Aries membuka sebuah ruangan dengan dinding penuh dengan lukisan-lukisan besar menarik dengan warna yang berkilauan.
"Wow, keren!" Seru dylan takjub
"Hei, apakah cuman aku yang berpikir kalau semua lukisan itu menggambarkan alam semesta?" Tanya Austin bingung.
"Benar sekali, ini semua adalah lukisan alam semesta" jawab Aries sambil tersenyum
"Orang macam apa pelukis itu? Menurut ku ini terlihat seperti bukan lukisan, terlihat sangat nyata" kata Gwynn takjub menikmati tiap-tiap lukisan yang sangat indah itu.
"Nanti kalian akan tau, pertama-tama aku akan menceritakan sejarah terjadinya semesta kepada kalian" aries lalu menjentikkan jari kanannya. Suasana ruangan tersebut menjadi berubah. Mereka seolah berdiri di tengah-tengah luar angkasa yang menampilkan pemandangan yang sangat menakjubkan, ribuan bintang berkilau dan planet-planet tak berpenghuni. Tak lama pemandangan itu berubah menjadi gelap dan muncul sebuah cahay putih yang bersinar.
"Jutaan tahun yang lalu, semesta di penuhi oleh kegelapan dan hanya ada satu cahaya yang bersinar. Cahaya tersebut disebut Zeros, nenek moyang dari semesta. Melihat hanya ia satu-satunya cahaya yang bersinar di tengah-tengah kegelapan hampa, ia lalu membentuk ribuan planet menggunakan kekuataanya yang tak terbatas dan tak tertandingi. Namun dari semua planet yang ia buat, hanya ada 1 planet yang berhasil dan layak untuk digunakan. Ia lalu mengeluarkan 5 buah cahaya berwarna merah, kuning, hijau, biru, dan ungu dari tubuhnya. Ke 5 cahaya itu berputar mengelilingi planet tersebut yang keseluruhannya terbuat dari tanah gersang. Yang pertama adalah cahaya berwarna merah, ia membuat beberapa tanah di planet itu menjadi lebih tinggi. Kedua adalah Cahaya biru, ia memunculkan air dan memenuhi daratan yang rendah. Ketiga adalah cahaya hijau, ia menumbuhkan jutaan jenis tanaman hijau di atas daratan yang tinggi sehingga membuat daratan kosong itu di penuhi oleh tumbuhan beraneka raga. Ke empat adalah cahaya kuning, ia memunculkan berbagai jenis binatang, baik itu binatang darat, air, dan laut sehingga membuat tempat itu menjadi lebih hidup. Dan yang terakhir adalah cahaya ungu, ia bertugas untuk menciptakan langit dan berbagai macam perubahan musim agar keseimbangan tempat itu terjaga. Setelah tugas mereka selesai, ke 5 cahaya itu kembali ke cahaya putih tersebut dan melayang di sekitarnya" Mata mereka berlima tak berhenti memandang pemandangan didepan mereka yang terlihat seperti sebuah film yang diputar.
"Zeros melihat hasil ciptaan tersebut dan merasa ada yang kurang. Ia lalu mengutus kelima cahaya itu untuk tinggal di planet tersebut dan mengurus seluruh isi planet . Kelima cahaya itu lalu melesat masuk ke dalam planet dan seketika itu juga wujud kelima cahaya itu berubah menjadi manusia bersayap putih dengan sebuah tongkat kristal yang berpendar mengeluarkan warna sesuai warna asal mereka. Kelima sosok bersayap putih itu lalu bekerja tanpa henti mengurus dan merawat planet itu. Merasa tugasnya telah selesai, Zeros lalu memecah tubuhnya menjadi beberapa bagian, 2 bagian besar menjadi alat penerang planet itu, baik itu penerang di siang maupun malam hari. Bagian-bagian kecil tubuhnya menjadi alat penerang berwarna kecil dan berkelap-kelip di angkasa agar ketika malam tiba, cahaya-cahaya kecil itu dapat terlihat sangat indah menghiasi angkasa. Lalu bagian tubuh lainnya yang hanya sebesar buah apel turun ke planet itu. Kelima sosok bersayap itu lalu mengambil cahaya itu dan membuat sebuah tongkat berwarna perak dengan cahaya tersebut berada diujung atasnya, mereka lalu menyimpan tongkat tersebut di tengah-tengah planet itu dan berjanji tidak akan menggunakan kekuatan yang ada di dalam tongkat itu" Aries lalu menghentikan kalimatnya sebentar.
"Setiap ada cahaya putih, pasti akan selalu ada cahaya hitam, ya kan?" Tanya Aries sambil tersenyum, mereka berlima hanya mengangguk.
"Suatu saat sebuah cahaya hitam turun ke planet itu. Cahaya hitam yang dipenuhi dengan aura jahat dan menakutkan. Namun saat cahaya itu turun, hanya satu sosok bersayap yang melihatnya, ia adalah sosok dengan tongkat berwarna ungu. Ia lalu mendekati cahaya tersebut yang melayang di tengah-tengah udara. Cahaya hitam itu berusaha menghasut sosok bersayap itu untuk menggunakan kekuatan dari tongkat tersebut dan berjanji bila sosok bersayap itu berhasil menggunakannya, ia akan menjadi penguasa semua planet termasuk planet itu. Mendengar hasutan yang menggiurkan dari cahaya hitam, sosok bersayap itu lalu setuju. Tanpa sepengetahuan teman-temannya, ia lalu mencuri tongkat tersebut. Melihat keberhasilan itu, cahaya hitam itu lalu masuk ke dalam tubuh sosok bersayap itu dan membuat kulitnya yang putih bersih menjadi berwarna kegelapan dengan beberapa aura jahat yang keluar dari tubuhnya. Rambutnya yang kuning keemasan berubah menjadi hitam pekat, iris matanya yang berwarna ungu berubah menjadi hitam dan sayap putihnya yang bercahaya berubah menjadi berwarna hitam. Sosok yang awalnya baik berubah menjadi jahat dan mengerikan. Ia lalu menggunakan kekuatan dari tongkat itu yang telah bercampur dengan kekuatan jahat milik cahaya hitam dan membuat keseimbangan planet tersebut menjadi terganggu. Badai besar melanda hampir di seluruh tempat membuat pepohonan tumbang dan menimpa binatang yang ada di bawahnya. Melihat hal tersebut ke empat sosok lainnya tidak tinggal diam, mereka melawan sosok jahat itu dan bertempur selama ribuan tahun tanpa henti. Akhirnya sosok hitam tersebut berhasil dikalahkan. Tongkat itu kembali ke tangan empat sosok bersayap putih dan mengembalikan keseimbangan planet tersebut. Sosok bersayap putih yang telah berkhianat itu lalu diusir dari planet tersebut dan tinggal dalam kesendirian, kesengsaraan, dan ketakutan karena selalu dibayang-banyangi oleh cahaya hitam yang selalu menggodanya untuk menggunakan kekuatan jahatnya dan membalaskan dendam sosok itu kepada teman-temannya yang telah mengusirnya. Akhirnya karena kegelapan telah memenuhi diri sosok bersayap putih itu, ia lalu membiarkan cahaya hitam itu menguasainya. Dengan kekuatannya, ia lalu membuat bala tentara jahatnya dan menghilang entah kemana. Di sisi lain, ke empat sosok bersayap putih sepakat untuk mencari pengganti sosok bersayap putih yang berkhianat untuk menjaga planet tersebut, dengan gabungan keempat kekuatan, mereka lalu menciptakan apa yang disebut sebagai manusia. Ribuan tahun mereka hidup dalam damai, hingga sosok jahat itu kembali muncul dan hampir menghancurkan planet tersebut. umat manusia dan keempat sosok bersayap itu bersama-sama melawan sosok jahat bersama dengan tentara jahatnya untuk waktu yang sangat lama. Sosok hitam itu berhasil dikalahkan untuk kedua kalinya dan mengecam akan kembali dan membalaskan dendamnya. Ke empat sosok bersayap putih itu lalu sepakat untuk mencari pengganti mereka demi mengalahkan sosok jahat itu. Mereka lalu menyatukan seluruh kekuatan mereka yang tersisa bersama dengan cahaya putih
"Mulai dari sekarang, kami akan mengutus kalian wahai manusia yang terpilih semesta untuk melawan si jahat dan memperbolehkan kalian menggunakan kekuatan semesta dan tongkat ini"
Empat sosok itu lalu kembali berubah menjadi 4 cahaya dan menyatu kembali dengan cahaya putih tersebut didalam tongkat itu yang kini memiliki 4 warna mereka dan mengeluarkan gelombang cahaya yang terang dan menjalar ke seluruh planet dan alam semesta. Tongkat itu lalu masuk ke tengah-tengah planet tersebut dan diam di sana untuk menyeimbangkan seluruh alam semesta. Agar tak ada yang bisa mencuri tongkat itu, ia membuat sebuah labirin besar sebagai benteng pertahanan, siapapun yang masuk kedalam labirin itu tak akan bisa kembali dan keluar, ia akan terkurung di dalam labirin tersebut sampai kematian menjemputnya"
Mereka berlima hanya bisa menelan ludah mendengar perkataan Aries.
"Dan kalian tau siapa sosok jahat itu?" Tanya Aries lagi.
"Dia adalah Belvendor" sambungnya sambil tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scepter : Armageddon War
AdventureDunia sudah binasa. Tak ada satu pun lagi yang tersisa. Hanya sebuah lautan luas yang menyimpan sejuta kota di dasarnya. Daratan gersang tanpa ada satu pun makhluk hidup di atasnya. Tanpa di sadari, di balik semua itu akan terjadi sebuah peperangan...