperangan...