Kevin berjalan lemas menuju kaca besar yang ada dikamar mila. Ia meraba kaca besar yang ada dihadapannya, ia menangisi kenpa papanya bersikap seperti ini.
"Seandainya papa jujur dari awal tidak menyakiti siapapun, maka saat ini juga papa akan mendapatkan perhatian dari kami pa.."
"Sayang..." mila memeluk suaminya erat.
"Papa tega yang.. Dia tega sama kami."
"Ya semua.. Hiks.. Hiks.. Semua udah terjadi yang, papa chandra lebih memilih menjalani hari-hari sulitnya seorang diri."
"Tok.. Tok.. Tok.." bunyi ketukan jari mama nancy dikaca itu, membuat kevin dan mila menoleh kearah mamanya.
Seorang di ujung sana menoleh senyum samar terukir diwajahnya dan meminta seorang yang merawatnya untuk membantunya mendekat dan mendorong dia yang berada di kursi roda menuju kaca besar itu.
"Pa..." tangis mama nancy pecah saat melihat keadaan suaminya yang sudah semakin kurus dan wajahnya memucat dan terlihat pembesar kelenjar limfe di bagian lehernya serta kondisninya yang sangat lemah.
Papa chandra berusa membertahankan senyumnya bahkan tangannya seakan meraih yang mengelus pipi istrinya.
"Jangan menangis." katanya dan mama nancy bisa tau itu dari gerakan mulut suaminya."Aku minta maaf." katanya lagi dan mama nancy mengikuti gerakan mulut papa chandra.
"Tok.. Tokk. Tokk." tangan mila mengarah ke telpon yang menghubungkan mereka. Dan dengan cepat orang tersebut menyambungkan telponnya.
"Aku minta maaf nan.." kata papa chandra dan kemudian tangis mama nancy pecah ia menggelng kuat, ia tak mampu mendengar suara lemah papa chandra. Kevin memeluk mama nancy, ia bahkan merasakn nafasnya sesak menahan nyeri diulu hatinya rasanya ini bukan hal yang ia inginkan.
"Kev.. Maafin papa kev.. Pa..papa mohon, papa tahu kesalahan papa sangat banyak sama kalian, bah..bahkan papa gak pantas dibilang seorang papa. Karna sedikit pun papa gk mencerminkan pribadi yang pantas dicontoh." kevin hanya bisa menangis bersama sang mama. Mila memeluk keduanya erat, ia tak mampu berkata-kata.
"Aku mohon nan.. Maafkan aku. " papa chandra meminta pada seseirang yang merawatnya ini membantunya untuk turun dari kursi roda. Papa chandra berlutut dihadapan keduannya ia menangis menyesali perbuatannya. "Maafkan aku, aku begini karna aku mencintai kalian, aku ingin kalian terlindungi. Hiks.. Hiks."
"Aku juga mencintaimu pa... Kenpa semua bisa terjadi padamu hah?..." mama nancy tak mampu melihat papa candra yang sangat lemah.
"Kamu tau aku seakan gk berguna sebagai istri.. Kamu gk pernah membiarkan kamu berada disisimu saat kamu melewati masa-masa sulitmu.""Kamu taukan aku hanya ingin kalian tidak merasakan kesakitan seperti yang aku rasa. Kev, maukah kamu memaafkan papa." katanya menatap putranya yang sedang menangis.
Mila berlari ke tempat tidur karna tiba-tiba saja baby JF menangis, mila menggendong dan menenangkan anaknya.
"Cupp.. Cupp.. Anak mommy, jangan nangis ya sayang.. Pleaseee." mila menimanag anaknya menggendong dan memeberikan sentuhan lembut.
"Baby JF mau mimik ya?.. Bentar ya sayang." mila berjalan kearah sofa panjang yang mengahadap kearah balkon dia duduk disana dan menyusui anaknya, tapi JF malah mengangis kencang.
"Ya ampun nak kamu kenapa sayang.. JF mau apa nak.. Popokny penuh ya?.. Atau kamu pup." mila mengecek popok anaknya tapi tidak seperti yang dia fikirkan.
"JF sayang.. Jangan nangis dong nak.. Sayangnya mommy.. JF, JF.. Ohh JF mau sama daddy ya?.. Tapi daddy lagi ngobrol sama opa nak." Baby JF seakan mengerti ia berhenti menangis.
"Kita jangan ganggu daddy dulu ya.." baru mila bicara seperti itu baby JF kembali menagis kencang.
"Ohh God.. Okk.. Ok.. Kita datang daddy ya sayang."
Mila berjalan kearah ketiganya dengan menggendong Baby JF yang masih menangis.
"Hy cucu opa kok nangis.. Kenapa sayang." mama nancy dan kevin bisa melihat betapa ketulusan papa cahndra."Gak tau pa.. Dari tadi dia nagis.." papa cahndra mengarakan tangannya seakan-akan mengelus pipi gembul cucunya alhasil baby JF langsung diam.
"Bilang dong nak.. Kalau mau sama opa." chandra terkekeh geli melihat kelakuan mantunya.
"Kamu gimana sih mil.. Orang dia gk bisa ngomong. Oh ya.. Siapa nama cucu ganteng opa ini?.."
"Nama aku Joefe Athaya Metthew opa, opa bisa panggil aku JF.." kata mila melambaikan tangan baby JF dan menirukan suara anak kecil.
"Hallo baby JF... Sehat terus ya cu, opa sayang sama kamu."
"JF juga sayang banget sama opa."mila meletakn pipi baby JF kedinding kaca itu, dan papa chandra mengecup pipi gembulnya. Kevin dan mama nancy menangis haru melihat apa yang papa cahndra lakukan.
"Vin mama mohon maafin papa." kata mama nancy lirih dan hanya kevin yang bisa mendengar apa yang mamanya katakan, kevin mengangguk lemah.
"Sebenarnya kevin gk benci sama papa setelah tahu semuanya ma, hanya saja terlaku berat untuk jevin menerimana semuanya kevin kecewa sama papa ma." kevin menangis dipelukan mamanya.
"Maafin papa vin." kata papa chandra lagi melihat anaknya kembali menagis.
"Daddy jangan nangis dong.. Maafin opa dad." mila mengarahkan baby JF ke kevin dan dengan lembut kevin menerimanya.
"Daddy please maafin opa." kata mila yang masih menirukan suara anak kecil dan kevin mengangguk disela tangisnya. Air mata dan senyum bahagia terpancar dari mata papa chandra.
"Trimakasih banyak nak kamu masih mau memaafkan papa."
"Kevin juga minta maaf pa.. Selama ini kevin bukan anak yang baik dan berbakti sama papa."
"Gk nak.. Apa yang sudah kamu lakukan itu sudah cukup membuktikan kalau kamu sudah menjadi yanh terbaik dikeluarga ini. Dan papa bangga sama kamu sayang."
"Terimakasih pa."
"Boleh papa mencium kalian berdua papa sangat merindukan kalian. " kevin dan mama nancy mengangguk, papa chandra mencuim kening dan kedua pipi anaknya, begitu sebaliknya kepada nancy dan tak lupa dia mencium lembut bibir nancy yang masih terhalang oleh kaca besar dan wajah mama nancy seketika memerah..
Selesai papa chandra mencium kedua kesayangannya tawa mila menyapa pendengaran mereka semua yang ada disitu.
"Ada apa mila?.." tanya papa chandra melihat mantunya tertawa.
"Papa lucu.. Mau cium mama aja kaya ragu gitu.. Mana nyiumnya kaya pengen banget.. Hahahaha.. Masih sakit juga masih nyosor aja.. Pantesan itu anaknya mirip bapaknya kelakuannya. Hahaha."
"Mila ihhhh.. Kamu ya."
"Habis lucu.. Maaf ya ma, pa, apa yabg kalian lakukan menggelika, mana muka mama tiba-tiba merah gitu lagi habis dicium papa. Hahaha.. Maaf ya, mila geli aja.."
"Sayang udah ahhh kasihan mama sama papa malukan.."
"Iya deh.. Maaff... Maaf ya ma, pa.. Lanjutin deh kalo masih mau cium-ciuman.. Jordan.. Kamu minggiran deh.. Dari pada entar baper liat dua insan ini lagi dimabuk cinta."
"Milaaa." kata mama nancy dan papa chandra bersamaan.
Mila mengambil baby JF dari kevin dan dengan cepat membawa kabur anaknya, dan tawanya semakin nyaring memenuhi ruangan itu, kevin hanya bisa geleng-geleng kepa dibuatnya."Ya udah.. Kevin tinggal dulu ya.. Kalian berdua kalau mau cium-ciuman lajut aja deh.. Kevin mau nyusulin mila mau cium-ciuman juga."
"Dasar kalian berdua anak nakal." kata mama nancy mencubit pinggang kevin.
"Uaww.. Sakit ma.. Lebih baik cium papa deh. Hahahaha." kevin berlari kearah mila dan baby JF sebelum mama dan papanya memarahinya.
"Dasar anak itu.. Sepertinya dia sudah ketularan mila." kata papa chandra menatap kevin yang memeluk mila dari belakang.
"Sepertinya begitu pa.."
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love
RomanceBukan salahku mencintaimu semua muncul dengan sendirinya. 18 + Bijaklah dalam membaca. Ini hanya karya