Part 18

5.4K 187 5
                                    


Sorry kalo banyak typo ya.. Soalnya cuman sekali di cek.




"KEVINNNNNNNN....." teriak rino saat melihat wallppr kevin.

"Vin ini nggak seriusankan seorang kevin naksir ini cewe?..."

"Apaan sih kalian semua,.." katanya merebut kembali iphonenya.

"Sungguh aku masih gk percaya.. Rin tolong cubit, atau bangunin... Gue gk mimpikan?..."

"Auchhhhhh.... Sakitttt rinoooo." teriak alex.

"Lo yang nyuruhh..." katanya dengan wajah polosnya.
"Vin lo seriusan suka sama ini cewe."

Kevin menghembuskan nafasnya kasar. "Ada masalah dengan kalian semua?.."

"Ohhh tidak hanya saja sepertinya gue bakal punya saingan baru selain rino untuk merebut hati mila."

"Hah... Maksud kalian?..."

"Ckckckckc... Kevin... Kevin... Gue tau sebenarnya lo juga pasti ngrti maksud gue.. Kan IQ lo diatas rata-rata jadi gampang buat lo untuk mengerti maksud gue."

"Betul.... Bagaimana kalau kita bersaing sehat mendapatkan hati mila."

"Kalian bukan sainganku." ketus kevin.

"Hahahahhaha... Tu ketahunkan kalau lo juga suka sama mila.... Udah deh vin gk usah gengsi.. Entar lo nyesel sendiri lo." ledek rino.

"Aku yakin kalau aku yang akan mendapatkan mila." kata kevin yakin. Membuat kedua sahabatnya menganga sempurna. Pasalnya seorang kevin Yang tidak pernah jatuh cinta sebelumnya begitu yakin bisa mendapatkan seorang mila.

"Kenapa muka kalian berdua seperti itu?..." tanya kevin lagi.

"Tidak... Tidak... Tapi sepwrtinya kalau lo nggak usaha lebih keras lo gk bakalan dapatin mila vin." tambah alex

"Kenapa seperti itu.."

"Ya iyalah orang mila assistant gue... Jadi yang intensitas perremuanya paling sering pasti gue. Dan lo pernah dengar kata-kata inikan ' cinta tubuh karna terbiasa' nahbisa ajakan mipanya malas cinta sama gue karna dia bertemu sama gue setiap hari."

Penuturan alex tadi sukses membuatnya melongo tak percaya kalau mila bekerja di kantornya dan menjadi assistant alex.

"Sekarang gue yang nanya kenapa muka lo vin kaget lo?... Apa lo gk ada ngcek siapa kryawan baru yang menggantikan Brietha?..."

Kevin menggeleng dan segera mengecek kembali berkas karyawan baru yang masih ada di atas mejanya. Dan benar saja milalah orang yang menggantikan Brietha.

"Astaga... Yang benar saja ini." kesal kevin. Kevin mengambil ganggang telponya menghubungi skertarisnya

"Suruh mila karyawan baru yang menggantikan brietha ke ruanganku sekarang." kata kevin pada skrtarisnya.

"Maaf Mr. Tapi 15 menit lagi akan ada meeting bersama seluruh staf Mr."

"Oh.. Iya setelah meeting suruh dia segera keruanganku." katanya lagi.

"Baik Mr. saya akan menyuruhnya ke ruangan Mr. Kevin setelah Mr. selesai rapat."

"Baik. Terima kasih."

Tut.. Tut.. Tut....

"Gile lo vin... Langsung beraksi aja.. Ternyata orang tang gk pernah jatuh cinta sekalinya jatuh cinta begini banget ya aksinya." ledek rino.

"Kalian terlalu banyak bicara. Keluarlah.. Sebentar lagi akan meeting, alex siapkan semua bahanmu untuk rapat."

"Ohhh tenang sudah siap semua... Secatmra assistant cantik gue udah siapin semua. Ya udah gue keruangan dulu ya mau ngambil berkas-berkas sama ngecengin assistant cantik gue.." kata alex sengaja memanas-manasi kevin. Sedangkan kevin mengendus kesal karna sahabatnya berhasil membuat darahnya naik drastis.

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang