"Michael..."
"Kau terkejut melihat ku sekarang sedang berdiri di depan mu, huh?" seru Michael yang kemudian berdiri dan menatap tajam ke arah Daniel
"Bagaimana bisa kau...?"
"Sudahlah hentikan, aku tidak ingin mengingat hal tersebut lagi" Sela Michael
"Sekarang kita bukan lagi rekan, tapi musuh, jadi bertarunglah seolah aku tidak pernah menjadi rekan seperjuangan mu, Daniel" Tantang Michael
"Ta..tapi aku tidak ingin berperang melawan mu!" tolak Daniel
"Tapi aku ingin sekali berperang melawan mu" Saru Michael, ia lalu berlari kencang ke arah Daniel dan mengayunkan pedangnya
"Sret!" logam tajam dan daging beradu kuat
"BRUAKK!" Daniel jatuh berlutut di tanah, darah segar mengalir deras dari dadanya yang terluka akibat tersayat pedang Michael
"Apa yang kau lakukan?! Seharusnya kau menangkis serangan ku!" Geram Michael
"Aku sudah katakan bahwa aku tidak ingin berperang melawan mu" jawab Daniel mantap menahan rasa sakit di dadanya
"Kau......" Michael merasa kesal dan geram mendengar perkataan Daniel
"Kalau begitu aku akan membunuh mu saat ini juga sebagai pembalasan atas apa yang pernah kau lakukan dulu kepada mu!" Seru Michael
"Lakukan saja, karena aku memang pantas menerimanya" Jawab Daniel, mendengar perkataan tersebut Michael menjadi tambah geram, ia lalu mengarahkan pedangnya siap untuk menebas leher Daniel
"Syutt!" sesuatu dengan cepat melesat ke arah Michael yang kemudian melompat mundur menghindar
Tampak Dylan tengah memapah Daniel yang wajahnya kini sudah pucat akibat kehilangan banyak darah, Dylan lalu menatap tajam ke arah Michael kemudian melayang pergi di udara di atas tumpukkan tanah bersama dengan Daniel
Dylan melesat pergi meninggalkan medan peperangan menuju ke tengah hutan beracun di mana di sana telah didirikan tenda tempat Aries dan beberapa orang lainnya tengah menyusun strategi perang. Melihat Daniel yang berwajah pucat dan bajunya di penuhi oleh darah membuat Aries dan beberapa orang di tenda tersebut terkejut.
"Ada apa dengannya?" seru Aries kaget, ia lalu membantu Dylan memapah Daniel dan membaringkannya di lantai, dengan cepat Aries merobek jubahnya dan melilitkannya ke dada Daniel agar darahnya berhenti mengalir keluar
"Seorang pria menyerangnya" jawab Dylan
"Tuan Aries, Atreis telah datang!" Seru sesosok monster berwajah seperti ikan, Atreis lalu masuk ke dalam tenda bersama dengan Derios, demion, dan 4 remaja yang tidak Aries kenal.
"Ayah, kami telah kembali!" Seru Atreis
"Apa yang terjadi?!" Atreis terkejut ketika melihat Daniel terbaring pucat di lantai
"Ia terluka sangat parah, dari tadi darahnya tak berhenti-henti keluar" jawab Aries
"Biarkan aku melihatnya" Seru Nessia, ia lalu berjalan mendekati Daniel, di bukanya kain yang sudah dipenuhi oleh darah yang meliliti dada Daniel
"Apa-apaan ini?" Seru Nessia
"Memang ada apa?" tanya Aries
"Siapa yang menyerangnya tadi?" tanya Nessia lagi kepada Dylan
"Eh, entahlah tadi aku melihat ada seorang pria bermata hijau dan berambut coklat dengan pedang berwarna hitam menyerang Daniel" Jawab Dylan
"Bermata hijau berambut coklat?!" Seru Atreis
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scepter : Armageddon War
AdventureDunia sudah binasa. Tak ada satu pun lagi yang tersisa. Hanya sebuah lautan luas yang menyimpan sejuta kota di dasarnya. Daratan gersang tanpa ada satu pun makhluk hidup di atasnya. Tanpa di sadari, di balik semua itu akan terjadi sebuah peperangan...