Ke lima orang itu lalu berjalan memasuki hutan berkabut hitam. Keios dengan tubuh masih terikat, terpaksa berjalan terseok-seok saat Zeithor menarik rantai yang meliliti tubuh keios layaknya seperti hewan yang di paksa untuk berjalan cepat mengimbangi langkah tuannya. Kiel tiba-tiba berhenti berjalan.
"Ada apa?" tanya Gillian
"Aku merasakan dua sosok tengah berlari menjauhi kita dari arah depan" jawab Kiel
Mendengar perkataan Kiel membuat Keios terkejut.
"Bezeil kah?" tanyanya dalam hati
Kiel lalu mengarahkan ke dua telapak tangannya kedepan, sebuah cahaya berwarna ungu kehitaman berpendar keluar dari kedua telapak tangannya, tampak puluhan bayangan hitam keluar dari telapak tangan Kiel membentuk puluhan bayangan serigala yang kemudian berlari kencang ke depan dengan ganas seolah seperti mengejar mangsa yang lezat.
Puluhan bayangan serigala berwarna hitam itu melesat dengan sangat cepat masuk ke bagian terdalam hutan berkabut hitam.
Tak jauh di depan, Bezeil dan rekannya tengah berlari tak kalah kencang. Bezeil yang merasakan ada sesuatu yang bergerak mendekat lalu mempercepat larinya. Derap langkah kaki mereka memecah keheningan hutan tersebut.
"Arwwwww!!!!" Suara eraman binatang terdengar sangat dekat dengannya, di tolehnya ke samping, tampak beberapa serigala dalam bentuk bayangan hitam tengah mengejarnya dengan wajah bersiap untuk menerkam kapan pun ada kesempatan.
"Sial!" Rutuk Bezeil, mereka lalu berlari secara zig-zag melalui pepohonan besar yang memang tumbuh di dalam hutan tersebut berniat untuk memperlambat puluhan serigala bayangan yang tengah mengejar mereka, namun karena binatang tersebut hanya berupa bayangan hitam, dengan mudah serigala-serigala itu menembusi pepohonan.
"Felo, kita harus kembali ke markas, binatang-binatang itu tidak akan bisa mengejar kita disana!" Usul Bezeil yang kemudian dibalas dengan sebuah anggukan dari temannya yang bernama Felo.
Mereka masih terus berlari dengan puluhan serigala bayangan yang mengejar mereka dengan wajah yang menyeramkan. Merasa mereka telah hampir sampai di tempat tujuan, Felo lalu mengambil busur panah yang berada di punggungnya lalu mengarahkan anak panahnya ke arah depan. Anak panah dengan ujung tajam berwarna biru berkilau itu lalu melesat dengan cepat di udara. Sebuah cahaya biru berbentuk bulat kemudian muncul dan berpendar tak jauh di depan mereka, dengan cepat mereka memasuki cahaya biru tersebut, seekor serigala bayangan kemudian melompat dan tinggal 1 cm lagi berhasil menggigit salah satu kaki Bezeil, dengan cepat cahaya tersebut lalu hilang di udara membuat serigala bayangan itu menggigit mulutnya sendiri. Puluhan serigala bayangan itu hanya bisa berjalan mengitari tempat tersebut kebingungan karena kehilangan jejak buruan mereka begitu saja.
Kiel lalu membuka kedua matanya setelah merasa kehilangan jejak sosok yang ia kejar.
"Dua sosok itu berhasil kabur tanpa meninggalkan sedikit pun jejak di udara"
"Lebih baik kau cepat memberi tau kami tempat pasukan bersembunyi!" Seru Zeithor sambil menarik kencang rantai yang meliliti tubuh Keios hingga membuatnya jatuh tersungkur di tanah.
"heh, cari saja sendiri!" Jawab Keios sambil tersenyum mengejek ke arah Zeithor yang kini mulai naik pitam, dengan cepat Zeithor mengambil pentungan kayunya yang berada di punggungnya, pentungan tersebut kini berubah menjadi palu besi raksasa, di ayunkannya palu tersebut ke arah Keios
"Hei tunggu!" Tahan Gillian, Zeithor lalu menghentikan gerakannya
"Apa lagi?! Aku sudah sangat kesal melihat sosok menjijikan ini!" Geram Zeithor
"Tak perlu pakai kekerasan bung! santai!" Gillian mencoba menenangkan
"Aku sudah mengatakan bahwa aku tau tempat persembunyian pasukan Keios, jadi tak perlu bertanya lagi kepadanya! Oh man, kau memang membuat ku kesal!" Seru Gillian
"Lalu buat apa kita membawa sosok menjijikan ini?" Tanya Zeithor tak kalah kesal
"Eh, entah.. emang siapa yang suruh kau bawa dia?" jawab Gillian sambil menaikkan ke dua bahunya
Zeithor mendengus kesal, memang tidak ada yang menyuruh Keios ikut pergi, hanya ia saja yang sedari tadi membawa Keios layaknya anjing peliharaan.
"Baiklah, karena ia sudah tidak dibutuhkan lagi, boleh kah aku buang?" tanya Zeithor kepada Belvendor
"Terserah kau saja" Jawab Belvendor singkat, Zeithor lalu memegang erat rantai Keios dan dengan kencang melemparkan Keios di udara layaknya sedang melempar bola kasti.
Keios melesat kencang di udara makin menjauhi Zeithor dan lainnya, setelah merasa Zeithor dll sudah tidak dapat melihatnya lagi dan tubuhnya kini tinggal beberapa meter lagi menghempas tanah, ia lalu membuat tubuhnya dapat berteleportasi.
Keios mendarat sempurna di atas tanah, tak lama kemudian rantai yang tadi melilitnya jatuh menghempas tanah dengan keras tak jauh di belakangnya.
"Dasar orang-orang idiot!" Serunya sambil tertawa kecil lalu berjalan di dalam hutan berkabut hitam tersebut.
******************
Atreis dan Hideo berjalan menjauhi daerah gunung Orz, dibelakang mereka tampak Derios dan Demion berjalan membuntuti. Semakin jauh mereka dari gunung orz, lapisan es dan salju yang menutupi tanah semakin terlihat sedikit hingga mereka sampai di sebuah hutan rindang yang indah. Hutan tersebut dipenuhi oleh bunag berwarna-warni, pepohonan yang tidak begitu besra dan rindang hingga membuat cahaya dapat masuk dan menerangi hutan tersebut. Tampak beberapa peri hutan tengah sibuk mengurus hutan tersebut agar tetap terlihat indah. Beberap kupu-kupu tengah hinggap dan terbang di atas bunga.
Atreis, Derios, dan Demion tampak terpukau memandangi hutan yang sangat indah tersebut. Pepohonan yang penuh dengan berbagai macam buah-buahan segar, binatang yang tinggal bersama dengan rukun dan damai, serta sebuah sungai kecil yang jernih hingga terlihat beberapa ikan sedang berenang-renang di antara bebatuan. Angin yang berhembus halus di dalam hutan tersebut terasa sangat menyejukkan.
Tak lama kemudian di depan mereka sebuah gerbang yang terbuat dari kayu berdiri kokoh di tengah-tengah hutan tersebut. Tampak 3 orang manusia (2 pria dan 1 wanita) berdiri di depan pintu gerbang sambil menatap mereka berempat.
"Selamat datang di taman eden" Salam mereka bertiga ramah sambil membungkukkan tubuh.
"Sepertinya kali ini kami kedatangan salah satu keturunan Arkos, utusan semesta terdahulu" kata seorang pria yang berdiri di tengah, tampak pria tersebut seumuran dengan Atreis. postur tubunya tinggi ideal dengan rambut berwarna hitam dan iris mata berwarna hitam pula. Sementara gadis yang berdiri di sampingnya bertubuh ramping dan berkulit eksotis dengan wajah yang sangat cantik. Sedangkan seorang pria satunya lagi bertubuh sedikit lebih pendek dibandingkan pria yang ditengah, rambutnya berwarna hitam dengan iris mata berwarna biru laut.
"Bagaimana kalian tau kalau aku keturunan dari Arkos?"Tanya Atreis
"Kami bisa merasakannya, karena kami telah diberi karunia langsung dari para Archein" Jawab pria di tengah
"Jadi, kalian pasukan Armasoul?!" Seru Atreis
"Ehmm.. dulunya, tapi...." kalimat pria tersebut tampak menggantung
"Lebih baik kita jelaskan di dalam saja, ayo masuk" seru gadis berwajah cantik
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scepter : Armageddon War
AdventureDunia sudah binasa. Tak ada satu pun lagi yang tersisa. Hanya sebuah lautan luas yang menyimpan sejuta kota di dasarnya. Daratan gersang tanpa ada satu pun makhluk hidup di atasnya. Tanpa di sadari, di balik semua itu akan terjadi sebuah peperangan...