Armageddon : H-2

2K 180 0
                                    

Atreis membuka kedua matanya perlahan, tampak sebuah cahaya menyilaukan pandangnya. Kepalanya masih terasa sangat sakit akibat dibentur dengan suatu benda keras.

"Sudah bangun, huh?" Tanya sebuah suara, Atreis menoleh ke asal suara tersebut, tak jauh darinya ada seseorang tengah membelakangi Atreis

"Kau!" Seru atreis ketika melihat baju yang digunakan orang tersebut sama seperti sosok yang menyerangnya di gunung Orz

Orang tersebut lalu berbalik dan berjalan kearah atreis. Orang tersebut adalah seorang pria bermata agak sipit dengan rambut pendek berwarna hitam pekat, tampak kulit wajah pria tersebut berwarna cerah dengan sebuah bandans hitam menutupi dahinya.

Pria itu kemudian duduk di kursi kecil sebelah kasur Atreis

"Siapa kau?" Tanya pria itu

"Atreis" jawab atreis singkat, pria itu hanya mengangguk.

"Kenapa kau berada di gunung Orz? Apa yang kau cari? "tanyanya lagi, atreis tampak terdiam, ia tak ingin rencana menemukan pasulan armasoul terbocorkan, karena ini adalah misi rahasia.

"Karena pasukan Armasoul?" Tanyanya lagi yang membuat atreis terkejut bagaimana mungkin pria itu tau tujuan utamanya.

"Bagaimana kau tau?" tanya Atreis curiga, pria itu kemudian tersenyum kecil sambil menuangkan teko kecil yang berisi teh hangat ke sebuah gelas kecil lalu memberikan kepada Atreis

"Sepertinya usaha mu sia-sia" Katanya kemudian membuat Atreis mengerutkan kedua alisnya

"Pasukan yang kau cari itu, sudah tidak ada" Sambungnya lagi

*************

Aries menghela napas dengan sangat kasar saat salah satu mata-mata kembali ke istana dan menyampaikan sebuah kabar yang benar-benar diluar dugaannya.

"Kau tidak salah lihat?" Tanya salah satu monster yang juga berada di dalam ruangan tersebut

"Tidak, hamba dan Elies benar-benar melihat sendiri" Jawab mata-mata tersebut dengan mantap

Aries tampak mondar-mandir dengan penuh emosi. Suasana ruang strategi kini menjadi hening.

"Apa yang harus kita lakukan? ini benar-benar di luar dugaan kita" Seru Ramos,monster gorila yang merupakan wakil komandan pasukan monster.

"Kita benar-benar tersudutkan" Timpal monster lain

"Memang ada apa dengan Gillian?" tanya sosok berwajah unta yang tampaknya masih belum tahu mengenai Gillian

"Gillian adalah penguasa Neraka" Jawab Aries, membuat monster berwajah unta tersebut kaget

"Ia memiliki ribuan tentara iblis yang sangat kuat dan kejam. Ia pernah bertarung melawan Ayah ku dulu bersama dengan Belvendor, namun karena ia berkhianat dan berniat untuk mencuri The scepter dari tangan Belvendor, ia lalu di keluarkan dari pasukan Belvendor bersama dengan ribuan tentara iblis lainnya" Sambung Aries lagi

"Seribu tahun lalu Gillian dan pasukkannya tidak ikut berperang yang artinya ia benar-benar dikeluarkan dari daftar pasukan Belvendor.. tapi, aku tak percaya kali ini ia datang lagi untuk bergabung dengan Belvendor. Pasti ada sebuah rencana licik di balik semua itu" timpal Ramos

"Entah lah, tapi yang jelas saat ini kita benar-benar kalah jumlah... " desah Aries

"Ku harap kau cepat kembali dan membawa pasukan armasoul untuk ikut berperang bersama kita, Atries" Harap Aries dalam hati.

********************

"Pasukan yang kau cari itu, sudah tidak ada" kalimat tersebut berhasil mengagetkan Atreis

"Apaa??! tidak mungkin!" Seru Atreis tak percaya

"Tidak! itu tidak mungkin! Mereka tidak mungkin mati secepat itu!" Atreis tampak emosi dan tak percaya. Ia teringat janji yang telah ia buat dengan ayahnya untuk membawa pasukan Armasoul berperang melawan Belvendor. Ayahnya telah menaruh harapan besar kepadanya, Derios, dan Demion, dan kini mereka harus kembali dengan tangan kosong dan sebuah kabar buruk bahwa pasukan armasoul telah tiada, itu pasti akan membuat ayahnya sangat kecewa. Terlebih ia saat itu berbicara dengan sangat yakin didepan ayahnya dan puluhan atasan lainnya. Sungguh memalukan jika ia pulang dengan sia-sia tanpa membawa hasil apapun.

"Aku tak mengatakan bahwa pasukan armasoul telah meninggal" Ralat Pria itu

"Lalu?"

"Kau akan lihat nanti, ayo!" Seru pria itu kemudia berdiri dari duduknya

"Kemana?" Tanya Atreis bingung

"Ikut saja" Jawab pria itu

"Oh iya, kau bisa panggil aku Hideo" Sambung pria itu lagi

***********

Sebuah kereta yang terbuat dari kayu berwarna hitam yang dipoles dengan begitu halus tengah bergerak kencang di tarik oleh 4 ekor serigala besar berwarna hitam dengan mata berwarna merah darah. Beberapa aura jahat tampak mengelilingi kereta tersebut.

Sebuah pemandangan hutan yang ditutupi oleh kabut hitam yang tebal kini membentang dihadapan kereta kuda itu yang berisi Gillian, Zeithor, Belvendor, pria bertopeng, dan juga... keios yang tubuhnya masih terikat kuat dengan rantai besi besar.

"Hutan berkabut hitam ya?" kata Belvendor sambil tersenyum licik ke arah Keios yang kemudian balas menatap Belvendor dengan penuh kebencian.

"Tempat yang cukup bagus untuk menyembunyikan sebuah pasukan besar" sambung Zeithor lagi.

Kereta itu lalu berhenti tepat di depan hutan berkabut hitam. Mereka berlima lalu turun dan berjalan lebih dekat ke hutan. Tepat saat Belvendor akan menjejakkan kakinya ke dalam hutan tersebut, tiba-tiba sebuah penghalang transparan berpendar dan menahan Belvendor untuk masuk ke dalam hutan tersebut.

"Huh, penghalang yang cukup bagus untuk menahan ku masuk" Seru Belvendor sambi tersenyum ke arah Keios yang berdiri dibelakangnya

"lakukan tugas mu, Kiel" Perintah Belvendor kepada pria bertopeng vendetta yang bernama Kiel tersebut. Kiel lalu berjalan mendekat ke arah hutan kemudian mengarahkan tangannya kedepan sambil menutup ke dua matanya, penghalang hutan itu tampak berpendar tak kala tangan Kiel menyentuhnya. Sebuah cahaya berwarna biru keunguan kini menyelimuti seluruh tubuh Kiel, cahaya tersebut lalu mengalir menuju penghalang transparan hutan itu melalui tangan Kiel dan menyebar keseluruh hutan, tak lama penghalang hutan tersebut memancarkan cahaya berwarna biru terang yang menyilaukan yang kemudian dengan perlahan menghilang. Belvendor lalu melangkahkan kakinya lagi ke dalam hutan itu dengan mudah tanpa tertahan oleh penghalang tadi.

"Ups, sepertinya penghalang hutan kesayanganmu sudah hilang" Ejek Belvendor dengan nada meremehkan sambil tertawa kecil

"Huh, mati saja kau Belvendor!" geram Keios dalam hati

Sementara itu jauh didalam hutan berkabut hitam, sesosok monster dengan setengah badan atas manusia dan setengah bagian bawah berupa kuda memandang ke atas hutan tersebut. salah satu sosok lain yang bertubuh sepertinya tampak kebingungan memnadanginya.

"Ada apa Bezeil?"

"Aku merasakan sesuatu yang jahat berhasil menembus penghalang dan kini sedang bergerak menuju kesini" Jawab Bezeil sambil terus memandangi sekitar hutan yang diselimuti oleh kabut hitam tebal

"Ah, itu hanya firasat mu saja" sela temannya, Bezeil hanya mengangguk, namun sebuah perasaan tak nyaman terbesit di pikirannya. Tiba-tiba sesuatu mengejutkannya.

"Aku merasakan kehadiran Keios!" Serunya lagi

"Hah?! kalau begitu ayo kita menemui Keios!"

"Tidak! saat ini aku merasakan Keios sedang tidak sendirian, ia bersama dengan beberapa orang beraura sangat jahat masuk kedalam hutan ini! Kita harus cepat memberi tau yang lain!" Seru Bezeil yang kemudian berlari dengan ke empat kaki kudanya diikuti temannya menembus kabut hitam di dalam hutan itu. Saat itu juga Bezeil merasakan sesuatu yang sangat berbahaya tengah memasuki hutan tersebut.

The Scepter : Armageddon WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang