Kevin terus memeluk gween dengan erat bahkan dia terus mengusap punggung gween menyalurkan ketenangan.
"Gween.. Jangan menangis lagi ya... Kamu taukan aku dan mama akan selalu ada untukmu jangan merasa kamu sendiri.""Tapi gue udah bikin lo dan yang lain malu karna tau gue hamil." katanya menangis
"Sayang mam memang kecewa sama apa yang kamu bilang barusan.. Tapi semua sudah terjadi.. Mama gk mau kamu memikirkan masalah berat, tidak baik untuk kandunganmu nak.. Sekarang istrahatlah mama akan membantumu untuk berbicara dengan kedua orang tuamu nanti." mama nancy mengusap surai panjang gween dan memeluknya.
"Kamu dengarkan mama ngomng apa. Dan david biar jadi urusanku."
"Vin lo jangan lakukan hal aneh gue gk mau lo menghancurkan pernikahannya. Dan yang akan dinikahinnya adalah sabahat gue vin." gween memeluk lengan kevin memohon agar kevin tak melakukan hal yang tidak diinginkan.
"Aku akan berusaha mengontrol emosiku.. Jadi tenanglah sedikit."
"Bagaimana gue bisa tenang disaat gue tidak tau apa yang akan terjadi setelahnya."
"Sudahlah aku tidak mau didebat gween. Mama ayo kevin antar ke kamar. Sayang tolong antarkan gween kekamarnya." mila mengangguk kemudian menuntun gween kekamar tamu tapi sebelumnya kevin kembali mencium bibir ranum istrinya.
"Huh... Sepertinya ini akan menjadi pemandangan yang akan membuat mata gue sakit." celetuk gween.
"Jangan banyak perotes." kevin berlalu dari hadapan keduannya, setelah pembicaraan serius kevin dan mamanya dikamar tentang bagaimana caranya memberi tahu pada kedua orang tua gween, kevin kembali kekamarnya menunggu istrinya.
"Gween sebaiknya istirahatlah aku tau hal ini membuatmu lelah.. Dan kau dengar sendirikan tadi mama dan kevin tidak akan berpikiran pendek hanya karna kamu sedang hamil diluar nikah mereka akan membuangmu tak menganggapmu keluarga.. Yang pasti yang sekarang kita pikirkan adalah bagaimana berbicara pada orang tuamu." kata mila saat hanya dirinya dan gween dikamar tamu yang kecil tapi sangat nyaman dan memanjakan mata tidak seperti kamar tamu milik keluarga gween.
"Terimakasih mil.. Lo dan yang lain selalu menjadi tempat sandaran gue yang pas."
"Karna kita keluarga lo gween."
"Istirahatlah.. Gue mau nyusul kevin dulu."
"kenpa lo mil.. Pengen bikin dede kaya gue."
"Isshhh lo mah... Ngmong suka bener... Iya ni gak tau rasanya pengen banget sayang-sayangan sama kevin."
"Aihhh lo mesum banget sih mil..."
"Yakkkk lo mah... Jang terus ngomong begitu dong gue entar jadi gk semangat buat perang ranjang sama suami gue."
"Astaga mila omongan lo... Asal jangan nyaring-yaring aja.. Entar yang dengan pada pengen."
"Hahahah... Jangan bilang sekarang lo lagi pengen. Lo tenang aja kamar gue sama kevin kedap suara. Aisss mantapkan suami gue, selalu menciptakan kenyamanan untuk gue dan dia saat bercinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love
RomanceBukan salahku mencintaimu semua muncul dengan sendirinya. 18 + Bijaklah dalam membaca. Ini hanya karya