Pertarungan antar utusan semesta

2.3K 206 0
                                    

4 orang itu berdiri menghadap mereka berlima, 3 pria dan 1 wanita. Mereka menggunakan jubah seperti milik jason, hanya warna saja yang berbeda yaitu hitam.
Satu orang yang membuat jason tak berhenti menatapnya adalah seorang pria yang berdiri ke dua dari sebelah kanan, di bahunya tersampir sebuah pedang dengan gagang berwarna biru tua.

"Siapa mereka?" Tanya Austin

"Entahlah tapi aku bisa merasakan ada hawa ingin membunuh dari mereka" jawab Rafe

4 orang itu lalu berjalan mendekat ke arah mereka berlima, jubah hitam panjang mereka terkibar di tiup angin. Melihat mereka mendekat, jason dan yang lain memasang sikap waspada.

"Apa pun yang terjadi, kita harus waspada" perintah jason.

Ke 4 orang itu lalu tiba-tiba berlari ke arah mereka.

"Oh sial!" Seru Jason

Seorang pria yang berada paling kiri mengarahkan ke dua tangannya ke depan dengan posisi telapak tangan terbuka, lalu semburan air keluar dan melesat dengan cepat ke arah jason dkk. Dengan cepat Rafe mengeluarkan api biru yang besar dan "Cresss!" Terbentuklah uap air yang bertebaran diudara. Akibat air melawan api itu, menyebabkan kabut yang lumayan tebal dan menutupi pandangan mereka.

"Syuttt!" Sebuah benda bergerak dengan cepat di udara, sebuah sulur tanaman yang besar dan berduri melesat ke arah mereka.

"SRETT!" Gwynn mengeluarkan angin tipis yang tajam dan memotong sulur tersebut yang kemudian bergerak mundur.
"Whusss!" Gwynn lalu mengeluarkan pusaran angin yang melesat ke depan dengan cepat untuk menyingkirkan kabut yang telah memenuhi tempat itu.

"JDER!! JDERR!!" beberapa petir muncul dari langit dan menyambar tempat tersebut.

Petir itu lalu bergerak dengan cepat menuju ke arah mereka. Dylan lalu membuat sebuah pelindung berbentuk setengah lingkaran besar dari tanah dan melindungi mereka dari sambaran petir tersebut yang berusaha menyambar mereka dan menembus pelindung tanah Dylan.

"Wow! Siapa mereka? Bagaimana mereka bisa memiliki kekuatan seperti itu?" Seru Dylan panik

"Apa jangan-jangan mereka..." belum sempat Rafe menyelesaikan kalimatnya, jason menoleh ke dinding tanah itu dengan tatapan waspada

"SRETTT!" Dinding tanah milik Dylan terbelah menjadi 2 hanya dengan 1 sabetan dan hancur berkeping-keping.

Sesosok pria dengan pedangnya yang mengeluarkan cahaya berwarna merah melompat ke arah mereka dari udara. Melihat itu jason dengan cepat menarik Alzeir dari tempatnya dan "TRANG!!!"
Pedang mereka beradu kuat dan mengeluarkan suara yang nyaring di udara.

Jason melihat seorang pria di depannya yang memiliki tubuh sama tinggi dengannya. Rambut pria itu berwarna coklat kehitaman. Dan iris matanya berwarna hitam berkilau.

Tanpa jason sempat mengedipkan matanya, pria itu lalu dengan cepat memutar tubuhnya dan bergerak ke belakang jason dan "Brakkk!!" Pria itu melompat dan menendang punggung jason hingga membuat jason jatuh terpental ke depan.

Jason mencoba bangkit, ia terkejut dengan serangan pria itu. Ia seolah melihat seberkas cahaya lewat saat pria itu bergerak ke belakangnya dengan sangat cepat, bahkan jason sendiri tidak menyadari jika pria itu sudah melewatinya dengan sangat mudah dan berada dibelakangnya lalu memberi tendang yang sangat kencang.
Pria itu jauh lebih cepat dibandingkan sosok berwajah banteng dan bertubuh gorila (zeithor) yang pernah menyerangnya dulu.

"Siapa kau?!" Teriak Jason

Pria itu hanya tersenyum sinis dan menenteng pedangnya di bahu.

"Kalahkan aku dulu baru aku akan memberi tau mu namaku " jawab pria itu.

*****

Rafe, dylan, austin, dan Gwynn jatuh tersungkur di tanah akibat pria berpedang tadi seolah mengeluarkan daya yang kuat hingga membuat mereka berempat jatuh terpelanting ke belakang dan menghancurkan dinding tanah Dylan menjadi serpihan-serpihan kecil.

Tiga orang sosok asing itu berdiri tak jauh di hadapan mereka berempat.

"Huh, cuma itu kekuatan kalian?" Kata seorang pria bermata biru laut.

"Lemah sekali" sambung pria lain yang memiliki rambut keemasan

Mereka ber4 lalu berdiri menghadap ke tiga orang yang telah meremehkan mereka.

"Kalau kalian kuat, kalahkan kami" seru seorang gadis berambut lurus pendek sebahu berwarna kecoklatan.

"Uh, sial!" Gerutu Dylan

"Aku akan mengalahkan gadis itu!" Seru Gwynn

"Kalau begitu aku pria bermata biru" sambung Dylan

"Baiklah, aku melawan pria satunya" jawab Rafe

"Aku akan membantu jason" seru Austin sambil melihat pria berpedang tadi tengah berdiri berhadapan dengan jason

*******

"Aries?" Tanya seorang ogre di ruangan itu tak percaya

"Maksudmu aries pemimpin tertinggi di dunia tak nyata?" Tanya Xavor

Atreis lalu berdiri dan memandang Xavor

"Benar" jawabnya mantap

"Apa yang membuat manusia dunia tak nyata datang ke tanah tak bernama ini? Terlebih lagi anak dari sang pemimpin tinggi disana" kata salah satu ogre, terdengar nada meremehkan dari suaranya

Mendengar perkataan yang seolah merendahkannya tidak membuat Atreis tersinggung, ia hanya mengeluarkan senyum kecil di bibirnya.

"Aku kesini untuk menjalin kerja sama atas nama pemimpin tertinggi dunia tak nyata sekaligus pemimpin para utusan semesta, Aries, ayah ku" kata Atreis sambil menundukkan tubuhnya

"Huh? Kerja sama seperti apa?" Tanya ogre lainnya

"Kerja sama untuk pergi berperang melawan pasukan belvendor. Kalian pasti sudah mendengar kabar bahwa sebentar lagi akan ada perang besar. Oleh sebab itu Ayah ku mengutusku untuk menjalin kerjasama dengan kalian para ogre yang terkenal akan kekuatan kalian dalam berperang" jawab atreis santai, mendengar hal itu para ogre terkejut dan mulai berbisik satu sama lain

"Tidak!" Teriak Xavor mengejutkan semua orang yang berada di ruangan tersebut hingga membuat suasana menjadi hening.

"Kami para ogre tidak ingin berperang lagi! Itu hanya membuat banyak ogre terbunuh! " Katanya dengan nada tinggi.

"Lagipula apa untungnya bagi kami jika kami ikut berperang dengan kalian? Tidak ada!" Sambungnya lagi.

"Kalau begitu kau menyia-nyiakan pengorbanan para ogre kota barat" jawab Atreis dengan cepat membuat Xavor memandangnya sambil mengerutkan dahi.

"Apakah kalian tidak ingin membalaskan dendam kalian bagi para ogre yang telah berjuang melawan pasukan belvendor agar kota mereka tidak dihancurkan? Terutama karena mereka telah membunuh anak mu.... Edneros" sambung Atreis, itu berhasil membuat Xavor terdiam. Tampak kesedihan yang mendalam di kedua matanya. Ia lalu berbalik dan membelakangi Atreis

"Pergilah. Kami tetap tidak akan pergi berperang" katanya dengan suara yang lemah, terdengar nada kesedihan di suaranya.

Atreis hanya bisa menghela napas panjang
"Baiklah kalau itu mau mu, aku tidak akan memaksa" ia kemudian berbalik dan meninggalkan ruangan itu.

Di luar istana, seekor beruang coklat dan sesosok bertubuh besar dengan wajah yang tertutup setengah sambil membawa 2 buah kapak besar bergerigi berjalan mendekatinya.

"Bagaimana?" Tanya beruang coklat tersebut

"Seperti biasa, ogre susah di ajak bekerja sama" Jawab Atreis singkat sambil berjalan pergi keluar dari wilayah istana diikuti 2 beruang coklat dan sosok bertubuh besar itu.

"Dimana mereka?" Tanya Atreis sambil menunggangi kudanya yang berwarna hitam.

"Sepertinya mereka sedang menjemput pendatang baru kita" Jawab Sosok bertubuh besar itu

The Scepter : Armageddon WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang